Taylor Swift Resmi Kuasai Enam Album Awal

Taylor Swift akhirnya memiliki hak penuh atas enam album awal dalam karier musiknya, sebuah pencapaian besar setelah perjuangan panjang menghadapi isu kepemilikan master rekaman yang sempat memicu kontroversi dan perdebatan sengit di industri musik. Keberhasilan ini bukan hanya soal penguasaan aset berharga, tetapi juga simbol kemenangan bagi para musisi yang berjuang mempertahankan kendali atas karya mereka sendiri di tengah tekanan bisnis dan label rekaman besar.

Kabar ini disampaikan melalui berbagai platform media pada akhir Mei 2025 dan menjadi sorotan besar di kalangan industri musik serta penggemar. Kini, Swift sepenuhnya menguasai master recording dari album Taylor Swift (2006), Fearless (2008), Speak Now (2010), Red (2012), 1989 (2014), dan Reputation (2017), setelah sebelumnya master album ini dimiliki oleh label lamanya, Big Machine Records.

Konflik bermula pada 2019, saat Scooter Braun melalui perusahaan Ithaca Holdings membeli Big Machine Records, dan otomatis memiliki hak atas rekaman asli keenam album tersebut. Swift mengaku tidak diberi kesempatan membeli masternya sendiri dan merasa tidak dihargai sebagai artis yang membesarkan label tersebut. “This is my worst-case scenario,” tulis Swift dalam unggahan media sosial saat itu, yang mendapat dukungan luas dari penggemar dan sesama musisi.

Sebagai langkah balasan, Swift memulai proyek rekaman ulang lagu-lagunya dalam versi “Taylor’s Version” mulai 2021. Hingga kini, ia telah merilis ulang Fearless, Red, Speak Now, dan 1989 dalam versi terbaru yang mendapat sambutan positif secara komersial dan kritis. Langkah ini juga berhasil menarik ulang hak eksklusif distribusi ke pihaknya sendiri.

Kepemilikan penuh atas semua lagu kini membuat Taylor Swift memiliki kontrol total atas pemutaran, distribusi, hingga lisensi komersial dari seluruh karya lamanya. Menurut laporan Billboard dan Variety, langkah ini merupakan salah satu manuver bisnis paling berpengaruh di dunia musik dekade ini.

Tak hanya mempertegas posisi Swift sebagai musisi independen dengan pengaruh kuat, keputusan ini juga menginspirasi banyak artis muda untuk memahami pentingnya hak atas karya sendiri. Keberhasilan ini menandai babak baru dalam industri musik modern di mana kekuasaan kreatif perlahan kembali ke tangan para penciptanya.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *