Tag: UMM
-
Pelepasan Kontingen Pomprov III 2025: UMM
UMM dan Mahasiswa Berprestasi
Malang, 29 Mei 2025 – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam dunia olahraga mahasiswa. Pada Mei 2025, UMM secara resmi melepas kontingen yang akan bertanding di Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) III Jawa Timur tepatnya di Surabaya, 28 Mei 2025 – 04 Juni 2025. Acara pelepasan ini tidak hanya menjadi simbol keberangkatan, tetapi juga ajang penguatan semangat dan persiapan mental bagi para atlet.
Mahasiswa Atlet Punya Peran Ganda
Para mahasiswa atlet UMM bukan hanya sibuk dengan jadwal latihan dan pertandingan. Mereka tetap mengikuti kuliah, mengerjakan tugas, dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampus. Di sinilah letak tantangan sekaligus keunikan mereka. Mereka tidak hanya dituntut untuk unggul secara fisik, tetapi juga cerdas secara akademik dan sosial.
UMM memberikan fleksibilitas akademik kepada para atlet berprestasi, namun tidak pernah mengabaikan kualitas belajar mereka. Dosen-dosen memberikan dukungan moral dan akademik, bahkan sering kali mengajak diskusi atau membantu mengatur jadwal jika ada bentrok antara pertandingan dan ujian.
Sistem pembinaan dan dukungan lingkungan kampus turut mendorong keberhasilan mahasiswa atlet. UMM menyediakan pelatih profesional, fasilitas olahraga lengkap, serta lingkungan yang mendukung kesehatan fisik dan mental para atlet.
Keberadaan para mahasiswa atlet ini juga memberi inspirasi bagi rekan-rekan mereka. Banyak mahasiswa non-atlet yang mengaku termotivasi untuk lebih aktif dan disiplin setelah melihat perjuangan teman-teman mereka yang mampu sukses di dua dunia: akademik dan olahraga. UMM tidak setengah-setengah dalam mendukung atletnya. Selain menyediakan fasilitas latihan, pihak kampus juga memberikan pembinaan mental dan spiritual menjelang keberangkatan. Tim dosen dan psikolog dari Lembaga Pengembangan Mahasiswa turut memberikan pelatihan motivasi dan penguatan mental kompetitif.
Cabang Lomba
Tahun ini, perwakilan dari UMM akan berjuang dengan 13 cabang lomba seperti, futsal, voli pasir, voli indoor, atletik, e-sport, panjat tebing, basket, badminton, karate, taekwondo, tarung derajat, pencak silat, dan jujitsu. Selain itu, mahasiswa UMM juga akan turun menjadi kontingen dari beberapa daerah untuk pekan olahraga Provinsi Jawa Timur.
“Salah satu yang penting dalam agama kita itu adalah menjunjung tinggi sportifitas,” ujar Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Rektor UMM. UMM menjunjung tinggi sportivitas dan selalu siap menyambut kemenangan yang diraih oleh mahasiswa UMM Gen 24.
Di akhir acara pelepasan, seluruh civitas akademika UMM berdiri untuk bersama-sama membacakan doa. Harapan mereka satu, agar kontingen UMM dapat pulang dengan membawa hasil terbaik, baik dari sisi prestasi maupun pengalaman.
Baca juga: Jonatan Christie: Tantangan di Singapore Open 2025
-
Kisah Sukses Rahmad Hafids: Dari Mahasiswa Jadi Pengusaha
Rahmad Hafids Pengusaha di Usia Muda
Menjadi mahasiswa sekaligus pebisnis sukses di usia dini bukan perkara gampang, tetapi Rahmad Hafids menunjukkanbahwa niat dan usaha dapat menghasilkan pencapaian yang luar biasa. Di usia yang baru menginjak 20 tahun, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini telah sukses menciptakan usaha sendiri dan menjadi motivasi bagi banyak remaja lainnya.
Rahmad, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di jurusan Manajemen, memulai usahanya dari hal sederhana. Terinspirasi oleh kebutuhan mahasiswa akan makanan praktis dan terjangkau, ia mencoba menjual makanan ringan secara online melalui media sosial dan marketplace lokal.
Kesuksesan Rahmad tidak lepas dari berbagai rintangan. Ia perlu cerdas mengatur waktu antara perkuliahan dan usaha. Jadwal perkuliahan yang padat seringkali membuatnya harus bekerja sampai larut malam, baik untuk mengolah pesananmaupun merancang rencana pemasaran. Namun, menurutnya, semua itu merupakan bagian dari pengalaman belajar yang penting.
“Waktu merupakan tantangan paling besar. Namun, saya belajar untuk bersikap disiplin dan menggunakan waktu seefisien mungkin. Kuliah masih menjadi prioritas, namun saya juga serius dalam mengembangkan usaha ini,” ujar Rahmad saat live di sosial medianya. Rahmad sering melakukan live sebagai bentuk menyemangati mahasiswa untuk melakukan langkah awal dalam berusaha.
Rahmad memusatkan perhatian tidak hanya pada profit, tetapi juga pada kelangsungan usahanya dengan mengundang beberapa teman untuk ikut serta dan membantu dalam produksi serta distribusi. Dari sini, Rahmad belajar membentuk tim kecil dan memimpin sebuah bisnis bernama Myphone di Malang dengan sukses dan lancar.
Kisah Rahmad Hafids membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan dalam dunia usaha. Dengan semangat, tekad, dan kemampuan untuk melihat peluang, Rahmad berhasil membangun bisnisnya sejak masih berstatus mahasiswa.
Rahmad menunjukkan pentingnya berani mengambil langkah awal, membangun jaringan, dan terus belajar dari setiap tantangan yang ia hadapi dalam perjalanan usahanya. Rahmad mentransformasikan dirinya dari mahasiswa biasa menjadi pengusaha muda inspiratif dan mewujudkan mimpi besarnya melalui kerja keras serta konsistensi.
Baca juga : Byon Face Off: Kkajhe Vs Aziz Salim, Duel Panas yang Dinanti!