Tag: Penyanyi

  • Sal Priadi: Diam yang Bernyanyi, Rasa yang Bersuara

    Sal Priadi: Diam yang Bernyanyi, Rasa yang Bersuara

    MANUNGSA – Di tengah dunia musik yang riuh dengan dentuman dan sorak penonton, Sal Priadi memilih hadir dengan cara yang tenang dan dalam. Sal tidak berteriak untuk menarik perhatian, melainkan berbisik dan menyentuh hati pendengarnya. Dengan suara lirih dan lirik puitis, Sal mengajak siapa pun yang mendengarnya masuk ke ruang paling sunyi di dalam hati mereka.

    Sal Priadi

    Sal bukan sekadar penyanyi. tapi juga pencerita. Sal tidak sekadar menyusun nada dan lirik, tapi merangkainya menjadi perasaan yang hidup. Di tengah gemerlap industri musik, Sal tampil dengan cara yang berbeda. Sal memilih diam yang dalam, lirih yang tajam, dan lagu-lagu yang menyentuh sisi paling sunyi dari hati pendengarnya.

    Lahir di Malang, Jawa Timur, Sal tumbuh di lingkungan yang lekat dengan nilai-nilai spiritual dan keluarga. Sal bukan anak band sejak kecil, justru belajar menyimpan banyak hal dalam diam, termasuk rasa kehilangan, pertanyaan tentang diri, dan cerita-cerita yang tidak selalu bisa dijelaskan. Semua itu perlahan berubah menjadi lagu ketika ia mulai menulis.

    Lagu yang Lahir dari Kehidupan, Bukan Sekadar Tren

    Sal tidak mengikuti arus tren musik populer dan tidak mengejar lagu viral atau nada yang mudah dihafal. Sal menulis dari apa yang dia rasakan. Lagu-lagunya seperti “Amin Paling Serius”, “Ikat Aku di Tulang Belikatmu”, hingga “Kini Hidup Hanya Tentang Cinta” bukan hanya musik, tapi bagian dari perjalanan hidupnya.

    “Aku menulis lagu karena aku harus. Karena kalau tidak, rasanya penuh,” kata Sal dalam salah satu wawancaranya. Sal jujur mengakui bahwa menulis lagu adalah caranya berdamai dengan dunia terutama dengan dirinya sendiri.

    Dari cara dia menyanyi, terlihat bahwa Sal tidak berusaha tampil hebat. Sal tidak mengejar tinggi nada atau ledakan emosi, tapi justru itulah yang membuatnya kuat. Sal bernyanyi dengan rasa. Setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa tulus, seolah dia sedang berbicara langsung dengan satu orang di antara ribuan penonton.

    Musik Sebagai Rumah, Bukan Panggung

    Sal melihat musik sebagai rumah, bukan sekadar panggung. Di lagu-lagunya, dia mengajak pendengar untuk pulang yang bukan ke tempat, tapi ke diri mereka sendiri. Sal mengangkat tema yang sederhana yaitu cinta yang gagal, perasaan yang tak terbalas, rindu yang tidak bisa disampaikan. Tapi dia mengolahnya menjadi dalam, penuh lapis makna.

    Dalam setiap konsernya, suasana selalu sunyi dan hangat. Orang-orang datang bukan untuk berjoget, tapi untuk mendengar. Mereka larut, menangis, atau bahkan hanya diam. Tapi dari diam itulah rasa berpindah dari panggung ke hati.

    Dukungan dan Doa dari Keluarga

    Salah satu kekuatan besar Sal adalah keluarganya. Sering juga menyebut ibunya dalam lagu dan wawancara. Dia tidak ragu mengungkapkan bahwa banyak nilai dalam hidupnya datang dari sosok ibu yang sabar dan penuh kasih. Doa ibunya menjadi pegangan saat dia merasa ragu, dan dukungan keluarganya membuatnya tetap membumi.

    Dalam beberapa kesempatan, Sal juga membagikan pengalamannya soal spiritualitas. Dia percaya bahwa karya yang baik bukan hanya berasal dari pikiran, tapi juga dari hati yang bersih. Sal mencoba tetap dekat dengan nilai-nilai keyakinannya meski dunia seni kadang membuat orang mudah hilang arah.

    Bagi banyak orang, lagu Sal menjadi pelukan. Saat mereka lelah, lagu-lagu itu datang sebagai teman. Saat mereka hancur, lagu itu tidak menghakimi, hanya menemani. Dan itu kekuatan yang tidak semua musisi punya.

    Sal Priadi membuktikan bahwa dalam dunia yang ramai, diam bisa lebih bermakna. Dalam dunia yang cepat, lagu yang pelan bisa lebih dalam. Sal bukan hanya penyanyi, tapi penutur rasa. Da membawa pesan bahwa menjadi manusia itu tidak harus sempurna, cukup jujur dan mau merasakan.

    Baca juga: Pelepasan Kontingen Pomprov III 2025: UMM

  • Putri Ariani: Harmoni Inspirasi dari Tanah Riau

    Putri Ariani: Harmoni Inspirasi dari Tanah Riau

    Putri Ariani, harmoni inspirasi dari tanah Riau. Pada malam yang berkesan di panggung spektakuler America’s Got Talent 2023, Remaja 17 tahun duduk dengan penuh percaya diri di hadapan piano grand. Tangannya mulai bergerak lembut menyentuh tuts-tuts piano, menciptakan alunan melodi karya ciptaannya sendiri. Saat vokal indahnya mengalir membawakan lagu “Loneliness”, ribuan penonton terpana dalam keheningan. Simon Cowell, hakim yang keras dalam memberikan penilaian, bahkan spontan bangkit dari kursinya dan mendekati panggung untuk menyampaikan sesuatu kepada sang penampil.

    Ariani Nisma Putri nama lengkap dari Putri Ariani yang terlahir pada 31 Desember 2005 di Bangkinang, Riau kini telah menjadi sumber kebanggaan nasional Indonesia. Walau terlahir dengan kondisi medis Retina of Premature (ROP) yang menyebabkan kehilangan penglihatan total sejak usia 3 bulan, hambatan fisik tersebut sama sekali tidak merintangi langkahnya dalam mewujudkan cita-cita.

    Titik Awal Perjalanan Luar Biasa

    Langkah awal Putri dalam dunia musik telah dimulai sejak usia yang sangat muda. Kemampuan vokalnya sudah nampak menonjol ketika ia masih berusia dini. Tahun 2014 menjadi momen bersejarah ketika ia berhasil menyabet gelar juara Indonesia’s Got Talent saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Kemenangan ini menjadi momentum penting yang mengubah arah hidupnya secara fundamental.

    “Saya selalu memimpikan bisa tampil di panggung yang besar,” kata Putri dengan penuh semangat ketika memperkenalkan diri kepada para juri America’s Got Talent. Ungkapan yang tampak sederhana itu menyimpan cerita panjang seorang remaja yang tidak pernah melihat dunia dengan indra penglihatan, namun merasakan kehidupan dengan kepekaan hati yang luar biasa mendalam.

    Talenta musiknya tidak terbatas pada kemampuan bernyanyi semata. Putri juga menguasai permainan piano dan memiliki kemampuan menulis lagu. Daya kreatifnya dalam mengkomposisi melodi dan menciptakan lirik memperlihatkan bahwa musik bukan sekadar kegemaran, melainkan medium komunikasi universal untuk berdialog dengan dunia.

    Sensasi Internasional di Panggung Amerika

    Penampilan Putri di America’s Got Talent season ke-18 benar-benar menciptakan kehebohan di seluruh Amerika Serikat. Rekaman audisinya menjadi viral dan menduduki trending topic di lebih dari 30 negara, membuktikan bahwa musik merupakan bahasa universal yang mampu menyentuh jiwa siapa saja, tidak peduli perbedaan latar belakang budaya.

    Yang membuat momen itu semakin berkesan adalah respons Simon Cowell. Juri yang dikenal dengan standar tinggi itu memberikan Golden Buzzer kepada Putri, yang artinya ia langsung melaju ke babak semifinal atau panggung pertunjukan langsung. Momen ini mencatat sejarah baru, karena Putri merupakan vokalis Indonesia pertama yang berhasil meraih Golden Buzzer di America’s Got Talent.

    Bahkan band legendaris U2 memberikan persetujuan khusus bagi Putri untuk membawakan lagu mereka di babak semifinal setelah menyaksikan audisinya. Pengakuan dari musisi sekelas U2 menunjukkan betapa luar biasanya kemampuan gadis asal Riau ini.

    Perjuangan Menuju Puncak

    Perjalanan Putri di America’s Got Talent tidak berhenti di audisi. Ia berhasil mencatat sejarah baru sebagai penampil asal Indonesia yang tembus ke final America’s Got Talent dan meraih posisi ke-4. Pencapaian ini luar biasa mengingat persaingan yang sangat ketat dengan peserta dari seluruh dunia.

    Setiap penampilannya di AGT selalu dinanti-nanti. Dari audisi hingga final, Putri konsisten menampilkan kualitas vokal dan permainan piano yang memukau. Ia tidak hanya mengandalkan simpati karena kondisi fisiknya, tetapi benar-benar membuktikan kualitas artistik yang tinggi.

    Dukungan dari Indonesia dan berbagai negara terus mengalir. Media sosial dipenuhi dengan video-video penampilannya yang dibagikan jutaan orang. Putri menjadi simbol harapan bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

    Sumber Inspirasi Tak Terbatas

    Figur Putri Ariani memberikan pelajaran bahwa impian tidak mengenal keterbatasan. Hambatan fisik yang dialaminya justru menjadi energi untuk berkarya dengan lebih mendalam. Setiap lagu yang dibawakan, setiap melodi yang diciptakan, mengandung pesan yang kuat tentang daya tahan, optimisme, dan keagungan hidup.

    “Kita semua mampu, jangan takut menggapai mimpi,” pesan Putri setelah meraih posisi keempat di final AGT. Ungkapan sederhana ini telah menjadi sumber motivasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Ia membuktikan bahwa dengan tekad yang bulat dan usaha yang sungguh-sungguh, tidak ada yang mustahil untuk dicapai.

    Perjalanan Putri dari seorang murid SD pemenang Indonesia’s Got Talent hingga menjadi sensasi global di America’s Got Talent adalah testimoni nyata bahwa talenta sejati akan selalu menemukan caranya untuk bersinar. Ia tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga inspirasi universal tentang kekuatan mimpi dan tekad yang tidak pernah surut.

    Kini, namanya telah dikenal di berbagai belahan dunia. Suaranya yang mengagumkan dan kemahiran bermain pianonya telah menyentuh jutaan jiwa. Putri Ariani, yang menginspirasi dari tanah Riau, gadis muda dari Riau ini telah membuktikan bahwa sinar terbaik tidak selalu berasal dari mata yang dapat melihat, tetapi dari jiwa yang dapat merasakan keindahan hidup dengan cara yang paling autentik dan mendalam.

    Baca juga: Jerhemy Owen Tanam 10.000 Pohon untuk Indonesia