Tag: Melati Wijsen

  • Micro-Activism In Action: Mengapa Suara Generasi Muda Seperti Melati dan Isabel Wijsen Penting dalam Perubahan Sosial?

    Micro-Activism In Action: Mengapa Suara Generasi Muda Seperti Melati dan Isabel Wijsen Penting dalam Perubahan Sosial?

    Bali dikenal dengan lanskap alamnya yang mempesona. Namun, di balik hingar bingar deburan ombak, tersisip cerita dua gadis muda yang merubah wajah aktivisme dengan cara yang paling sederhana. Melati dan Isabel Wijsen bukan nama asing dalam aktivisme lingkungan. Dua kakak beradik ini mulai kampanye mereka saat masih berusia 12 dan 10 tahun. Mereka bukan hanya mengamati keindahan laut, tetapi juga menyaksikan bagaimana plastik mencemari setiap sudutnya. Menurut mereka, laut bukanlah tempat sampah, bukan juga prasmanan tanpa akhir. Sejak kecil, mereka tumbuh diatas kapal, menjelajah pulau demi pulau bersama orang tuanya.  Laut adalah rumah kedua, sumber magic pada masa kecil mereka. Mulai dari menyaksikan cahaya fosfor yang bersinar saat menyiram air laut, hingga bertemu langsung dengan pari manta untuk pertama kalinya. 

    Jejak Awal, Dampak Global
    Gerakan bernama Bye Bye Plastic Bags bermula dari keresahan akan tumpukan plastik yang mencemari pantai-pantai Bali. Mereka memulai dengan aksi membersihkan sampah bersama wisatawan dan warga lokal. Dari sana, mereka bergerak mengedukasi, menyampaikan suara mereka dan akhirnya berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan dalam sebuah petisi yang mendesak pelarangan tas plastik sekali pakai. Tindakan Melati dan Isabel tidak berhenti sampai di titik itu. Mereka mendampingi lebih dari 800 keluarga serta berbagai toko lokal untuk beralih ke tas ramah lingkungan. Melalui pendekatan komunitas, mereka menunjukkan bahwa perubahan bisa datang dari hal-hal sederhana

    Micro-Activism
    Apa yang dilakukan oleh Melati dan Isabel kini dikenal dengan micro-activism. Konsep ini merujuk pada tindakan kecil dalam skala individu maupun komunitas. Jika dilakukan secara konsisten, bisa memantik perubahan sosial lebih besar. Berbeda dari aksi besar-besaran yang sering muncul di media, micro-activism bersifat personal.  Melati dan Isabel telah berbicara di hadapan ribuan orang—dari pelajar hingga pemimpin dunia di PBB. Forbes menyebut Melati sebagai salah satu dari 10 perempuan paling inspiratif di Indonesia. Namun semua pencapaian itu berakar dari satu hal yang sangat  sederhana, yaitu keresahan dan kepedulian terhadap sesuatu yang mereka cintai.

    Indonesian sisters Melati and Isabel Wijsen pose after receiving the 2017 Bambi Award in the “Our Earth” category during the award ceremony on November 16, 2017 at the Stage Theatre on Potsdamer Platz in Berlin.
    The BAMBI awards are the main German media awards. / AFP PHOTO / Tobias SCHWARZ
    (Photo credit: TOBIAS SCHWARZ/AFP via Getty Images)

    Suara dari Indonesian Ocean Pride 
    Tak hanya berhenti di Bye Bye Plastic Bags, Melati dan Isabel kemudian menjadi Founder dan Co-Founder dari Indonesian Ocean Pride,  NGO (Non-Governmental Organisation) yang bertujuan untuk menghubungkan kembali masyarakat Indonesia dengan identitas maritimnya. IOP menyoroti pentingnya laut sebagai sumber kehidupan dan bagian yang tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menyimpan kekayaan laut luar biasa. Namun, kekayaan itu terus terancam oleh perikanan destruktif, sampah plastik, dan polusi. IOP hadir untuk mengingatkan bahwa laut adalah identitas kita. 

    Dalam wawancaranya dengan CNN Travel, Melati menyatakan bahwa suara generasi muda seharusnya memiliki resonansi yang lebih besar. 

    “If we could meet with world leaders and speak to them, we would tell them to listen more to the youth, consider us as more than just inspiration. We have bright innovative ideas of how to deal with some of the greatest issues of our time,”

    Dengan semangat dan determinasi mereka, Melati dan Isabel menginspirasi generasi muda di seluruh dunia untuk percaya bahwa mereka memiliki kekuatan untuk membuat dampak nyata. 

    Ikuti kisah mereka di byebyeplasticbags.org dan indonesianoceanpride.org.