Tag: Hollywood

  • Nicole Kidman Desak Industri Film Tulis Peran Lebih Baik untuk Perempuan di Cannes 2025

    Nicole Kidman Desak Industri Film Tulis Peran Lebih Baik untuk Perempuan di Cannes 2025

    20, Mei 2025– Aktris pemenang Oscar, Nicole Kidman menggunakan panggung Women in Motion Awards di Festival Cannes 2025 untuk menyerukan perubahan signifikan di Industri perfilman. Dalam pidatonta, Kidman menyampaikan keprihatinan terhadap masih terbatasnya peran mendalam bagi perempuan, khususnya mereka yang berusia di atas 40 tahun.

    Dikutip dari Vanity Fair, Kidman menyerukan bahwa “Kita perlu memberikan perempuan peran yang lebih baik, jadi tolong, tulislah mereka,” dalam acara penghargaan yang diselenggarakan oleh Kering Group pada Senin waktu setempat.

    Seruan ini datang di tengah meningkatnya sorotan terhadap kesenjangan gender dalam perfilman global. Meskipun kesadaran akan pentingnya representasi perempuan telah tumbuh, statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah sutradara perempuan dalam film-film box office masih sangat lambat. Sebagai contoh, Kidman mengutip data yang menunjukkan hanya 4% film box office tahun 2017 memiliki sutradara perempuan. Angka ini memang meningkat, tetapi pada 2024 baru mencapai 13%.

    Pengaruh Nicole Kidman

    Lebih lanjut, Kidman mengingatkan bahwa aktris senior seperti dirinya dan Julianne Moore masih memiliki fans loyal dan daya tarik box office yang kuat. Namun, industri film hanya menawarkan peran terbatas kepada mereka. Sejak 2017, ia telah berkomitmen secara publik untuk bekerja dengan setidaknya satu sutradara perempuan setiap 18 bulan. Namun, hingga kini, ia bahkan telah bekerja sama dengan lebih dari 27 perempuan pembuat film, melampaui target awalnya. Meski demikian, perubahan yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Di tengah perhatian global terhadap kesetaraan gender, kreator perempuan masih sering menghadapi tantangan struktural.

    Di sisi lain, Kering Group meluncurkan program Women in Motion pada 2015, dan program ini telah menjadi salah satu forum penting dalam mengangkat isu ini. Selama sepuluh tahun terakhir, penghargaan ini telah mengapresiasi tokoh-tokoh perempuan berpengaruh dalam dunia sinema, termasuk Susan Sarandon, Salma Hayek, dan Jane Fonda. Kini, mereka memberikan penghargaan kepada Kidman atas komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan di industri film.

    Dengan suara bergetar, Kidman mengakhiri pidatonya dengan ajakan kepada para penulis dan kreator untuk mulai menulis karakter perempuan yang lebih kompleks.

    Baca juga: Ratusan Aktor Film Dunia Kecam Diamnya Industri Terhadap Tragedi di Gaza Jelang Festival Cannes

    Referensi:

    • Vanity Fair. 2025. Nicole Kidman Calls for Change in Cannes: ‘We Need to Give Women Better Roles…So Please Write Them’
    • news.com.au. 2025. Nicole Kidman opens up about career and her big public pledge during candid chat in Cannes
    • NDTV. 2025. Nicole Kidman To Receive Women In Motion Award At Cannes Film Festival
  • Ratusan Aktor Film Dunia Kecam Diamnya Industri Terhadap Tragedi di Gaza Jelang Festival Cannes

    Ratusan Aktor Film Dunia Kecam Diamnya Industri Terhadap Tragedi di Gaza Jelang Festival Cannes

    Malang, 13 Mei 2025— Lebih dari 350 tokoh industri film Internasional, termasuk Mark Ruffalo, Javier Bardem, dan Xavier Dolan, menandatangani surat teruka yang mengecam sikap diam industri film terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Harian Prancis Libération menerbitkan surat tersebut pada Senin (13/5), tepat sebelum pembukaan Festival Film Cannes ke-78.

    Dalam surat bertajuk “In Cannes, the horror in Gaza must not be silenced”, para penandatangan menyuarakan keprihatinan atas penderitaan warga sipil Palestina akibat serangan Israel dan mengkritik kurangnya respons dari komunitas budaya global. Mereka menyoroti kematian Fatima Hassouna, seorang jurnalis foto dan seniman Palestina berusia 25 tahun, yang tewas bersama sepuluh anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di Gaza pada 16 April 2025. Film dokumenter tentang Hassouna, Put Your Soul on Your Hand and Walk, diumumkan akan diputar di Cannes melalui program ACID (Association du Cinéma Indépendant pour sa Diffusion)—sebuah asosiasi di Prancis yang mempromosikan dan mendistribusikan film-film independen, terutama karya sineas baru atau kurang dikenal—sehari sebelum kematiannya.

    Para penandatangan menyerukan agar dunia perfilman tidak menjadi “kelompok diam” terhadap kekerasan yang terjadi. Mereka juga mendesak penggunaan seni sebagai alat perlawanan dan pembelaan hak asasi manusia. Surat ini juga mengkritik Akademi Oscar karena tidak memberikan dukungan yang memadai kepada sutradara Palestina Hamdan Ballal, yang mengalami penahanan oleh pasukan Israel meskipun filmnya No Other Land berhasil memenangkan penghargaan Oscar.

    Festival Film Cannes 2025 resmi membuka rangkaian acaranya pada Selasa (13/5). Festival ini menampilkan berbagai film yang menyoroti isu-isu geopolitik, termasuk dokumenter tentang Ukraina. Para penyelenggara juga memberikan penghormatan kepada jurnalis Palestina yang gugur dan menyerukan agar dunia tidak mengabaikan tragedi kemanusiaan yang terjadi.

    Baca juga: Ratu Won Gyeong: Perempuan di Balik Berdirinya Tahta Joseon

  • Simu Liu sebagai Shang-Chi, Representasi Asia Pertama di Marvel Cinematic Universe

    Simu Liu sebagai Shang-Chi, Representasi Asia Pertama di Marvel Cinematic Universe

    MANUNGSA— Tak semua orang bisa menyebut dirinya sebagai akuntan, stuntman, bintang sitkom, dan superhero Marvel dalam satu kalimat. Simu Liu membuktikan bahwa jalan hidup tak bisa sepenuhnya lurus untuk mencapai puncak. Di balik ketenarannya sebagai Shang-Chi, ada kisah perjuangan seorang anak imigran yang mencari jati diri di tengah tekanan keluarga dan stereotip Hollywood.

    Tumbuh dalam Ekspektasi

    Simu Liu lahir di Harbin, Tiongkok, pada 1989. Ia berpindah ke Kanada pada usia lima tahun bersama kedua orangtuanya yang berprofesi sebagai insinyur. Keluarga Liu membesarkannya di Mississauga, Ontario, dalam lingkungan yang menjunjung tinggi prestasi akademik, sehingga pressure yang mereka berikan sempat menciptakan jarak emosional antara Liu dan keluarganya.

    “Orang tua saya tidak pernah mengatakan ‘aku sayang kamu’ secara langsung,” ungkap Liu dalam wawancaranya dengan WBUR. “Mereka menunjukkan kasih sayang lewat makanan dan tekanan agar saya berhasil” (WBUR, 17 Mei 2022)

    Dalam memoarnya We Were Dreamers, Liu menggambarkan masa kecilnya sebagai pergulatan antara memnuhi ekspektasi atau mengejar kebahagiaan pribadi. Ia menyebut pernah merasa gagal sebagai anak karena tidak mampu memenuhi standar ekspektasi kesuksesan orang tuanya. Lebih jauh lagi, Liu menyadari bahwa ekspektasi tersebut menjadi sumber motivasi sekaligus keraguan. Oleh karena itu, hubungan dengan keluarganya menjadi tema penting dalam narasi hidupnya.

    Awal Karir Simu Liu

    Setelah lulus dari Western University dengan gelar di bidang bisnis dan akuntansi, Liu bekerja di salah satu firma akuntansi terbesar dunia. Akan tetapi, ia merasa tidak benar-benar enjoy dalam rutinitas kantoran. Dikutip dari Maclean’s 19 Agustus 2021, Simu Liu mengungkapkan bahwa ia dipecat dalam waktu kurang dari setahun bekerja. Momen itu walaupun menyakitkan, namun menjadi awal dari kebebasannya. Ia memilih mengejar karir di dunia entertainment, meski sama sekali tidak memiliki latar belakang dalam akting.

    Simu Liu dan pemeran sitkom Kim’s Convenience
    Source: ew.com

    Ia pun memulai perjuangannya dari bawah—mulai dari menjadi stuntman dan figuran, hingga akhirnya meraih peran sebagai Jung Kim dalam sitkom Kim’s Convenience (2016–2021), yang mengangkat kehidupan keluarga imigran Korea di Kanada. Serial itu bukan hanya populer, tetapi juga menjadi representasi penting bagi komunitas Asia di Amerika Utara.

    Shang Chi dan Mimpi Simu Liu

    Pada 2019, Liu mengejutkan fans Marvel ketika Marvel mengumumkannya sebagai pemeran utama dalam film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings (2021). Ia menjadi superhero Asia pertama dalam Marvel Cinematic Universe. Bahkan dalam salah satu tweetnya, Liu menuliskan, “Hey@Marvel, great job with Cpt America and Thor. Now how about an Asian American hero?,”
    Tweet iseng ini, dianggap menjadi manifestasi dan kini menjadi kenyataan.

    Simu Liu dalam perannya sebagai Shang Chi di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings
    Source: rare-gallery.com

    “Saya tumbuh dengan menyukai superhero, tapi tidak pernah melihat yang seperti saya. Kini saya berdiri di sini, mengenakan kostum pahlawan,” kata Liu dalam konferensi pers Marvel (Variety, 25 Agustus 2021).

    Tak heran, film tersebut sukses besar dan membawa Liu menjadi sorotan global. Ia pun meraih penghargaan People’s Choice Awards dan menjadi ikon representasi Asia di Hollywood.

    Stereotip Asia

    Simu Liu juga aktif menyuarakan pentingnya representasi dan memerangi kebencian terhadap komunitas Asia.

    Saya ingin orang-orang tahu bahwa aksen yang mereka dengar dari orang tua kita bukan tanda kelemahan, tapi kekuatan. Itu suara dari perjuangan dan keberanian,” ujar Liu saat diwawancarai oleh The Guardian (The Guardian, 4 Mei 2022).

    Melalui bukunya, wawancara, dan media sosial, Liu terus menjadi suara generasi baru Asia di diaspora. Secara konsisten, ia mendorong masyarakat untuk mencintai warisan budaya mereka sambil menantang batasan sosial yang sudah lama ada.

    Kini, Simu Liu tidak hanya dikenal sebagai bintang film. Ia adalah simbol harapan, terutama bagi anak-anak imigran yang tumbuh dengan keraguan dan tekanan. Di tengah tantangan identitas dan budaya, Liu menunjukkan bahwa keberhasilan tidak harus sesuai jalur orang tua atau norma industri.

    Baca juga: Sisi Lain K.H Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah yang Penuh Kasih

    Referensi:

    • Simu Liu: ‘I Grew Up Ashamed to Be Asian. Now I’m Proud. The Guardian, 4 Mei 2022.
    • Liu, Simu. We Were Dreamers: An Immigrant Superhero Origin Story. HarperCollins, 2022.
    • Simu Liu Talks Shang-Chi, Stereotypes and Superhero Pressure. Time, 10 Mei 2022.
    • Simu Liu on Life Before Marvel: I Was Laid Off From Deloitte. Maclean’s, 20 Juli 2021.
    • Shang-Chi Star Simu Liu on Becoming a Marvel Superhero.Variety, 25 Agustus 2021.