Ruang Belajar Alternatif Rumah Baca Cerdas Satukan Edukasi dan Aksi Nyata

Rumah Baca Cerdas pertama kali didirikan pada 30 November 2005, oleh almarhum Abdul Malik Fadjar. Awalnya, rumah baca ini merupakan perpustakaan pribadi yang menyimpan koleksi buku milik beliau berisi ratusan judul dari berbagai bidang seperti pendidikan, agama, politik, dan pemikiran kebangsaan. Namun, warisan pemikiran itu tidak berhenti di lemari saja. Malik Fadjar memiliki visi buku-buku itu harus hidup, menyapa masyarakat, dan menjadi sumber perubahan.

Semangat itu kemudian mewujud dalam bentuk rumah baca yang terbuka untuk umum. Tidak hanya sebagai tempat membaca, RBC berkembang menjadi pusat kegiatan literasi dan diskusi, sebuah ruang bertemunya gagasan, komunitas, dan aksi.

Mengenal Abdul Malik Fadjar

Prof. Abdul Malik Fadjar bukanlah nama yang asing di dunia pendidikan Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama, dan juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selama hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang tenang, tajam dalam berpikir, dan penuh dedikasi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan.

Rumah Baca Cerdas Institut Abdul Malik Fadjar dibentuk sebagai perpanjangan semangat beliau dalam membumikan ilmu pengetahuan. Dalam berbagai pidatonya, Abdul Malik Fadjar kerap menyuarakan pentingnya membangun budaya literasi sebagai fondasi kemajuan bangsa. RBC Institute menjadi cermin dari keyakinan itu bahwa membaca adalah langkah awal untuk membebaskan, dan diskusi adalah cara untuk mencerahkan

Bertransformasi Menjadi Institut

RBC Institute sudah berjalan sejak tahun 2005, namun pada tahun 2020, institusi ini secara resmi menjadi RBC Institute Abdul Malik Fadjar. Transformasi ini mengubah banyak hal, RBC Institute kini memiliki struktur organisasi yang lebih sistematis, termasuk posisi Direktur Eksekutif, dan menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai mitra operasional utama. Hadir sebagai ruang yang ramah, terbuka, dan membumi. Selain perpustakaan dan ruang diskusi, RBC Institute juga dilengkapi working space, coffee corner, dan area komunitas yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, dari rapat hingga pertunjukan seni.

Transformasi ini memungkinkan RBC Institute untuk menjangkau lebih luas dari mahasiswa hingga masyarakat umum, dari diskusi kecil hingga kolaborasi strategis dengan berbagai institusi. Meski berlabel institut, atmosfer RBC Institute tetap bersahabat, hangat, dan membumi. Ia bukan menara gading, melainkan rumah gagasan.

Berbagai Kegiatan Dan Kolaborasi

RBC Institute memiliki berbagai kegiatan yang di adakan sendiri maupun yang diadakan secara kolaborasi, RBC Institute adalah ruang yang menyediakan dan menciptakan kolaborasi yang berdampak kepada masyarakat, dan mengundang banyak masa secara kuantitas beberapa contohnya ada pelatihan, diskusi, dan perpustakaan keliling.

“Pelatihan dan diskusi ini sebenarnya sedikit menyatu. Terakhir kali, kami juga membuka kelas bahasa isyarat, dan peminatnya cukup banyak,” Ujar Manda, pengelola RBC Institute

Salah satu bentuk konkret yaitu adanya kelas bahasa isyarat yang RBC adakan, otomatis RBC Institute harus menggandeng komunitas Akar Tuli Malang untuk berkolaborasi mengadakan acara tersebut.

Kelas Bahasa Isyarat ini dibuka untuk umum, diikuti oleh mahasiswa, aktivis sosial, dan warga. Dalam sesi-sesi yang berjalan secara rutin, peserta tidak hanya belajar alfabet isyarat, tetapi juga diajak memahami perspektif teman tuli dalam kehidupan sehari-hari membongkar stereotip, membuka empati, dan memperluas cakrawala keberagaman.

RBC Institite juga aktif juga dalam pengajaran komunitas yang meliputi kelas literasi dasar yang secara keseluruhan itu mendukung secara material dan kurikulum.

“Untuk menyemarakkan literasi di tingkat akar rumput, kami bekerja sama dengan berbagai komunitas, salah satunya Republik Gubuk,”

Republik Gubuk adalah komunitas berbasis akar rumput yang bergerak di bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Mereka aktif membangun kesadaran kritis dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai kegiatan, termasuk diskusi, pelatihan, dan gerakan literasi

Langkah baru dalam gerakan literasi ditandai dengan peresmian malik fajar corner di kafe Belong, Poncokusumo. Sebuah pojok baca hasil kolaborasi Rumah Baca Cerdas Malik Fadjar UMM dan Komunitas Republik Gubuk.

Lebih dari sekedar tempat membaca, ruang ini dihadirkan sebagai titik temu gagasan dan penghormatan atas pemikiran Abdul Malik Fadjar.

Meneruskan Obor Perjuangan

Keberadaan Rumah Baca Cerdas Institut Abdul Malik Fadjar menjadi pengingat bahwa warisan terbesar seorang pendidik bukan hanya gelar atau jabatan, melainkan nilai dan gagasan yang terus hidup dan tumbuh. Dalam dunia yang makin cepat dan digital, RBC nstitute hadir sebagai ruang jeda untuk membaca lebih dalam, berpikir lebih jernih, dan bertindak lebih nyata.

Melalui program-programnya, RBC Institute terus menyalakan obor literasi dan pemikiran kritis di tengah masyarakat. Sebuah obor yang dinyalakan oleh Abdul Malik Fadjar dan kini diteruskan oleh mereka yang percaya bahwa perubahan besar selalu berawal dari kata, buku, dan ruang diskusi kecil yang jujur.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *