Kategori: Srawung

  • Simon Tahamata Jadi Head of Scouting PSSI 2025

    Simon Tahamata Jadi Head of Scouting PSSI 2025

    JAKARTAPersatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai Head of Scouting timnas Indonesia dalam langkah strategis memperkuat sistem pencarian bakat sepak bola nasional. Pengumuman penunjukan Simon Tahamata disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

    Mantan bintang Ajax Amsterdam berusia 69 tahun ini akan memulai tugasnya sebagai Head of Scouting pada awal Juni 2025. Keputusan ini merupakan bagian persiapan PSSI untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kompetisi internasional lainnya.

    “Kami membutuhkan revolusi dalam sistem scouting. Simon Tahamata dengan pengalaman internasionalnya adalah orang yang tepat untuk memimpin transformasi ini,” ujar Erick Thohir.

    Profil Simon Tahamata

    Simon Tahamata lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956, dari ayah berdarah Maluku. Pemain sayap ini berkarier di Ajax Amsterdam (1975-1982), tampil dalam 156 pertandingan dan mencetak 23 gol. Ia meraih Eredivisie tiga kali dan Piala UEFA 1981-1982 bersama Ajax.

    Tahamata juga memperkuat timnas Belanda dalam 15 pertandingan internasional, mencetak 2 gol. Setelah pensiun, ia aktif sebagai scout selama 35 tahun di berbagai klub Belanda.

    Program Head of Scouting

    Sebagai Head of Scouting, Simon Tahamata akan fokus pada empat area prioritas. Pertama, membangun database komprehensif pemain Indonesia di semua level. Kedua, membentuk jaringan scout di 34 provinsi dengan standar internasional.

    Ketiga, mengoptimalkan pencarian pemain diaspora Indonesia di Eropa, Amerika, dan Australia. Keempat, mengintegrasikan sistem scouting dengan akademi sepak bola Indonesia untuk kontinuitas pengembangan pemain.

    “Indonesia memiliki potensi luar biasa, tetapi sistem identifikasi talentanya masih perlu diperbaiki. Saya akan membangun jaringan scouting dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Simon Tahamata.

    PSSI mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk program scouting ini, mencakup gaji tim scout, teknologi scouting, dan program pelatihan.

    Target dan Harapan

    Simon Tahamata menargetkan pembentukan tim scout di 10 provinsi prioritas dalam 6 bulan pertama. Dalam 1-2 tahun, ia akan membangun database 1.000 pemain potensial dan jaringan scout nasional.

    Pelatih Shin Tae-yong menyambat baik kehadiran Head of Scouting berpengalaman internasional. “Sistem scouting yang baik akan membantu saya mendapatkan pemain terbaik untuk timnas,” katanya.

    Simon Tahamata berharap dapat menemukan talenta tersembunyi di seluruh Indonesia. “Pasti ada Messi Indonesia di luar sana, tugas kita adalah menemukannya,” ujar Simon dengan optimis.

  • Byon Face Off: Kkajhe Vs Aziz Salim, Duel Panas yang Dinanti!

    Byon Face Off: Kkajhe Vs Aziz Salim, Duel Panas yang Dinanti!

    Anak muda zaman sekarang semakin sering membicarakan olahraga tinju. Beberapa platform digital, termasuk Byon Combat, mulai menyiarkan banyak pertarungan tinju secara langsung belakangan ini, sehingga memicu munculnya tren tersebut.

    Seorang content creator terkenal bernama Yoshua Marcellos, atau yang akrab disapa Cellos, mendirikan acara tinju ini. Itulah alasan mengapa acara Byone Combat melejit begitu cepat.

    Byon Combat merupakan ajang pertarungan yang paling populer di Indonesia, bahkan di Asia. Event ini menampilkan kickboxing dan boxing. Total akan ada 11 pertandingan, mulai dari kickboxing hingga boxing.

    Ajang Byon Combat ini tidak hanya sekedar acara bela diri. Namun, tujuan utama dari Byone Combat ini dapat mengangkat nama Indonesia di tingkat bela diri internasional.

    Pertarungan panas antara Kkajhe dan Aziz Salim dalam ajang Face Off Byon 2025  menjadi sorotan publik. Duel ini berlangsung pada Rabu (21/5/2025), tepatnya di SCTV Tower lantai 8 dan menyedot perhatian pecinta kompetisi digital dan e-sports di Indonesia.

    Kkajhe, yang terkenal dengan gaya bermain agresif dan penuh strategi, menantang Aziz Salim—rivalnya yang tampil tenang namun mematikan. Keduanya tampil di panggung utama Byon Face Off, acara yang mempertemukan dua nama besar dalam dunia konten kreatif dan game streaming.

    Berbagai platform digital yang menyiarkan acara ini secara langsung mencatat lonjakan penonton yang signifikan. Ribuan penggemar dari seluruh Indonesia menyaksikan laga ini secara live pay per view di aplikasi Vidio.

    Penyelenggara Face Off Byon merancang acara ini untuk menghadirkan hiburan interaktif sekaligus memberi panggung bagi para influencer dan streamer lokal. Mereka menyebut pertemuan Kkajhe dan Aziz Salim sebagai salah satu duel yang paling ditunggu tahun ini.

    “Kami ingin mengangkat nama-nama besar di dunia digital ke panggung yang lebih besar, dan pertarungan Kkajhe vs Aziz Salim adalah buktinya. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga momen adu kreativitas dan strategi,” ujar Rizky Mahendra, Head of Content Byon.

    Pertarungan ini meninggalkan kesan mendalam bagi penonton dan membuka kemungkinan akan adanya rematch di ajang berikutnya. “Kami tidak akan berhenti di sini. Ini baru permulaan,” kata Kkajhe usai pertandingan.

    Lihat update info selengkapnya di di Instragram Byon Combat https://www.instagram.com/byoncombat?igsh=MXNtc2RwOTM4Ymt6aw==

  • Talkshow Literasi Tengah Kota Bersama Henry Manampiring

    Talkshow Literasi Tengah Kota Bersama Henry Manampiring

    Henry Manampiring, Penulis Buku Bestseller Filosofi Teras

    Literasi Tengah Kota oleh TurunTangan Malang

    Sharing session bersama Om Piring
  • Voluntarisme dan Kebahagiaan Memberi

    Voluntarisme dan Kebahagiaan Memberi

    Voluntarisme dan Kebahagiaan Hidup

  • Daftar 32 Pemain Timnas Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Daftar 32 Pemain Timnas Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Timnas Indonesia akan menghadapi pertandingan penting melawan China pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Panitia akan menggelar laga ini pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pukul 19.00 WIB.

    Pelatih kepala Patrick Kluivert telah merilis daftar 32 pemain Timnas yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan. Dari jumlah itu, pelatih akan memilih 23 nama untuk masuk ke skuad inti yang akan berlaga melawan China dan Jepang.

    Beberapa nama yang menjadi sorotan dalam daftar ini antara lain Emil Audero (Sampdoria), Maarten Paes (FC Dallas), dan Justin Hubner (PSV Eindhoven). Selain itu, ada pula pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan dan Ramadhan Sananta yang kembali mendapat kepercayaan membela Garuda.

    Berikut daftar 32 Pemain Timnas, beberapa nama pemain yang dipanggil:

    Kiper: Ernando Ari, Maarten Paes, Emil Audero, Reza Arya
    Bek: Jordi Amat, Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Mees Hilgers
    Gelandang: Thom Haye, Ivar Jenner, Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, Yakob Sayuri
    Penyerang: Rafael Struick, Stefano Lilipaly, Ramadhan Sananta, Egy Maulana Vikri

    PSSI menjadwalkan Timnas memulai pemusatan latihan pada 26 Mei 2025 di Bali, lalu terbang ke Jakarta untuk menghadapi China.

    Pelatih Kluivert menyatakan bahwa pertandingan ini menjadi momentum penting untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia. Ia menegaskan pentingnya kekompakan tim dan fokus penuh di lapangan.

    China diperkirakan membawa skuad kuat, namun pemain-pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa diyakini bisa memberikan keunggulan tersendiri. Suporter pun siap memberikan dukungan penuh untuk membakar semangat para pemain di lapangan.

    Selain menghadapi China, Timnas Indonesia juga dijadwalkan menghadapi Jepang pada laga terakhir Grup F yang akan digelar pada 10 Juni 2025. Dua laga ini sangat menentukan langkah Garuda di kualifikasi.
    “Kami harus tampil maksimal di dua pertandingan ini. Fokus, kerja sama, dan semangat juang akan jadi kunci,” ujar pelatih Patrick Kluivert menegaskan pentingnya laga tersebut.

  • Indorelawan Platform Relawan Indonesia yang Inspiratif

    Indorelawan Platform Relawan Indonesia yang Inspiratif

    Di tengah hiruk-pikuk aktivitas masyarakat modern, hadir sebuah komunitas yang menyatukan semangat kepedulian dan aksi nyata bagi sesama. Indorelawan, sebuah komunitas relawan di Indonesia, telah menjadi simbol kekuatan kolaborasi sosial dalam membantu berbagai persoalan kemanusiaan di tanah air. Kisah di balik berdirinya Indorelawan dan sosok pendirinya menghadirkan inspirasi yang mendalam tentang bagaimana kepedulian bisa berubah menjadi gerakan besar yang membawa dampak positif. Mengenal Indorelawan, Platform Relawan

    Sosok Pendiri Indorelawan: Cahaya di Tengah Tantangan

    Indorelawan Platform Relawan Indonesia lahir dari visi dan ketulusan hati seorang pemuda bernama Rizky Ardiansyah. Rizky, yang berasal dari Jakarta, merupakan sosok yang sangat peduli terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang hidup dalam kondisi rentan. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan kepeduliannya dengan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Misalnya, ia kerap terlibat dalam upaya membantu korban bencana alam. Tak hanya itu, ia juga aktif berkontribusi dalam kegiatan edukasi di daerah-daerah terpencil, yang menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan di Indonesia.

    Pengalaman langsung melihat minimnya koordinasi antar relawan saat bencana besar melanda Indonesia mendorong Rizky untuk membentuk Indorelawan. Ia melihat potensi besar para relawan sering terhambat oleh ketiadaan wadah yang mampu mengorganisasi mereka secara efektif.Dari sinilah ide mendirikan Indorelawan mulai tumbuh, dengan tujuan utama menghubungkan dan memfasilitasi para relawan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dalam aksi kemanusiaan yang lebih terstruktur dan efektif.

    Indorelawan Platform Relawan Indonesia

    Indorelawan komunitas relawan indonesia ini, resmi berdiri pada tahun 2015. Saat itu, Rizky mulai mengajak beberapa teman serta relawan aktif lainnya untuk bersama-sama membangun sebuah platform yang mampu menjangkau lebih banyak orang. Melalui kolaborasi tersebut, mereka ingin menciptakan ruang yang memudahkan siapa saja berkontribusi dalam aksi sosial, tanpa batasan jarak maupun latar belakang.Mereka memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana utama untuk menghubungkan relawan di seluruh nusantara.

    Pada tahap awal, Indorelawan hanya berupa sebuah grup kecil yang mengorganisasi bantuan pada bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Seiring waktu, Indorelawan terus berkembang menjadi organisasi yang mengelola berbagai program sosial, mulai dari pendidikan, pengentasan kemiskinan, hingga pelestarian lingkungan.

    Salah satu momen penting dalam perjalanan Indorelawan adalah ketika mereka berhasil mengorganisasi bantuan untuk korban bencana gempa di Lombok pada tahun 2018. Keberhasilan ini menjadi titik balik yang memperkuat posisi Indorelawan sebagai salah satu komunitas relawan terbesar dan terpercaya di Indonesia.

    Tujuan Utama Indorelawan: Membangun Solidaritas dan Kepedulian

    Indorelawan memiliki visi mulia, yaitu membangun Indonesia yang lebih baik melalui semangat gotong-royong dan kepedulian sosial. Tujuan utama komunitas ini adalah menciptakan wadah yang memudahkan setiap individu yang ingin berkontribusi dalam kegiatan sosial, tanpa terbatas oleh latar belakang, usia, atau profesi.

    Beberapa tujuan spesifik yang diusung Indorelawan antara lain:

    1. Meningkatkan Kesadaran Sosial: Indorelawan aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membantu sesama dan berperan serta dalam kegiatan sosial.

    2. Mengorganisasi Aksi Relawan: Menyediakan platform yang memudahkan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan relawan di berbagai daerah.

    3. Menyalurkan Bantuan secara Tepat Sasaran: Melalui jaringan yang luas, Indorelawan memastikan bantuan sampai pada pihak yang benar-benar membutuhkan.

    4. Mendorong Partisipasi Generasi Muda: Indorelawan sangat terbuka bagi kaum muda yang ingin belajar dan berkontribusi dalam perubahan sosial.

    Peran Teknologi dalam Menguatkan Komunitas Indorelawan

    Salah satu kekuatan utama Indorelawan adalah pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas jangkauan dan mempercepat respons sosial. Melalui website resmi dan platform media sosial, Indorelawan mampu menginformasikan kebutuhan mendesak, mengajak masyarakat untuk ikut serta, dan mengkoordinasi kegiatan relawan dengan efisien.

    Indorelawan mengembangkan websitenya tidak hanya sebagai pusat informasi, tetapi juga sebagai media interaktif yang memudahkan siapa saja untuk mendaftar sebagai relawan, berdonasi, dan mengikuti berbagai program sosial. Pendekatan ini menjadikan Indorelawan sebagai komunitas yang inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

    Dampak Positif Indorelawan di Masyarakat

    Hingga kini, setelah lebih dari delapan tahun beroperasi, Indorelawan terus menunjukkan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang sosial. Berikut beberapa dampak nyata yang berhasil mereka capai:

    Ribuan relawan aktif yang terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan. Distribusi bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan dasar kepada korban bencana dan masyarakat miskin. Program pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak dan remaja di daerah terpencil. Kampanye lingkungan hidup, seperti penanaman pohon dan pembersihan sungai. Kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi lain untuk memperkuat aksi sosial di tingkat nasional.

    Cara Bergabung dan Mendukung Indorelawan

    Bagi siapa saja yang ingin berkontribusi, bergabung dengan Indorelawan sangat mudah dan terbuka untuk umum. Kamu bisa mengunjungi website resmi mereka di www.indorelawan.id untuk mendaftar sebagai relawan atau melakukan donasi. Selain itu, Indorelawan juga secara aktif membagikan informasi terkini mengenai kegiatan dan programnya melalui berbagai platform media sosial. Dengan cara ini, mereka tidak hanya memperluas jangkauan informasi, tetapi juga membangun keterlibatan publik secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kamu bisa dengan mudah mengikuti setiap perkembangan, berpartisipasi dalam aksi sosial, dan terinspirasi untuk turut ambil bagian.

    Indorelawan percaya bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk membuat perubahan, sekecil apa pun. Dengan bergabung bersama mereka, kamu bisa menjadi bagian dari gerakan sosial yang nyata dan berdampak.

    Kesimpulan

    Mengenal Indorelawan Platform Relawan di Indonesia adalah bukti nyata bahwa kepedulian sosial bisa diwujudkan dalam bentuk gerakan besar yang terorganisasi dan efektif. Berawal dari visi seorang pemuda penuh semangat, kini Indorelawan telah menginspirasi ribuan orang untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik melalui aksi nyata. Jika kamu ingin berkontribusi dalam perubahan sosial, Indorelawan adalah komunitas yang tepat untuk memulai langkahmu.

  • Duduk Baca, Lapak Baca Gratis di Alun-Alun Kota Malang

    Duduk Baca, Lapak Baca Gratis di Alun-Alun Kota Malang

    Sediakan Buku Gratis dan Permainan Edukatif

    berbagai macam buku bacaan di duduk baca

    Harapan Punya Perpustakaan Sendiri

  • “Merajut Jalan Pendidikan Nasional” Persembahan RBC Institute di Hari Buku Nasional

    “Merajut Jalan Pendidikan Nasional” Persembahan RBC Institute di Hari Buku Nasional

    Beberapa isi dalam Newslatter “Merajut Jalan Pendidikan Nasional”

    Newsletter Special Hari Buku Nasional

    “Tema kali ini cukup spesifik, jadi para kontributor butuh waktu lebih lama untuk menulis. Seringkali sampai harus memperpanjang waktu karena perlu mendalami ide-idenya. Untuk reportase juga cukup menantang, karena sumber digital yang membahas sejarah dan pemikiran Bapak Malik Fadjar tidak banyak tersedia. Akhirnya, kami banyak menggali buku-buku lama beliau sebagai rujukan utama,” ujar Manda.

  • Ruang Belajar Alternatif Rumah Baca Cerdas Satukan Edukasi dan Aksi Nyata

    Ruang Belajar Alternatif Rumah Baca Cerdas Satukan Edukasi dan Aksi Nyata

    Rumah Baca Cerdas pertama kali didirikan pada 30 November 2005, oleh almarhum Abdul Malik Fadjar. Awalnya, rumah baca ini merupakan perpustakaan pribadi yang menyimpan koleksi buku milik beliau berisi ratusan judul dari berbagai bidang seperti pendidikan, agama, politik, dan pemikiran kebangsaan. Namun, warisan pemikiran itu tidak berhenti di lemari saja. Malik Fadjar memiliki visi buku-buku itu harus hidup, menyapa masyarakat, dan menjadi sumber perubahan.

    Semangat itu kemudian mewujud dalam bentuk rumah baca yang terbuka untuk umum. Tidak hanya sebagai tempat membaca, RBC berkembang menjadi pusat kegiatan literasi dan diskusi, sebuah ruang bertemunya gagasan, komunitas, dan aksi.

    Mengenal Abdul Malik Fadjar

    Prof. Abdul Malik Fadjar bukanlah nama yang asing di dunia pendidikan Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama, dan juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selama hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang tenang, tajam dalam berpikir, dan penuh dedikasi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan.

    Rumah Baca Cerdas Institut Abdul Malik Fadjar dibentuk sebagai perpanjangan semangat beliau dalam membumikan ilmu pengetahuan. Dalam berbagai pidatonya, Abdul Malik Fadjar kerap menyuarakan pentingnya membangun budaya literasi sebagai fondasi kemajuan bangsa. RBC Institute menjadi cermin dari keyakinan itu bahwa membaca adalah langkah awal untuk membebaskan, dan diskusi adalah cara untuk mencerahkan

    Bertransformasi Menjadi Institut

    RBC Institute sudah berjalan sejak tahun 2005, namun pada tahun 2020, institusi ini secara resmi menjadi RBC Institute Abdul Malik Fadjar. Transformasi ini mengubah banyak hal, RBC Institute kini memiliki struktur organisasi yang lebih sistematis, termasuk posisi Direktur Eksekutif, dan menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai mitra operasional utama. Hadir sebagai ruang yang ramah, terbuka, dan membumi. Selain perpustakaan dan ruang diskusi, RBC Institute juga dilengkapi working space, coffee corner, dan area komunitas yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, dari rapat hingga pertunjukan seni.

    Transformasi ini memungkinkan RBC Institute untuk menjangkau lebih luas dari mahasiswa hingga masyarakat umum, dari diskusi kecil hingga kolaborasi strategis dengan berbagai institusi. Meski berlabel institut, atmosfer RBC Institute tetap bersahabat, hangat, dan membumi. Ia bukan menara gading, melainkan rumah gagasan.

    Berbagai Kegiatan Dan Kolaborasi

    RBC Institute memiliki berbagai kegiatan yang di adakan sendiri maupun yang diadakan secara kolaborasi, RBC Institute adalah ruang yang menyediakan dan menciptakan kolaborasi yang berdampak kepada masyarakat, dan mengundang banyak masa secara kuantitas beberapa contohnya ada pelatihan, diskusi, dan perpustakaan keliling.

    “Pelatihan dan diskusi ini sebenarnya sedikit menyatu. Terakhir kali, kami juga membuka kelas bahasa isyarat, dan peminatnya cukup banyak,” Ujar Manda, pengelola RBC Institute

    Salah satu bentuk konkret yaitu adanya kelas bahasa isyarat yang RBC adakan, otomatis RBC Institute harus menggandeng komunitas Akar Tuli Malang untuk berkolaborasi mengadakan acara tersebut.

    Kelas Bahasa Isyarat ini dibuka untuk umum, diikuti oleh mahasiswa, aktivis sosial, dan warga. Dalam sesi-sesi yang berjalan secara rutin, peserta tidak hanya belajar alfabet isyarat, tetapi juga diajak memahami perspektif teman tuli dalam kehidupan sehari-hari membongkar stereotip, membuka empati, dan memperluas cakrawala keberagaman.

    RBC Institite juga aktif juga dalam pengajaran komunitas yang meliputi kelas literasi dasar yang secara keseluruhan itu mendukung secara material dan kurikulum.

    “Untuk menyemarakkan literasi di tingkat akar rumput, kami bekerja sama dengan berbagai komunitas, salah satunya Republik Gubuk,”

    Republik Gubuk adalah komunitas berbasis akar rumput yang bergerak di bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Mereka aktif membangun kesadaran kritis dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai kegiatan, termasuk diskusi, pelatihan, dan gerakan literasi

    Langkah baru dalam gerakan literasi ditandai dengan peresmian malik fajar corner di kafe Belong, Poncokusumo. Sebuah pojok baca hasil kolaborasi Rumah Baca Cerdas Malik Fadjar UMM dan Komunitas Republik Gubuk.

    Lebih dari sekedar tempat membaca, ruang ini dihadirkan sebagai titik temu gagasan dan penghormatan atas pemikiran Abdul Malik Fadjar.

    Meneruskan Obor Perjuangan

    Keberadaan Rumah Baca Cerdas Institut Abdul Malik Fadjar menjadi pengingat bahwa warisan terbesar seorang pendidik bukan hanya gelar atau jabatan, melainkan nilai dan gagasan yang terus hidup dan tumbuh. Dalam dunia yang makin cepat dan digital, RBC nstitute hadir sebagai ruang jeda untuk membaca lebih dalam, berpikir lebih jernih, dan bertindak lebih nyata.

    Melalui program-programnya, RBC Institute terus menyalakan obor literasi dan pemikiran kritis di tengah masyarakat. Sebuah obor yang dinyalakan oleh Abdul Malik Fadjar dan kini diteruskan oleh mereka yang percaya bahwa perubahan besar selalu berawal dari kata, buku, dan ruang diskusi kecil yang jujur.

    GreenShift – Page-Building Gutenberg Blocks

  • Masih Tak Aman di Jalan: Suara Perempuan dari Ruang Publik

    Masih Tak Aman di Jalan: Suara Perempuan dari Ruang Publik

    Suara Perempuan dari Ruang Publik Masih Tak Aman

    Masih Tak Aman di Jalan. Pagi hari yang cerah dan sejuk yang seharusnya membawa nuansa ketenangan berubah menjadi membawa nuansa yang tidak tenang lagi bagi para Perempuan khususnya. Seorang perempuan duga menjadi sasaran pelecehan saat berada di Jalan Simpang Ijen Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Korban yang awalnya sedang asyik bersepeda mengalami trauma usai kejadian yang menimpanya. Saat itu, korban yang seorang diri sedang bersepeda melintasi jalan tersebut dan saat yang bersamaan, ada pria tak dikenal mengendarai sepeda motor membuntuti korban dari belakang, pelaku naik sepeda motor mendekati korban untuk melakukan aksi pelecehannya yang membuat korban mengalami trauma dan ketakutan.


    Pengalaman ini bukan kasus tunggal. Jutaan perempuan Indonesia menghadapi pelecehan seksual di ruang publik setiap hari, dari yang bersifat verbal hingga fisik. Ini bukan hanya persoalan kenyamanan, tetapi menyangkut hak perempuan atas rasa aman saat berada di luar rumah.


    Meskipun berbagai kota di Indonesia tengah gencar melakukan modernisasi dan mendorong kesetaraan gender, ruang publik masih belum sepenuhnya aman bagi perempuan. Berbagai tempat seperti transportasi umum, trotoar, jembatan penyeberangan, pusat perbelanjaan, hingga taman kota, masih sering menjadi lokasi terjadinya pelecehan seksual.

    Aksinya pun beragam, mulai dari ucapan tidak senonoh, siulan, sentuhan tanpa persetujuan, hingga tindakan yang lebih serius seperti memperlihatkan alat kelamin secara sengaja dan upaya pemaksaan fisik. Komnas Perempuan mencatat bahwa laporan pelecehan di ruang publik terus meningkat, namun masih banyak korban yang memilih diam. Dalam laporan Catcalling Jakarta 2023, 7 dari 10 responden mengaku mengalami pelecehan jalanan, tetapi hanya 1 dari 10 yang pernah melapor kepada pihak berwenang.

    Penyebab Utama Pelecehan Masih Marak


    Masih Tak Aman di Jalan. Salah satu penyebab utama mengapa pelecehan masih marak adalah budaya patriarki yang mengakar kuat di masyarakat. Banyak orang masih memandang perempuan sebagai objek, bukan subjek yang setara. Banyak orang menyalahkan korban karena menganggap meraka “mengundang” tindakan pelecehan melalui cara berpakaian atau perilaku. Padahal saya sedang memakai jaket dan celana longgar,” ujar Rani. Seorang mahasiswi di Bandung. “Itu bukan soal pakaian, tapi soal sikap dan kurangnya edukasi.”


    Di sisi lain, pelaku sering merasa kebal hukum karena kurangnya penegakan aturan. Banyak perempuan yang akhirnya memilih bungkam karena takut akan stigma sosial atau pengalaman tidak menyenangkan saat melapor. Pemerintah memang telah melakukan beberapa upaya dalam menangani kasus kekerasan seksual. Pemerintah mengesahkan UU TPKS pada tahun 2022 untuk memberikan perlindungan kepada korban, termasuk mereka yang mengalami pelecehan diruang publik. Namun sayangnya, penerapannya di lapangan masih jauh dari kata ideal.

    Banyak aparat kepolisian dan penegak hukum lainnya belum dibekali pelatihan yang cukup dalam menangani kasus kekerasan berbasis gender. Lala, seorang perempuan yang pernah mengalami pelecehan di bus kota, menceritakan pengalamannya saat mencoba melapor. Alih-alih mendapat perlindungan, ia justru mendapatkan serangkaian pertanyaan menyudutkan. “Saya malah ditanya kenapa pulang malam, kenapa naik bus, kenapa nggak naik ojek online. Rasanya kayak saya yang salah,” katanya dengan suara lirih.

    Semangat Perempuan


    Meski begitu, semangat untuk melawan tidak pernah padam. Sejumlah komunitas dan gerakan sosial kini aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menciptakan ruang publik yang aman bagi perempuan. Nama-nama seperti Hollaback! Jakarta, Perempuan Mahardhika, hingga Jakarta Feminist tak asing lagi dalam berbagai kampanye online, edukasi publik, hingga pelaporan pelecehan secara kolektif. Selain itu, perkembangan teknologi juga dimanfaatkan sebagai alat perjuangan. Aplikasi seperti Safecity serta fitur pelaporan pelecehan di layanan transportasi daring memungkinkan korban untuk mencatat dan menyuarakan kejadian yang mereka alami. Media sosial pun kini menjadi ruang alternatif yang memberdayakan perempuan untuk berbagi pengalaman dan saling menguatkan.


    Masalah pelecehan di ruang publik bukan hanya persoalan hukum atau keamanan, tapi juga menyangkut desain kota yang ramah perempuan. Penerangan jalan, kamera pengawas, transportasi aman, hingga pelatihan sopir dan petugas publik harus menjadi bagian dari solusi jangka panjang. Pendidikan juga memegang peran penting, tanpa mengubah pola pikir masyarakat sejak dini tentang kesetaraan gender, penghargaan terhadap tubuh orang lain, dan pentingnya persetujuan maka pelecehan akan terus berulang lintas generasi.

    Bagi kebanyakan Perempuan esok pagi mungkin tak banyak berbeda akan tetapi tetap harus berjalan, tetap waspada, dan tetap berharap tidak mengalami pelecehan. Tapi dengan semakin banyak suara perempuan yang bersuara, dan solidaritas yang dibangun hari demi hari, harapan untuk ruang publik yang lebih aman dan manusiawi terus menyala. Karena berjalan kaki maupun bersepeda seharusnya menjadi aktivitas yang menguntungkan bukan malah merugikan.

    Baca juga: Micro-Activism In Action: Mengapa Suara Generasi Muda Seperti Melati dan Isabel Wijsen Penting dalam Perubahan Sosial?