Kategori: Srawung

  • CJFest UMM 2025 Hadirkan Edukasi Jurnalisme Digital untuk Pelajar SMA

    CJFest UMM 2025 Hadirkan Edukasi Jurnalisme Digital untuk Pelajar SMA

    MANUNGSA— Malang, Juni 2025 – Communication Journalism Festival (CJFest) UMM 2025 kembali hadir sebagai inovasi akademik dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Festival ini bertujuan memperkenalkan praktik jurnalisme digital kepada pelajar SMA/sederajat se-Indonesia. CJFest tahun ini menjadi bagian dari peluncuran portal berita Praktikum Jurnalistik 3 oleh mahasiswa praktikan, dengan mengusung tema besar “Local Wisdom”. Selanjutnya, Festival ini terdiri atas dua agenda utama: Workshop & MOJOAksi serta Portal Exhibition: Launch, Talk, Award. Seluruh rangkaian kegiatan ini menghadirkan ruang kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pelajar untuk mengeksplorasi potensi lokal melalui media digital.

    Workshop Mobile Journalism Bersama Pelajar SMA

    Kegiatan workshop akan terselenggara secara daring pada 13 Juni 2025, terbuka untuk seluruh pelajar SMA/sederajat di Indonesia. Workshop ini mengangkat topik utama Mobile Journalism (MOJO), dan menghadirkan Yoga Tri Priyanto, seorang Digital Creator sekaligus Creative Writer dari KapanLagi Youniverse, sebagai pemateri utama.Selain itu, ia akan berbagi teknik liputan, strategi pengambilan gambar, penyuntingan video, dan publikasi konten jurnalistik di platform digital. Penyampaian materi berdurasi 90 menit dengan pendekatan interaktif sesuai gaya belajar generasi muda.

    CJ FEST UMM 2025

    Kompetisi MOJOAksi: Eksplorasi Kearifan Lokal Lewat Video

    Kemudian, sebagai lanjutan dari kegiatan workshop, peserta dapat mengikuti kompetisi MOJOAksi dengan tema “Local Wisdom”. Lalu mereka harus membuat video jurnalistik berdurasi maksimal lima menit tentang budaya, tradisi, atau fenomena unik dari daerah asal masing-masing. Selanjutnya peserta wajib mengunggah melalui Instagram dengan tagar #cjfestumm25 dan #jurnalistikumm, serta mention akun resmi CJFest UMM dan sekolah peserta. Penilaian karya mencakup orisinalitas, kedalaman narasi, teknik visual, dan penerapan prinsip jurnalisme digital secara kreatif.

    Peluncuran Portal dan Exhibition di Malang Creative Center

    Acara puncak akan terselenggara secara luring pada 17 Juni 2025 di Malang Creative Center. Pada sesi ini, hasil karya praktikan Jurnalistik 3 akan hadir dalam pameran interaktif. Setiap booth merepresentasikan tema portal berita yang telah dikembangkan oleh mahasiswa. Pengunjung dapat menjelajahi booth dengan format edukatif dan estetik. Selain itu, akan ada talkshow bertema “AI dalam Pandangan Jurnalistik” yang kembali menghadirkan Yoga Tri Priyanto sebagai pembicara utama. Panitia akan menutup acara dengan mengumumkan pemenang kompetisi dan meresmikan peluncuran portal berita Jurnalistik 3. CJFest UMM 2025 menjadi ruang inspiratif untuk memperkuat keterampilan jurnalistik generasi muda dan melestarikan budaya lokal lewat media digital.

    Contact Person:

    Email: cjfestumm@gmail.com

    Phone: 0851-6278-7647 (Joy)

    Baca Juga : Talkshow Literasi Tengah Kota Bersama Henry Manampiring

  • Daffa Dalang Muda Berprestasi dari Kota Madiun

    Daffa Dalang Muda Berprestasi dari Kota Madiun

    Daffa Sakrisna Prasetyo, seorang dalang muda berbakat asal Kota Madiun, berhasil mengukir prestasi membanggakan di ajang Festival Dalang Muda Jawa Timur 2024. Pemuda yang masih berusia relatif muda ini berhasil meraih dua penghargaan sekaligus: masuk dalam kategori 5 Naskah Terbaik Garap Lakon dan 5 Penyaji Terbaik Non-Ranking. Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Daffa yang komprehensif, baik dalam aspek kreatif penulisan naskah maupun kemampuan penyajian pertunjukan wayang kulit.

    Dalang Muda Berprestasi

    Penghargaan dalam kategori 5 Naskah Terbaik Garap Lakon menunjukkan kemampuan Daffa dalam mengembangkan dan mengolah cerita wayang dengan pendekatan yang segar dan inovatif.

    Garap lakon merupakan salah satu aspek paling krusial dalam pertunjukan wayang, karena menuntut dalang untuk tidak hanya memahami alur cerita tradisional. Daffa mampu mengembangkannya dengan kreativitas personal tanpa menghilangkan nilai-nilai filosofis dan budaya yang terkandung di dalamnya.

    Dalam konteks Festival Dalang Muda, penilaian terhadap garap lakon biasanya mencakup beberapa aspek. Ada originalitas pengembangan cerita, relevansi dengan konteks kekinian, kemampuan menyampaikan pesan moral. Keterampilan dalam mengintegrasikan unsur tradisional dengan sentuhan modern. Daffa tampaknya berhasil menunjukkan kemampuan yang mumpuni dalam seluruh aspek tersebut.

    Kemampuan Penyajian Daffa

    Penghargaan sebagai salah satu dari 5 Penyaji Terbaik Non-Ranking menunjukkan kualitas performance yang luar biasa. Kategori ini menilai kemampuan dalang dalam menyajikan pertunjukan secara keseluruhan. Mulai dari teknik memainkan wayang, kualitas suara dan dialog. Kemampuan berinteraksi dengan pengrawit, hingga daya tarik dalam mempertahankan atensi penonton sepanjang pertunjukan.

    Sebagai dalang muda, harus bersaing dengan puluhan dalang lain dari seluruh Jawa Timur yang juga memiliki kualitas tinggi. Fakta bahwa ia berhasil masuk dalam 5 besar penyaji terbaik menunjukkan dedikasi dan latihan intensif yang telah. Ia lakukan untuk mengasah kemampuannya.

    Kontribusi bagi Pelestarian Budaya

    Kehadiran dalang muda seperti Daffa Sakrisna Prasetyo sangat penting bagi keberlangsungan seni wayang kulit di era modern. Di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi yang mengancam eksistensi kesenian tradisional. Generasi muda seperti Daffa menjadi harapan untuk menjaga kelestarian warisan budaya leluhur.

    Festival Dalang Muda Jawa Timur sendiri merupakan wadah strategis untuk regenerasi dalang dan pelestarian seni wayang. Melalui ajang ini, dalang-dalang muda mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan, bertukar pengalaman, dan mendapat pengakuan atas dedikasi mereka terhadap seni tradisional.

    Representasi Kota Madiun

    Prestasi Daffa juga menjadi kebanggaan bagi Kota Madiun, sebuah wilayah yang memiliki sejarah panjang dalam seni dan budaya Jawa. Sebagai representasi dari kotanya, Daffa telah membuktikan bahwa potensi seni dan budaya di daerah tetap dapat bersaing di tingkat provinsi. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya di Madiun untuk turut melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional.

    Pencapaian Daffa Sakrisna Prasetyo di Festival Dalang Muda Jatim 2024 bukan hanya prestasi personal, tetapi juga kontribusi nyata bagi pelestarian budaya dan seni wayang kulit di Jawa Timur. Dengan dua penghargaan yang diraihnya, Daffa telah membuktikan bahwa generasi muda mampu menjadi penerus tradisi sambil tetap menghadirkan inovasi dan kreativitas dalam seni pertunjukan wayang.

    Baca juga : Debut Panggung ‘SHOOT’, NO:NA Gemparkan HITC LA 2025

  • Stranger Things: Perjalanan Serial Ikonik Netflix

    Stranger Things: Perjalanan Serial Ikonik Netflix

    MANUNGSA – Stranger Things serial ikonik Netflix telah memikat jutaan penonton sejak debutnya pada 2016, memadukan horor, fiksi ilmiah, dan nostalgia 80-an.

    Saudara kembar Matt dan Ross Duffer menciptakan serial ini dan berhasil menggabungkan unsur horor, fiksi ilmiah, drama remaja, serta nostalgia era 1980-an dalam kisah yang memikat jutaan penonton di seluruh dunia.

    Kini, tim produksi tengah menyiapkan musim kelima sebagai penutup dan menjadwalkannya tayang pada akhir tahun 2025, sembari menghadapi tantangan besar dan mencatat berbagai prestasi sepanjang prosesnya.

    Latar Belakang dan Konsep Unik yang Memikat

    Stranger Things berlatar di kota kecil fiktif Hawkins, Indiana, pada tahun 1983. Kehilangan seorang anak bernama Will Byers memulai cerita dan membuka pintu ke dunia lain, The Upside Down—sebuah dimensi gelap dan berbahaya. Kehilangan seorang anak bernama Will Byers memulai cerita dan membuka pintu ke dunia lain, The Upside Down—sebuah dimensi gelap dan berbahaya. Serial ini tidak hanya mengusung elemen misteri dan horor, tetapi juga menampilkan kisah persahabatan, keluarga, dan pertumbuhan anak-anak dan remaja yang relatable.

    Kekuatan utama Stranger Things adalah cara Matt dan Ross Duffer memanfaatkan budaya pop tahun 1980-an sebagai fondasi cerita. Mereka memasukkan referensi film, musik, dan gaya hidup pada era tersebut, menciptakan sensasi nostalgia yang kuat sekaligus menarik generasi muda yang sebelumnya tidak mengalami langsung zaman itu. Para kreator berhasil menciptakan kombinasi yang memberi serial ini daya tarik lintas usia yang jarang ditemukan.

    Kesuksesan yang Melesat Sejak Musim Pertama

    Musim pertama Stranger Things mendapat sambutan luar biasa. Dalam waktu singkat, serial ini menjadi fenomena global dan mendapat pujian kritis atas plot yang segar, atmosfer yang mencekam, dan akting para pemain muda yang memukau seperti Millie Bobby Brown (Eleven) dan Finn Wolfhard (Mike Wheeler).

    Menurut data Netflix, pada tahun 2016, musim pertama berhasil menarik puluhan juta penonton di seluruh dunia dalam beberapa minggu pertama penayangannya. Keberhasilan ini membuat Netflix langsung menyetujui produksi musim kedua, yang tayang pada tahun 2017.

    Musim kedua dan ketiga kemudian terus memperluas dunia Hawkins dengan memperkenalkan tokoh-tokoh baru dan memperdalam konflik, terutama dengan kemunculan ancaman dari The Upside Down yang semakin nyata dan berbahaya. Popularitas serial ini juga berdampak pada pertumbuhan merchandise, video game, dan berbagai kolaborasi dengan brand ternama.

    Tantangan dalam Produksi dan Ekspektasi yang Meningkat

    Seiring dengan meningkatnya popularitas, tantangan produksi juga semakin besar. Tim kreatif harus menyeimbangkan ekspektasi penonton yang tinggi dengan kualitas cerita yang tetap orisinal dan menarik. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara unsur horor dan drama, tanpa kehilangan daya tarik bagi penonton muda dan keluarga.

    Sebagai Stranger Things serial ikonik Netflix, seri ini melampaui ekspektasi dan menciptakan tren budaya global, mulai dari musik hingga fashion.

    Tim produksi merilis musim keempat secara bertahap pada tahun 2022 dan menjadikannya titik krusial dalam perjalanan Stranger Things. Proses produksi musim ini tertunda selama hampir dua tahun akibat pandemi COVID-19. Tim produksi mengambil gambar di lokasi baru yang lebih kompleks, termasuk set di luar negeri dan penggunaan efek visual yang lebih rumit. Musim ini memperkenalkan antagonis baru, Vecna, yang mendapat pujian kritis sebagai salah satu villain terbaik dalam sejarah serial ini.

    Sebagian penonton mengkritik musim keempat karena durasi episodenya yang panjang dan alur ceritanya yang terasa lambat. Meski demikian, angka penonton tetap melonjak, membuktikan daya tarik serial yang tak tergoyahkan.

    Musim Kelima: Akhir dari Sebuah Era

    Tim kreatif mempersiapkan musim kelima sebagai klimaks besar dan penutup saga Stranger Things. Mereka menjadwalkan tiga volume tayang secara terpisah, mulai 26 November 2025 dan berakhir pada 31 Desember 2025. Musim ini bertujuan menyelesaikan banyak misteri yang tersisa dan memberikan resolusi bagi para karakter.

    Menurut wawancara dengan para kreator, musim kelima akan mengambil latar musim gugur 1987, sekitar 18 bulan setelah peristiwa musim keempat. Para pemain utama kembali, termasuk Winona Ryder, David Harbour, Millie Bobby Brown, dan lainnya. Kehadiran Linda Hamilton, bintang Terminator, menambah daya tarik kuat pada musim penutup ini.

    Tim produksi menghadapi tantangan besar untuk memberikan akhir yang memuaskan bagi jutaan penggemar yang telah mengikuti perjalanan ini selama hampir satu dekade. Dengan ekspektasi yang sangat tinggi, mereka harus memastikan cerita tetap kohesif dan emosional tanpa kehilangan elemen kejutan dan ketegangan.

    Dampak Budaya dan Warisan Stranger Things

    Lebih dari sekadar serial TV, Stranger Things telah menjadi fenomena budaya global. Serial ini mempopulerkan kembali berbagai elemen budaya 80-an, seperti fashion, musik synthwave, dan bahkan mainan dan permainan klasik. Soundtrack-nya yang menampilkan lagu-lagu dari era tersebut juga mendapat perhatian khusus dan memicu lonjakan popularitas lagu-lagu lama.

    Karakter seperti Eleven menjadi ikon dan mempengaruhi tren kecantikan serta perilaku di kalangan remaja dan dewasa muda. Serial ini juga mendorong munculnya genre baru yang menggabungkan nostalgia dan fiksi ilmiah dengan sentuhan horor dan drama remaja, membuka jalan bagi banyak karya baru.

    Secara komersial, Stranger Things membantu Netflix mempertahankan dominasi sebagai platform streaming terbesar dunia, dengan ribuan jam tayang dan jutaan pelanggan baru yang tertarik berlangganan karena serial ini.

    Seri yang Menghubungkan Generasi

    Stranger Things bukan hanya sebuah tontonan, melainkan jembatan antar-generasi yang menghadirkan nostalgia bagi yang pernah hidup di era 80-an dan kisah yang segar bagi generasi baru. Serial ini memulai perjalanannya dari awal yang sederhana dan berkembang menjadi salah satu produksi terbesar Netflix, melewati berbagai tantangan dan meraih banyak keberhasilan dengan gemilang.

    Dengan musim kelima yang akan menjadi penutup, para penggemar di seluruh dunia menantikan bab terakhir dari kisah penuh misteri dan persahabatan ini. Stranger Things telah membuktikan bahwa cerita yang kuat, karakter yang hidup, dan sentuhan budaya yang tepat bisa menciptakan karya yang abadi dan berkesan.

    Jumlah Penonton Stranger Things per Musim

    MusimTahun RilisEstimasi Penonton (jumlah jam tayang dalam 28 hari pertama)
    Musim 1201618 juta jam tayang
    Musim 2201718,2 juta jam tayang
    Musim 32019582 juta jam tayang
    Musim 4 (Volume 1)2022287 juta jam tayang
    Musim 4 (Volume 2)2022161 juta jam tayang

    Penjelasan Data:

    a. Musim 1 dan 2: Musim awal Stranger Things masih membangun basis penggemar dan mendapat angka jam tayang yang relatif kecil karena belum sebesar sekarang.

    b. Musim 3: mencatat lonjakan besar dengan total lebih dari 582 juta jam tayang dalam 28 hari pertama, menjadikannya salah satu musim Netflix dengan pertumbuhan tercepat dan jumlah penonton terbanyak.

    c. Musim 4: Netflix merilisnya dalam dua volume; volume pertama mencatat 287 juta jam tayang, dan volume kedua mencetak 161 juta jam tayang. Total keduanya mencapai hampir 450 juta jam, sedikit di bawah musim ketiga, namun tetap sangat impresif mengingat durasi panjang episode dan jeda rilis.

    Penonton dan kritikus tak meragukan bahwa Stranger Things serial ikonik Netflix akan dikenang sebagai salah satu karya televisi paling berpengaruh dalam sejarah platform streaming.

    Baca juga: Reza Rahadian: Perjalanan Hidup dan Karier

  • Dewa United Tundukkan Kesatria 86-84

    Dewa United Tundukkan Kesatria 86-84

    Dewa United Banten berhasil meraih kemenangan sengit dengan skor 86-84 atas Kesatria Bengawan Solo dalam pertandingan kandang yang berlangsung ketat. Laga ini berlangsung penuh tensi, terutama pada kuarter keempat, di mana kedua tim saling mengejar poin hingga menit-menit terakhir.

    Awal Dominan, Kesatria Bangkit di Tengah Pertandingan

    Dewa United sempat memimpin sejak awal pertandingan, namun Kesatria Bengawan Solo berhasil membalikkan keadaan dan unggul di pertengahan gim. Ketegangan mencapai puncaknya pada kuarter terakhir saat Kesatria memangkas jarak menjadi dua poin, 85-83, menjelang menit akhir pertandingan.

    Momen Krusial di Akhir Laga

    Pada situasi krusial tersebut, Dewa United berhasil menahan tekanan dengan memanfaatkan satu tembakan bebas dari Hardianus Lakudu. Kesatria pun mendapat kesempatan melalui dua tembakan bebas akibat pelanggaran yang dilakukan oleh Jordan Adams. Namun, Travin Thibodeaux yang mendapat giliran melempar tembakan hanya berhasil memasukkan satu dari dua percobaan tersebut. Upayanya mendapatkan poin tambahan lewat offensive rebound sayangnya gagal, sehingga skor akhir tetap mengunggulkan Dewa United.

    Statistik Menunjukkan Keunggulan Dewa United

    Dari segi akurasi tembakan, Dewa United unggul dengan persentase keberhasilan mencapai 41 persen. Lima pemain dari tim ini mampu mencetak poin dengan dua digit, memperlihatkan distribusi poin yang merata dan efektif.

    Jordan Adams dan Ibara Jadi Andalan

    Jordan Adams menjadi pemain kunci dengan kontribusi 23 poin dan 8 rebound dari 7 dari 16 tembakan yang dilepaskannya. Joshua Ibara tampil impresif dengan mencatat dobel-dobel, yakni 14 poin, 12 rebound, dan 5 assist selama 27 menit bermain. Sementara itu, Gelvis Solano menyumbang 13 poin, dan Rio Disi melanjutkan performa positifnya dengan tambahan 12 poin.

    Kontribusi Merata dan Konsistensi Tim

    Hardianus Lakudu juga turut memberi kontribusi penting dengan 11 poin, 4 rebound, dan 5 assist. Kombinasi permainan tim Dewa United yang solid membuat mereka semakin kokoh di puncak klasemen dengan rekor 19 kemenangan dan 4 kekalahan.

    Kemenangan ini semakin membuka jarak mereka dari pesaing terdekat, yakni Rans yang memiliki catatan 17 kemenangan dan 5 kekalahan, serta Hangtuah yang meraih 15 kemenangan dan 9 kekalahan. Di sisi lain, Kesatria Bengawan Solo sementara naik ke posisi lima besar klasemen dengan rekor 15-7, menggusur Pelita Jaya yang memiliki catatan 17-3.

    Dengan hasil ini, Dewa United Banten semakin menegaskan dominasi mereka di kompetisi dan terus menjadi tim yang harus diwaspadai oleh para pesaing dalam perebutan gelar musim ini.

  • Modric Sang Maestro yang Mengukir Sejarah di Real Madrid

    Modric Sang Maestro yang Mengukir Sejarah di Real Madrid

    Luka Modric Sang Maestro resmi mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Real Madrid setelah 13 tahun membela klub ibu kota Spanyol tersebut. Keputusan ini menutup babak panjang karier Modric di Santiago Bernabeu, di mana ia mengukir banyak prestasi dan kenangan tak terlupakan.

    Bergabung dan Menciptakan Era Keemasan

    Modric bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2012 dan sejak itu menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Los Blancos. Selama masa baktinya, Modric telah membantu klub meraih 28 trofi, termasuk empat gelar Liga Champions dan dua gelar La Liga.

    Visi dan Kecerdasan Bermain yang Menginspirasi

    Pemain asal Kroasia ini dikenal karena visi bermain, kemampuan mengatur tempo pertandingan, dan kontribusi besar dalam kesuksesan tim. Selain prestasi kolektif, Modric juga meraih penghargaan individu bergengsi, termasuk Ballon d’Or pada tahun 2018.

    Ucapan Perpisahan Penuh Emosi

    Dalam pernyataannya, Modric menyatakan rasa terima kasih yang mendalam kepada klub, rekan setim, pelatih, dan fans yang telah mendukungnya selama bertahun-tahun. Ia mengungkapkan bahwa Real Madrid akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya.

    “Real Madrid adalah rumah saya selama 13 tahun terakhir. Saya bangga dan berterima kasih atas segala pengalaman dan kesuksesan yang kami raih bersama. Namun, sudah waktunya bagi saya untuk melangkah ke babak baru dalam karier saya,” ujar Modric.

    Penghormatan Modric Sang Maestro untuk Para Suporter

    Modric juga mengucapkan terima kasih khusus kepada para suporter yang selalu setia mendukungnya di setiap pertandingan. Ia berharap para fans terus mendukung Real Madrid dan pemain-pemain baru yang akan datang.

    Kepergian Modric menjadi momen emosional bagi klub dan penggemar Real Madrid. Banyak pihak yang mengenang jasa dan dedikasi pemain berusia 38 tahun ini selama memperkuat Los Blancos.

    Selama 13 tahun bersama Real Madrid, Modric bermain dalam lebih dari 400 pertandingan di berbagai kompetisi. Peran sentralnya dalam skuat Madrid menjadikannya salah satu legenda klub.

    Kini, Modric sang Maestro siap melanjutkan kariernya di klub baru yang belum diumumkan secara resmi. Rumor beredar bahwa pemain ini akan melanjutkan petualangannya di Amerika Serikat atau Turki.

    Kepergian Modric sang Maestro menandai akhir era penting di Real Madrid. Klub pun mulai merencanakan regenerasi skuat demi mempertahankan prestasi di masa depan.

  • Copenhagen Juara Piala Denmark, Kevin Diks Raih Gelar Ganda

    Copenhagen Juara Piala Denmark, Kevin Diks Raih Gelar Ganda

    Kopenhagen berhasil mengunci gelar juara Piala Denmark musim 2024/2025 setelah mengalahkan Aalborg BK dengan skor tipis 1-0 pada laga final yang digelar di Stadion Parken, Kopenhagen, Minggu (1/6/2025) malam waktu setempat. Kemenangan ini menjadi pencapaian besar bagi klub asal Denmark tersebut, sekaligus menutup musim dengan prestasi gemilang.

    Striker andalan Kopenhagen mencetak gol tunggal pada menit ke-67 yang memastikan kemenangan tim dan mengakhiri penantian panjang para pendukung untuk meraih gelar juara Piala Denmark.

    Selain meraih gelar Piala Denmark, Kopenhagen juga berhasil menjadi juara Liga Denmark musim ini. Dengan demikian, klub ini sukses meraih double winner atau gelar ganda dalam satu musim, prestasi yang membanggakan dan jarang terjadi di dunia sepak bola Denmark.

    Salah satu pemain kunci dalam keberhasilan ini adalah Kevin Diks, bek asal Indonesia yang turut memberikan kontribusi besar sepanjang musim. Kevin Diks tampil konsisten baik di lini pertahanan maupun membantu serangan timnya. Perannya sangat vital dalam menjaga soliditas pertahanan Kopenhagen dan memberikan assist penting dalam beberapa pertandingan.

    Kevin Diks kini menjadi salah satu pemain yang diperhitungkan di kancah sepak bola Denmark. Penampilannya yang stabil dan kemampuannya dalam mengatur lini belakang membuatnya mendapat pujian dari pelatih dan fans. Raihan double winner ini semakin mengukuhkan posisi Diks sebagai pemain penting bagi klub.

    Apresiasi Tinggi

    Pelatih Kopenhagen memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pemain, termasuk Kevin Diks, atas kerja keras dan dedikasi mereka sepanjang musim. Menurutnya, kerja sama tim dan semangat juang yang tinggi menjadi kunci keberhasilan meraih dua gelar sekaligus.

    Gelar juara Piala Denmark ini menjadi tambahan trofi penting bagi Kopenhagen yang sudah lama berusaha merebutnya kembali. Klub ini terakhir kali memenangkan Piala Denmark beberapa tahun lalu dan kini kembali menunjukkan dominasinya di kompetisi domestik.

    Dengan keberhasilan ini, Kopenhagen berpeluang tampil lebih percaya diri di kompetisi Eropa musim depan. Mereka akan membawa semangat juang dan kekompakan yang telah teruji untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.

    Sementara itu, Kevin Diks berpotensi menarik perhatian klub-klub besar Eropa dengan performa gemilangnya. Banyak pengamat yang menilai, musim ini menjadi titik balik karier Diks yang mulai menunjukkan kualitasnya di level tertinggi.

    Baca jaga: Bahkan Voli 2 Tim Musisi vs Komika: Siapa Menang?

  • Bahkan Voli 2 Tim Musisi vs Komika: Siapa Menang?

    Bahkan Voli 2 Tim Musisi vs Komika: Siapa Menang?

    MANUNGSAEven hiburan Bahkan Voli 2 tim musisi vs komika kembali digelar dengan penuh semangat. Dalam pertandingan ini, tim musisi tampil luar biasa dan berhasil menundukkan tim komika.

    Tim Musisi memenangkan pertandingan voli dalam acara “Bahkan Voli 2” yang digelar pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam laga seru tersebut, Tim Musisi mengalahkan Tim Komika dengan skor akhir 3-1.

    VINDES Sport melanjutkan seri “Bahkan Voli” melalui pertandingan ini sebagai bagian dari inisiatif mereka yang bertujuan menggabungkan olahraga dengan hiburan. Acara ini dipandu oleh Vincent Rompies dan Desta Mahendra, dua figur terkenal yang juga memberikan warna berbeda pada pertandingan lewat interaksi mereka dengan peserta dan penonton.

    Meski tanpa hadiah materi, Bahkan Voli 2 tetap menyita perhatian penonton berkat konsep unik dan hiburannya. Para peserta tak hanya bermain voli, tapi juga menyuguhkan kreativitas dan atraksi lucu, dari aksi kocak komika hingga servis tajam tim musisi.

    Skor Voli

    Tim Musisi tampil dominan sejak awal pertandingan. Mereka mampu menjaga konsistensi permainan dan mengendalikan jalannya laga dengan baik. Meskipun Tim Komika memberikan perlawanan sengit, terutama di set kedua, Tim Musisi berhasil mengambil kemenangan dengan skor 3-1.

    Selain persaingan di lapangan, acara ini menarik karena para peserta berhasil memadukan olahraga dan hiburan melalui aksi lucu dan interaksi hangat yang menghidupkan suasana.

    Kemenangan Tim Musisi di “Bahkan Voli 2” ini juga menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi media yang efektif untuk mempererat hubungan sosial antar komunitas. Dengan cara yang menyenangkan, acara ini berhasil mengajak masyarakat untuk lebih aktif berolahraga tanpa harus menghilangkan unsur hiburan.

    Pihak VINDES Sport berencana untuk terus melanjutkan acara ini dengan menghadirkan konsep-konsep baru yang semakin inovatif. Rencana ini diharapkan dapat menarik lebih banyak peserta dan penonton serta memperluas jangkauan olahraga voli di Indonesia.

    Acara seperti “Bahkan Voli 2” menjadi contoh bagaimana olahraga dan hiburan bisa berjalan beriringan, memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan kombinasi yang tepat, kegiatan semacam ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga sambil menikmati hiburan yang berkualitas.

    Baca juga: Dewa United Tundukkan Kesatria 86-84

  • ASEAN All Stars Tumbangkan Manchester United 1-0

    ASEAN All Stars Tumbangkan Manchester United 1-0

    Kuala Lumpur, 28 Mei 2025 — Suasana di Stadion Bukit Jalil begitu magis saat tim ASEAN All Stars yang terdiri dari para pemain terbaik Asia Tenggara. Berhasil menorehkan sejarah dengan menumbangkan raksasa Liga Primer Inggris, Manchester United, dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini bukan sekadar hasil laga ekshibisi biasa, melainkan simbol kebangkitan dan kualitas sepak bola Asia Tenggara di panggung internasional.

    Suasana Stadion dan Semangat Para Pemain ASEAN All Stars

    Sejak menit pertama, ribuan suporter dari berbagai negara Asia Tenggara memenuhi stadion dan membakar semangat para pemain yang mengenakan jersey biru dan merah khas ASEAN All Stars. Tak kalah heboh, para pendukung Manchester United yang juga hadir memberikan atmosfer penuh gairah dan persaingan sengit.

    Di lapangan, kedua tim memperlihatkan kualitas tinggi, dengan gaya permainan yang berbeda. Manchester United, yang baru saja menyelesaikan musim yang sulit dan finis di posisi 15 Liga Primer Inggris, tetap memperlihatkan karakter juara mereka. Pelatih Ruben Amorim memimpin tim ASEAN All Stars dengan disiplin dan keberanian yang patut diacungi jempol.

    Meskipun MU mendominasi penguasaan bola sepanjang pertandingan, pertahanan kokoh ASEAN All Stars membuat mereka kesulitan menembus lini belakang tim Asia Tenggara. Para pemain seperti Kakang Rudianto dari Indonesia tampil impresif menjaga rapatnya barisan pertahanan. Tak membiarkan pemain seperti Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho leluasa bergerak.

    Sementara itu, serangan ASEAN All Stars yang terlihat lebih sederhana namun efektif menjadi kunci dalam pertandingan. Umpan terobosan dan serangan balik cepat berhasil membuat pertahanan MU beberapa kali keteteran. Pemain asal Myanmar, Maung Maung Lwin, tampil sebagai bintang malam itu setelah memanfaatkan peluang emas yang datang dari umpan Adrian Segecic, gelandang asal Australia.

    Momen Bersejarah: Gol Tunggal Maung Maung Lwin

    Gol yang tercipta pada menit ke-71 menjadi penentu kemenangan bagi tim ASEAN All Stars. Dari sebuah serangan balik cepat, Segecic yang piawai mengatur ritme permainan mengirimkan umpan terobosan yang sangat akurat. Maung Maung Lwin, dengan ketenangan dan ketajamannya, menaklukkan kiper MU Tom Heaton dengan sebuah tendangan yang tidak bisa dihalau.

    Gol ini menjadi bukti bahwa pemain Asia Tenggara mampu bersaing dan mengalahkan pemain-pemain dari liga top dunia. Sorak sorai ribuan penonton pecah saat gol itu terjadi, menandai sebuah kemenangan emosional yang menggema di seluruh kawasan.

    Pertandingan ini juga menjadi panggung bagi talenta lokal, terutama dari Indonesia yang mengirimkan dua pemain, Kakang Rudianto dan Malik Risaldi. Kakang yang masuk pada menit ke-68 langsung memberikan stabilitas di lini belakang, menjaga soliditas pertahanan yang membuat MU frustrasi sepanjang babak kedua.

    Sementara Malik Risaldi yang masuk pada menit ke-83, menambah kekuatan serangan tim ASEAN yang terus menekan hingga menit akhir pertandingan. Kehadiran para pemain ini membuktikan potensi besar sepak bola Indonesia dan Asia Tenggara secara keseluruhan.

    Meski kalah, Manchester United tidak menunjukkan permainan pasif. Mereka terus berupaya menciptakan peluang dan menekan lawan. Terutama setelah pergantian pemain yang membawa beberapa wajah muda seperti Patrick Dorgu dan Kobie Mainoo ke lapangan. Namun, ketangguhan pertahanan ASEAN All Stars dan konsistensi pemain seperti Kakang membuat upaya MU kandas.

    Salah satu momen krusial terjadi saat Adrian Segecic hampir menggandakan keunggulan bagi ASEAN. Namun tekel krusial Jonny Evans menyelamatkan MU dari kebobolan lebih dalam. Namun, waktu yang tersisa tak cukup untuk mengubah skor.

    Makna dan Dampak Kemenangan ASEAN All Stars

    Kemenangan 1-0 ini bukan sekadar hasil pertandingan, melainkan sebuah pesan kuat bagi dunia sepak bola. Asia Tenggara, yang selama ini dianggap sebagai wilayah dengan sepak bola berkembang. Kini, mampu menunjukkan taringnya melawan salah satu klub tertua dan tersukses di Eropa.

    Bagi para pemain ASEAN All Stars, ini adalah momen puncak yang membuktikan kerja keras mereka, dan hasil dari kepercayaan pelatih Ruben Amorim yang berani memadukan pengalaman dan energi muda.

    Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa kompetisi ekshibisi dapat menjadi panggung penting untuk menunjukkan kualitas pemain dari luar Eropa dan Amerika Latin. Para pemain ASEAN kini memiliki bukti nyata bahwa mereka bisa bersaing dengan level tertinggi.

    Bagi jutaan penggemar sepak bola di Asia Tenggara, kemenangan ini memberikan motivasi dan inspirasi besar. Tidak hanya soal hasil, tapi juga tentang keyakinan bahwa talenta-talenta dari kawasan ini dapat bersinar di level internasional.

    Kemenangan ini mendorong federasi-federasi sepak bola di kawasan untuk terus mengembangkan pemain muda dan memberi mereka peluang lebih luas untuk bersaing di level dunia.

    Pertandingan di Stadion Bukit Jalil pada 28 Mei 2025 akan dikenang sebagai malam bersejarah bagi ASEAN All Stars dan sepak bola Asia Tenggara. Maung Maung Lwin dan rekan-rekannya telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, strategi matang, dan semangat juang, tidak ada yang mustahil.

    Meski hanya laga ekshibisi, pesan yang disampaikan oleh kemenangan ini jauh melampaui skor akhir. Ini adalah tanda bangkitnya sepak bola Asia Tenggara di panggung global. Sekaligus pembuka jalan bagi generasi pemain berikutnya untuk bermimpi lebih besar.

    Baca juga: Jonatan Christie: Tantangan di Singapore Open 2025

  • Cerita Hangat dari Komunitas Satu Persen

    Cerita Hangat dari Komunitas Satu Persen

    MANUNGSAKomunitas Satu Persen dan aksi relawan mereka hadir untuk membuktikan bahwa kepedulian masih nyata, meski dalam bentuk sederhana. Mereka menunjukkan kebaikan lewat aksi sederhana, dan membuktikan bahwa hal kecil bisa membawa dampak besar jika dilakukan dengan sepenuh hati.

    Komunitas ini hadir bukan untuk mengejar popularitas, melainkan untuk membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil. Mereka percaya bahwa memberi tidak harus menunggu kaya, dan peduli tidak butuh alasan besar. Cukup hati yang tulus dan kemauan untuk bergerak, maka dampak pun bisa terasa nyata.

    Awal yang Sederhana, Tujuan yang Mulia

    Komunitas Satu Persen berawal dari inisiatif beberapa mahasiswa di kota Malang yang resah melihat ketimpangan sosial di sekitar mereka. Banyak anak jalanan, lansia terlantar, dan keluarga prasejahtera yang luput dari perhatian. Daripada hanya mengeluh, mereka memilih untuk bergerak.

    Awalnya, mereka hanya berbagi makanan sederhana ke jalanan. Teman-teman mereka menyambut gerakan itu dengan antusias dan respon positif. Dari yang awalnya lima orang, kini komunitas ini berkembang dengan puluhan relawan aktif dan kegiatan sosial rutin.

    Kegiatan yang Menggerakkan Hati

    Salah satu kegiatan rutin mereka adalah ‘Berbagi Rasa, Berbagi Asa’, sebuah program pembagian makanan hangat setiap pekan untuk para tunawisma dan pekerja jalanan. Tapi lebih dari sekadar memberi nasi bungkus, para relawan juga menyempatkan diri untuk mengobrol, mendengarkan cerita, dan menunjukkan bahwa mereka hadir bukan sebagai pemberi bantuan, tapi sebagai sesama manusia.

    Selain itu, komunitas ini juga mengadakan program edukasi untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Mereka membuka kelas belajar di taman kota, mengajarkan membaca, menulis, berhitung, dan nilai-nilai hidup sederhana seperti berbagi, menghargai, dan bersyukur.

    Dalam momen tertentu, seperti ramadan atau hari kemerdekaan, mereka juga membuat kegiatan kolaboratif seperti pembagian takjil, pangkas rambut gratis, hingga bazar pakaian layak pakai. Semua kegiatan itu mereka jalankan dengan gotong royong, tanpa sponsor besar, hanya dari donasi teman-teman dan hasil patungan relawan.

    Bukan Tentang Jumlah, Tapi Tentang Rasa

    Komunitas Satu Persen tidak pernah menetapkan target besar dalam setiap kegiatannya. Mereka lebih mengutamakan dampak yang berhasil mereka ciptakan daripada jumlah yang mereka berikan.

    Kesederhanaan dan ketulusan inilah yang menjadi kekuatan utama komunitas ini. Mereka tidak mengejar citra, tidak sibuk mencari pengakuan. Mereka hanya ingin hadir, mendengar, dan menunjukkan bahwa kepedulian itu masih nyata.

    Meski kegiatan mereka berjalan sederhana, dampaknya sangat terasa. Banyak penerima bantuan mengungkapkan rasa haru karena para relawan menghargai dan memperhatikan mereka. Beberapa di antaranya bahkan kini ikut membantu sebagai sukarelawan.

    Komunitas Satu Persen membuktikan bahwa siapa pun bisa terlibat dalam kebaikan. Tidak perlu terkenal, tidak harus punya banyak uang, cukup hati yang mau bergerak dan tangan yang siap bekerja. Ke depan, mereka berharap bisa menjangkau lebih banyak daerah, membangun lebih banyak ruang belajar, dan terus menjadi pengingat bahwa hidup ini tentang memberi, bukan hanya menerima.

    Cerita Hangat

    Cerita hangat dari Komunitas Satu Persen mengajarkan kita bahwa kebaikan tidak perlu ditunda. Dalam dunia yang semakin individualis, mereka hadir membawa pesan sederhana yaitu mari kembali menjadi manusia. Manusia yang peka, manusia yang peduli, dan manusia yang mau berbagi, walau hanya seratus persen dari apa yang kita punya.

    Kebaikan tidak selalu datang dari hal besar. Kadang, seseorang menciptakan kebaikan lewat senyum tulus, tangan yang rela membantu, dan langkah kecil yang diambil dengan hati. Komunitas Seratus Persen membuktikan bahwa kepedulian masih hidup dan terus menyala di tengah kesibukan dunia yang cepat.

    Anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas ini bukan orang luar biasa. Mereka adalah orang-orang biasa yang memilih untuk peduli. Mereka tahu bahwa memberi bukan tentang berapa banyak yang dimiliki, tapi tentang keberanian untuk berbagi dari apa yang ada.

    Dari komunitas ini, kita belajar bahwa semua orang bisa jadi bagian dari perubahan. Tak perlu menunggu sempurna untuk membantu. Cukup mulai dari diri sendiri, dari lingkungan terdekat, dan dari niat baik yang konsisten akan sangat berguna.

    Melalui Komunitas Seratus Persen dan aksi relawan yang konsisten, mereka terus menyalakan harapan dan menggerakkan lebih banyak orang untuk ikut berbagi.

    Baca juga: Young On Top: Anak Muda Bertumbuh dan Menginspirasi

  • “Bros Bendera”  Aksesoris Sebagai Media Solidaritas Sosial

    “Bros Bendera” Aksesoris Sebagai Media Solidaritas Sosial

    Fenomena bros bendera telah mengubah cara masyarakat mengekspresikan dukungan terhadap berbagai isu sosial dan kemanusiaan. Aksesoris kecil ini berkembang menjadi simbol kuat yang memungkinkan individu menyampaikan pesan politik dan sosial tanpa perlu berkata-kata.

    Awal Mula Gerakan

    Tren ini bermula dari kebiasaan diplomat dan pejabat negara yang mengenakan pin bendera negara mereka sebagai identitas resmi. Namun, masyarakat sipil kemudian mengadopsi praktik ini untuk tujuan berbeda. Mereka mulai mengenakan bros bendera sebagai bentuk solidaritas terhadap negara-negara yang sedang mengalami konflik atau krisis kemanusiaan.

    Selanjutnya, penggunaan meluas ke berbagai simbol lain seperti pita awareness, logo organisasi kemanusiaan, hingga simbol perdamaian. Setiap simbol bawa pesan spesifik yang ingin disampaikan pemakainya kepada lingkungan sekitar.

    Silent Protest dalam Kehidupan Sehari-hari

    Bros bendera memungkinkan masyarakat melakukan “silent protest” yang efektif namun tidak konfrontatif. Seseorang yang mengenakan bros bendera Ukraina, misalnya, secara tidak langsung menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan negara tersebut. Begitu pula dengan mereka yang mengenakan bros dengan simbol perdamaian, secara halus mengkampanyekan anti-kekerasan.

    Metode ini menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin menyuarakan pendapat namun berada dalam lingkungan yang tidak memungkinkan ekspresi politik terbuka. Akibatnya, menjadi alat komunikasi non-verbal yang powerful dalam menyampaikan stance politik seseorang.

    Solidaritas Tanpa Batas Geografis

    Fenomena ini menunjukkan bagaimana solidaritas global dapat mewujudkan melalui aksesoris sederhana. Seseorang di Jakarta dapat menunjukkan dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan di negara lain hanya dengan mengenakan bros bendera. Demikian pula, mereka dapat mengekspresikan kepedulian terhadap isu lingkungan global melalui pin dengan simbol bumi atau daun hijau.

    Lebih lanjut, bros bendera menciptakan sense of community di antara orang-orang yang memiliki kepedulian serupa. Ketika seseorang melihat orang lain mengenakan bros yang sama, terbentuk koneksi instan tanpa perlu percakapan panjang.

    Dampak Psikologis dan Sosial Bros bendera

    Mengenakan bros bendera memberikan dampak psikologis positif bagi pemakainya. Mereka merasa telah berkontribusi dalam menyuarakan isu penting, meskipun dalam skala kecil. Perasaan ini mendorong mereka untuk lebih aktif mencari informasi tentang isu yang mereka dukung.

    Sementara itu, dari perspektif sosial, membantu meningkatkan awareness masyarakat terhadap berbagai isu global. Orang-orang yang melihat simbolis ini terdorong untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pesan yang ingin disampaikan.

    Evolusi dalam Era Digital Bros bendera

    Era media sosial memperkuat dampak sebagai media solidaritas. Foto seseorang yang mengenakan bros dengan simbol tertentu dapat viral dan menjadi trending topic, sehingga memperluas jangkauan pesan yang ingin disampaikan.

    Bahkan, beberapa influencer dan public figure menggunakan sebagai bagian dari personal branding mereka. Mereka secara konsisten mengenakan simbol-simbol yang selaras dengan nilai-nilai yang mereka perjuangkan, menciptakan image sebagai aktivis sosial.

    Meskipun memiliki dampak positif, fenomena ini juga mendapat kritik. Sebagian pihak menganggap penggunaan sebagai bentuk “performative activism” yang tidak disertai tindakan nyata. Mereka berpendapat bahwa solidaritas sejati memerlukan aksi konkret, bukan sekadar simbolis.

    Terlepas dari kritik tersebut, bros bendera tetap menjadi medium ekspresi yang powerful dalam landscape aktivisme modern, membuktikan bahwa perubahan sosial dapat dimulai dari hal-hal kecil namun bermakna.

    Baca juga : Langkah Bersama: Komunitas Girls on Path Malang