Kategori: Sosok

  • Fajar Menang MasterChef Indonesia Season 12 dan Lamar Zahra di Grand Final

    Fajar Menang MasterChef Indonesia Season 12 dan Lamar Zahra di Grand Final

    Fajar menang MasterChef Indonesia Season 12 dalam ajang grand final yang penuh kejutan. Pada momen spesial itu, ia juga melamar Zahra, menambah kebahagiaan di panggung kemenangan.

    Suasana dapur MasterChef Indonesia Season 12 pada malam grand final benar-benar memanas. Dua finalis terbaik, Fajar Gusti Pangestu dan Putu Hovit Yusmanjia, saling unjuk kemampuan dalam tiga tantangan penentu: Challenge 1, Challenge 2, dan Signature Dish Challenge. Keduanya tampil luar biasa dan membuat para juri kesulitan menentukan siapa yang layak menjadi juara.

    Namun, di akhir penilaian yang menegangkan, nama Fajar diumumkan sebagai pemenang. Ia meraih total 2.909 poin, unggul sangat tipis dari Hovit yang mengantongi 2.895 poin. Hanya berjarak 14 angka, selisih ini mencerminkan betapa ketat dan kompetitifnya babak final musim ini.

    Dengan penuh emosi, Fajar mengangkat trofi kebanggaannya. “Hadiah yang ditunggu-tunggu dan dicari-cari memang dari awal audisi ini adalah goals ku, sampai akhirnya didetik ini berhasil mengangkat pial aini, bangga banget sama diriku sendiri, pak hovit juga udah sangat keren jadi  hadiah ini aku persembahkan untuk pak hovit juga jadi kita berdua udah menang ” ujar Fajar di atas panggung kemenangan.

    Sejak awal kompetisi, Fajar telah menunjukkan bakat dan kreativitas yang luar biasa, terutama dalam bidang pastry. Tak heran jika para juri dan penonton menjulukinya sebagai “King of Pastry”. Ia berkali-kali memukau dengan dessert yang tidak hanya cantik secara visual, tapi juga kompleks dalam rasa dan teknik.

    Bekal fajar sebagai juara

    Fajar bukan hanya belajar secara otodidak, ia adalah lulusan dari Mediterranean Bali, sebuah institusi pariwisata ternama di Denpasar yang terkenal mencetak tenaga profesional di bidang kuliner dan perhotelan. Fajar mengambil program diploma food production dan selama masa studinya dia mendalami manajemen dapur dasar, sinitasi makanan, pastry hingga layanan fine-dining. Setelah lulus dari studinya fajar menjalani magang di sebuah restoran Rusia yang berlokasi di Kuta, Bali. Di sana, dia mengasah kemampuannya dalam sajian khas Eropa Timur, mulai dari cold appetizer, Teknik braising hingga garnish bergaya molecular. Latar belakang pendidikannya memberi fondasi kuat bagi teknik memasaknya yang rapi dan matang.

    Namun yang membuat Fajar menonjol bukan hanya tekniknya, tetapi konsistensinya. Fajar secara konsisten menunjukkan performa yang stabil sepanjang kompetisi. Di setiap episode, ia tampil dengan rasa percaya diri dan teknik memasak yang matang. Ia berhasil menghindari posisi terbawah, bahkan ketika tantangan semakin sulit dan tekanan meningkat. Konsistensi inilah yang membedakannya dari peserta lain.

    Para juri pun mencatat bagaimana Fajar mampu menjaga kualitas masakan dan kreativitasnya tanpa mengalami penurunan performa.Sikap tenang dan fokus yang Fajar tunjukkan menjadi kunci keberhasilannya melaju ke babak final. Para juri MasterChef Indonesia sangat menghargai peserta yang menunjukkan stabilitas selama kompetisi. Konsistensi dalam kualitas dan performa menjadi faktor utama penilaian. Peserta yang mampu menjaga stabilitas ini memiliki peluang besar untuk melaju ke babak akhir dan meraih kemenangan di ajang bergengsi tersebut.

    Jauh sebelum menjadi juara MasterChef, Fajar sudah memulai kiprahnya di dunia bisnis. Ia memiliki restoran steak kaki lima bernama Cita Rasa: Steak kaki lima, yang ia bangun di Denpasar dan kemudian membuka cabang di Jakarta. Konsep restoran tersebut mencerminkan visi Fajar dalam menggabungkan rasa lokal dengan teknik modern, menghadirkan pengalaman kuliner yang unik bagi pelanggannya.

    Kemenangan ini mengangkat nama Fajar ke tingkat yang lebih dikenal luas. Ia menunjukkan bakatnya sebagai chef sekaligus membuktikan kemampuannya membangun bisnis kuliner dari nol. Fajar menempatkan dirinya sebagai pengusaha muda yang menginspirasi di dunia gastronomi melalui kerja keras, kreativitas, dan visi yang tajam

    Momen Romantis di Malam Kemenangan

    Namun, kemenangan Fajar tidak berhenti pada trofi dan hadiah. Di penghujung acara, fajar membuat kejutan yang menyentuh semua orang. Di tengah sorak-sorai penonton dan para juri, Fajar melamar kekasihnya, zahra, yang juga merupakan salah satu peserta di kompetisi  MasterChef Indonesia Season 12. Momen pada saat itu menjadi penutup dan juga pemanis sekaligus emosional dari perjalanan panjang Fajar di dapur kompetisi.

    Tak hanya itu, Fajar juga mempersembahkan trofi kemenangannya tersebut kepada sang ibu, sosok yang menurutnya selalu mendukungnya sejak awal. Suasana kegembiraan pun pecah, tidak hanya dari keluarga, tapi juga para juri dan finalis lain yang menyaksikan momen tersebut.

    Dengan keluarnya Fajar sebagai juara MasterChef Indonesia Season 12, Fajar mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp100 juta, satu unit mobil matic, emas batangan seberat 100 gram, serta sebuah trip ke Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam kompetisi pizza terbesar di dunia

    Baca juga: Kisah Sukses Rahmad Hafids: Dari Mahasiswa Jadi Pengusaha

  • Denis Kurniawan Animator Film Jumbo

    Denis Kurniawan Animator Film Jumbo

    Perjalanan karier Denis Kurniawan, Animator dalam Film Jumbo yang merupakan seorang seniman muda asal Malang telah mencuri perhatian industri kreatif Indonesia. Denis Kurniawan, lulusan SMK di Kota Malang, berhasil menembus dunia animasi profesional melalui dedikasi dan talenta luar biasa.

    Selain itu, kisah inspiratif ini bermula dari passion seorang remaja yang memilih jalur pendidikan vokasi. Lebih lanjut, Denis membuktikan bahwa pendidikan SMK dapat menjadi jembatan menuju karier cemerlang di industri kreatif.

    Perjalanan Denis Kurniawan Animator dalam Film Jumbo

    Denis Kurniawan memulai perjalanan kreatifnya di bangku Sekolah Menengah Kejuruan Wahyu Malang. Kemudian, lembaga pendidikan vokasi ini memberikan fondasi teknis yang kuat untuk mengembangkan bakatnya dalam bidang visual.

    Sementara itu, keistimewaan Denis terletak pada kemampuannya menguasai berbagai aspek produksi visual. Selama masa sekolah, dia mengasah keterampilan desain grafis dan animasi dengan tekun. Oleh karena itu, guru-guru di SMK Wahyu mengakui bakat istimewa yang dimiliki siswa berbakat ini.

    Setelah itu, transisi dari dunia pendidikan ke industri profesional berjalan sangat mulus bagi Denis. Bahkan, studio animasi nasional langsung memberikan kontrak kerja setelah dia menyelesaikan pendidikan. Dengan demikian, pencapaian ini membuktikan kualitas lulusan SMK dalam memenuhi kebutuhan industri kreatif.

    Akibatnya, keberhasilan Denis menginspirasi siswa SMK lainnya untuk serius mengembangkan talenta kreatif. Selanjutnya, banyak rekan sekelasnya mulai tertarik mendalami bidang animasi dan desain visual.

    Kontribusi Denis Kurniawan Animator dalam Film Jumbo

    Film “Jumbo” menjadi proyek besar yang menandai kiprah Denis di industri perfilman nasional. Sebagai bagian dari tim visual, dia bertanggung jawab menciptakan elemen-elemen grafis yang memukau penonton.

    Kemudian, proses kreatif di balik film ini melibatkan kolaborasi intensif dengan sutradara dan tim produksi. Denis mengaplikasikan teknik animasi modern untuk menghadirkan visual yang memanjakan mata. Oleh sebab itu, setiap frame dalam film tersebut menunjukkan ketelitian dan kepiawaian tim visual.

    Namun, tantangan terbesar dalam proyek ini adalah menciptakan konsistensi visual sepanjang durasi film. Denis dan timnya harus memastikan setiap adegan memiliki kualitas grafis yang sama tinggi. Akhirnya, kerja keras mereka terbayar dengan apresiasi positif dari penonton dan kritikus film.

    Dengan begitu, film “Jumbo” menjadi portofolio penting dalam karier Denis sebagai animator profesional. Selain itu, proyek ini membuka peluang kerja sama dengan produser dan sutradara lainnya di masa depan.

    Talenta Kreatif Malang di Panggung Nasional

    Kota Malang semakin dikenal sebagai sentra talenta kreatif muda Indonesia. Denis Kurniawan menjadi salah satu representasi terbaik dari generasi kreatif Malang yang mendunia. Selain itu, atmosfer kota pendidikan ini mendukung berkembangnya bakat-bakat muda di bidang seni visual.

    Sementara itu, komunitas kreatif di Malang saling mendukung dan berbagi pengetahuan secara aktif. Denis sering berbagi pengalaman dengan adik-adik kelasnya di SMK Wahyu. Karena itu, dia percaya bahwa kolaborasi antar kreator dapat mengangkat industri animasi Indonesia.

    Lebih lanjut, pemerintah daerah Malang mulai memberikan perhatian khusus pada pengembangan industri kreatif. Program-program pelatihan dan workshop rutin diselenggarakan untuk mengasah kemampuan para talenta muda. Oleh karena itu, Denis aktif berpartisipasi sebagai mentor dalam berbagai kegiatan tersebut.

    Akibatnya, kehadiran tokoh seperti Denis memberikan inspirasi bagi generasi muda Malang. Selanjutnya, banyak siswa SMK yang mulai serius mempertimbangkan karier di bidang animasi dan desain visual.

    Inspirasi untuk Generasi Muda Kreatif Indonesia

    Kesuksesan Denis Kurniawan animator membuktikan bahwa jalur pendidikan vokasi dapat mengantarkan pada karier gemilang. SMK bukan lagi pilihan kedua, melainkan jalan strategis menuju industri kreatif. Selain itu, pengalaman Denis menunjukkan pentingnya menggabungkan passion dengan keterampilan teknis yang solid.

    Oleh karena itu, generasi muda Indonesia perlu melihat Denis sebagai role model dalam mengembangkan talenta kreatif. Dia membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, impian berkarier di industri film dapat terwujud. Namun, latar belakang pendidikan SMK bukan halangan untuk meraih prestasi internasional.

    Kemudian, program magang dan kerja sama industri menjadi kunci sukses dalam transisi dari sekolah ke dunia kerja. Denis memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dari profesional senior di bidangnya. Dengan demikian, sikap terbuka dan kemauan belajar terus menerus menjadi modal utama kesuksesannya.

    Selanjutnya, industri animasi Indonesia membutuhkan lebih banyak talenta seperti Denis untuk berkompetisi di pasar global. Oleh sebab itu, investasi pada pendidikan vokasi dan pelatihan teknis dapat menghasilkan animator-animator berkualitas tinggi.

    Masa Depan Cerah Industri Animasi Indonesia

    Perkembangan industri hiburan digital membuka peluang besar bagi animator Indonesia. Denis Kurniawan dan rekan-rekannya berada di garis depan transformasi ini. Dengan begitu, mereka siap menghadapi tantangan produksi konten visual untuk platform streaming dan media digital.

    Sementara itu, teknologi animasi terus berkembang dengan pesat, menuntut animator untuk selalu update dengan perkembangan terbaru. Denis aktif mengikuti workshop dan training untuk menguasai software dan teknik animasi terkini. Oleh karena itu, investasi pada pengembangan diri ini menjadi kunci bertahan di industri yang kompetitif.

    Selain itu, kolaborasi internasional semakin terbuka lebar bagi animator Indonesia yang berkualitas. Denis optimis bahwa talenta Indonesia dapat bersaing dengan animator dari negara-negara maju. Dengan demikian, kualitas karya dan etos kerja yang tinggi menjadi modal utama menembus pasar global.

    Kemudian, dukungan pemerintah dan swasta dalam pengembangan industri kreatif semakin menguat. Program beasiswa, fasilitas produksi, dan akses teknologi terbaru membantu animator muda mengembangkan kariernya. Akibatnya, Denis berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik menekuni bidang animasi profesional.

    Akhirnya, kisah Denis Kurniawan animator membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan dukungan yang tepat, mimpi berkarier di industri kreatif dapat terwujud nyata.

  • Tasya Farasya: Perjalanan Menjadi Beauty Influencer Inspiratif

    Tasya Farasya: Perjalanan Menjadi Beauty Influencer Inspiratif

    Era Digital dan Transformasi Industri Kecantikan Indonesia

    Dalam satu dekade terakhir, dunia digital Indonesia mengalami transformasi besar. Platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok membuka jalan baru bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri sekaligus membangun karier. Salah satu sektor yang berkembang pesat adalah industri kecantikan, di mana para beauty vlogger dan influencer tak hanya menjadi panutan gaya, tetapi juga tokoh yang mampu membentuk opini publik. Beginilah Tasya Farasya Perjalanan Menjadi Beauty Influencer.

    Fenomena ini menunjukkan bahwa kesuksesan di usia muda bukan lagi sekadar impian. Banyak anak muda Indonesia yang berhasil meraih pengaruh besar lewat konsistensi dalam membuat konten, pemahaman tren, dan kedekatan dengan audiens. Mereka bukan hanya tampil di depan kamera, tetapi juga memainkan peran penting dalam industri kreatif dan pemasaran modern.

    Di tengah dinamika ini, muncul nama-nama yang tak sekadar populer, tetapi juga berdampak dan inspiratif. Mereka berhasil menjadikan media sosial sebagai ruang pemberdayaan, sekaligus menjembatani dunia beauty dengan nilai-nilai yang lebih luas seperti self-love, keberanian, dan kemandirian.

    Sosok Inspiratif dengan Keahlian Makeup Luar Biasa

    Tasya Farasya menunjukkan keunggulannya sebagai beauty vlogger dengan keahlian makeup yang luar biasa, serta kepribadian yang kuat dan autentik yang berhasil menginspirasi jutaan perempuan Indonesia. Siapa sebenarnya Tasya dan bagaimana ia bisa mencapai semua itu?

    Kehidupan dan Awal Karirnya

    Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

    Tasya Farasya, perjalanan menjadi Beauty Influencer Inspiratif, merupakan seorang content creator dan beauty vlogger dengan pengikut yang sangat banyak. Tak hanya di Instagram, namun di TikTok, Youtube. Tasya Farasya memiliki saudara kembar yang bernama Tasyi Farasya. Tasya dan Tasyi memiliki kakak perempuan yang bernama Selvi Salavia, yang uniknya mereka memiliki tanggal lahir yang sama yaitu 25 Mei.

    Pada awalnya Tasya dan Tasyi merupakan lulusan Kedokteran Gigi di Universitas Trisakti pada tahun 2013 lalu. Namun, setelah lulus, Tasya memilih untuk fokus pada bidang yang ia sukai, yaitu kecantikan. Pada awalnya ia hanya mengisi waktu nya saat kuliah dengan menjadi makeup artist.

    Perjalanan Membangun Karier di Media Sosial

    Tasya mengunggah hasil makeup-nya ke media sosial dan menarik perhatian publik dengan karyanya yang memukau. Ia kemudian membangun karier sebagai content creator dan beauty vlogger, memanfaatkan respons positif dari para pengikutnya.

    Sementara Tasyi memutuskan untuk fokus ke bidang kuliner. Ia suka membagikan konten tentang makanan di akun Instagram, YouTube bahkan tiktoknya.

    Tasya memulai karier di media sosial dengan mengunggah berbagai riasan yang ia gunakan. Sehingga, banyak orang tertarik untuk mencobanya. Followersnya pun semakin lama bertambah banyak, sehingga ia termotivasi untuk menjadi beauty vlogger.

    Awal Mula YouTube

    Transisi dari Instagram ke Platform Video

    Setelah sudah memiliki banyak pengikut di Instagram, banyak pengikutnya yang meminta ia membuat video di Youtube. Meskipun awalnya ragu, Tasya akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran pengikutnya.

    Ia pun mulai membuat video tentang makeup. Mulai dari tips and trick makeup, berbagai tutorial gaya makeup, hingga mengenalkan produk makeup bagus.

    Berkat kegigihan dan konsistensinya dalam membuat konten, Tasya semakin dikenal luas hingga kini. Saat ini pengkutinya di Instagram, YouTube, Tiktok mencapai jutaan. Ia pun jadi sering menerima barang endorse terutama makeup.

    Kehidupannya Setelah Berkeluarga

    Tasya memperluas popularitasnya setelah menikah dengan Ahmad Assegaf dalam pernikahan mewah yang digelar selama tujuh hari tujuh malam. Bersama Ahmad, ia membangun keluarga dan dikaruniai dua anak: Maryam Eliza Khair dan Hasan Isa Assegaf.

    Semenjak Tasya memiliki anak ia pun tak jarang membagikan konten dengan anaknya. Tasya sering membagikan video spontan kedua anaknya dan berbagai tips parenting yang ia terapkan dengan baik.

    Kehidupannya setelah menikah pun menjadi sorotan. Tasya dan suaminya, Ahmad, dikenal sebagai pasangan yang harmonis, sehingga hubungan mereka kerap menjadi inspirasi bagi banyak orang.

    Usaha Yang Dimiliki Tasya Farasya

    MOP (Mother Of Pearl): Brand Makeup Lokal Berkualitas

    Saat ini selain ia menjadi beauty vlogger, Tasya memiliki beberapa usaha yaitu MOP. MOP merupakan singkatan dari Mother Of Pearl yang merupakan sebuah brand makeup. Tujuan Tasya meluncurkan brand makeup ini, karena ia ingin membuktikan bahwa produk lokal tidak kalah bagus dengan brand luar. Masyarakat menyambut hangat peluncuran brand ini karena kualitas produknya yang sudah terbukti.

    Golden Black Coffee: Ekspansi ke Bisnis F&B

    Setelah ia meluncurkan produk makeup, ia pun membuka usaha F&B yang bernama Golden Black Coffee. Seperti yang sesuai dengan namanya, menu utama dari cafe ini adalah kopinya. Walaupun terbilang cukup mahal karena masuk jajaran coffee shop mahal di Jakarta, cafe milik Tasya inipun tak pernah sepi.

    Kesimpulan

    Sosok Inspiratif bagi Perempuan Muda Indonesia

    Tasya Farasya bukan hanya sekadar beauty vlogger yang sukses di dunia digital, tetapi juga sosok inspiratif yang membuktikan bahwa passion, konsistensi, dan keberanian mengambil langkah bisa membawa seseorang meraih pencapaian luar biasa. Tasya berhasil menegaskan identitasnya di tengah ketatnya persaingan media sosial, menjalin kedekatan dengan audiens, dan memperluas pengaruh lewat brand makeup serta bisnis F&B yang ia rintis sendiri.

    Membawa Angin Segar dalam Dunia Digital

    Kehadirannya di dunia digital membawa angin segar, terutama bagi perempuan muda Indonesia yang ingin berkembang tanpa harus mengorbankan jati diri. Melalui konten yang autentik dan penuh energi positif, Tasya menunjukkan bahwa kecantikan bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang keberanian menjadi diri sendiri.

    Bukti Nyata Kekuatan Media Sosial Positif

    Tasya menggunakan media sosial secara positif dengan menetapkan tujuan yang jelas dan memegang teguh nilai-nilai yang kuat, dan kisah suksesnya menjadi bukti nyata dari kekuatan pendekatan tersebut. Tasya Farasya adalah bukti nyata bahwa perempuan muda Indonesia bisa sukses dan tetap membumi. Dengan artikel ini Tasya Farasya, Perjalanan Menjadi Beauty Influencer Inspiratif.

  • Profil Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab

    Profil Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab

    Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf, seorang pengusaha yang memiliki latar belakang pendidikan dan keluarga yang cukup terpandang.

    Latar Belakang Pendidikan dan Keluarga Ibrahim Sjarief Assegaf

    Ibrahim menempuh pendidikan tinggi di bidang ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pendidikan formalnya mendukung perjalanan kariernya sebagai pengusaha sukses di Indonesia.

    Secara lebih spesifik, Ibrahim Assegaf memiliki dasar pendidikan yang kuat di bidang hukum. Ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, salah satu institusi pendidikan ternama di Indonesia. Selama masa kuliah, kecerdasannya terlihat dari keaktifannya mengikuti berbagai kegiatan akademis dan organisasi.

    Tidak puas dengan pencapaian tersebut, Ibrahim tidak berhenti pada gelar sarjana dan melanjutkan pendidikan pascasarjana di luar negeri. Sebagai hasilnya, ia berhasil meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari Harvard Law School, Amerika Serikat yang merupakan salah satu fakultas hukum terbaik di dunia. Tentunya, pencapaian ini membuktikan dedikasi dan kecemerlangan intelektualnya dalam bidang hukum.

    Dari segi latar belakang keluarga, Ibrahim berasal dari keluarga Assegaf yang memiliki garis keturunan Arab-Indonesia. Pada kenyataannya, keluarga Assegaf dikenal sebagai salah satu keluarga terpandang dengan tradisi bisnis yang kuat.

    Akhirnya, pernikahan keduanya menggabungkan dua latar belakang yang berbeda – Najwa dari dunia jurnalistik dan Ibrahim dari dunia bisnis yang saling melengkapi dalam membangun keluarga yang harmonis.

    Karier Profesional yang Gemilang

    Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ibrahim Assegaf membangun karir yang cemerlang di bidang hukum. Ia bergabung dengan firma hukum terkemuka di Indonesia dan dengan cepat membangun reputasi sebagai pengacara berbakat dengan keahlian khusus di bidang hukum bisnis dan transaksi komersial.

    Ibrahim adalah salah satu pendiri Assegaf Hamzah & Partners, sebuah firma hukum yang berkembang menjadi salah satu kantor hukum terdepan di Indonesia. Firma ini menangani kasus-kasus kompleks dan besar yang melibatkan perusahaan multinasional dan proyek-proyek strategis.

    Baca juga : Shai Gilgeous-Alexander: Bintang Muda Menuju Puncak NBA sebagai MVP 2024-25

  • Kisah Sukses Rahmad Hafids: Dari Mahasiswa Jadi Pengusaha

    Kisah Sukses Rahmad Hafids: Dari Mahasiswa Jadi Pengusaha

    Rahmad Hafids Pengusaha di Usia Muda

  • Son Heung-min Antar Tottenham Hotspur Raih Trofi Pertama Setelah 16 Tahun

    Son Heung-min Antar Tottenham Hotspur Raih Trofi Pertama Setelah 16 Tahun

    LONDON – Tottenham Hotspur akhirnya mengakhiri puasa gelar selama lebih dari satu dekade setelah Son Heung-min Antar Tottenham Hotspur Raih Trofi Pertama Setelah 16 Tahun dengan kapten tim, Son Heung-min, menjadi figur sentral dalam kemenangan bersejarah tersebut.

    Dalam pertandingan final yang berlangsung di stadion netral pada malam Rabu (waktu setempat), Tottenham menunjukkan dominasi dan berhasil meraih trofi setelah menundukkan lawan dengan skor meyakinkan. Son Heung-min, yang menjadi kapten tim pada musim ini, tampak beremosi saat mengangkat trofi bersama teman-temannya. Ini adalah trofi pertama klub setelah memenangkan Piala Liga Inggris pada tahun 2008. 

    “Sebut aku legenda,” kata Son dengan semangat yang menggebu seperti yang tertulis di akun Instagram @ussfeeds, Kamis (22/5/2025). Pernyataan itu disambut dengan semangat oleh para penggemar yang telah menunggu gelar juara selama bertahun-tahun. 

    Keberhasilan ini tidak hanya signifikan untuk klub, tetapi juga menandakan pencapaian besar bagi Son secara pribadi. Pemain yang berasal dari Korea Selatan tersebut telah memperkuat Spurs sejak 2015 dan dikenal karena komitmen, konsistensi, serta kesetiaannya kepada klub London Utara tersebut. 

    Pelatih Tottenham, yang juga memberikan pendapat setelah pertandingan, menyatakan bahwa peran Son sangat penting baik di dalam maupun di luar lapangan. “Son merupakan seorang pemimpin yang sesungguhnya.” “Ia menjadi teladan bagi pemain muda dan menunjukkan contohnya melalui dedikasi yang ditunjukkannya setiap hari,” kata pelatih, sebagaimana dilaporkan oleh BBC Sport. 

    Di sisi lain, masyarakat Korea Selatan juga memberikan dukungan. Media lokal seperti The Korea Herald menekankan kemenangan ini sebagai tonggak penting dalam sejarah sepak bola Asia, mengingat Son merupakan pemain Asia pertama yang memimpin klub Inggris dalam kompetisi Eropa dan meraih trofi. 

    Tottenham Hotspur saat ini melihat musim depan dengan rasa percaya diri yang lebih tinggi. Para penggemar berharap momen ini menandai permulaan era baru keberhasilan bagi klub. “Ini bukan sekadar sebuah kemenangan, melainkan lambang dari usaha keras yang akhirnya membuahkan hasil,” tulis salah satu pendukung di media sosial.

    Dengan trofi yang akhirnya kembali ke ruang prestasi klub, Son Heung-min kini tidak hanya dianggap sebagai pemain luar biasa, tetapi juga sebagai lambang kebangkitan Tottenham Hotspur. 

    Baca Juga: Perjalanan Kreatif Gina S. Noer, Perempuan di Balik Skenario Film Indonesia

  • Jerome Polin dan Revolusi Belajar Anak Muda

    Jerome Polin dan Revolusi Belajar Anak Muda

    Fenomena YouTuber Edukatif Indonesia

    Nama Jerome Polin saat ini sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Ia merupakan salah satu YouTuber Indonesia yang sukses membawa konten edukatif ke level yang lebih tinggi. Tidak hanya sekadar membuat video hiburan, Jerome berhasil menggabungkan pendidikan, budaya, dan hiburan dalam satu paket yang menarik. Namun, di balik kesuksesannya saat ini, ia melewati perjalanan panjang yang penuh perjuangan, dan semangat yang luar biasa. Berikut Jerome Polin dan revolusi belajar anak muda.

    Kehidupan Pribadi Seorang Jerome Polin

    Jerome Polin Sijabat lahir pada 2 Mei 1998 di Surabaya, Jawa Timur. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana yang sangat menjunjung tinggi nilai pendidikan. Sejak kecil, Jerome sudah menunjukkan kecintaan terhadap pelajaran Matematika dan selalu menjadi siswa berprestasi di sekolah.

    Jerome merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari Mahorajan Sintong Sijabat dan Chrissie Rahmeinsa. Ayah Jerome merupakan seorang pendeta di gereja Kristen Indonesia tepatnya di Kota Surabaya.

    Pendidikan Jerome Polin

    Jerome dan keluarganya sempat pindah ke Kota Malang pada 2001. Hingga 2004 keluarga Jerome Pindah ke Kota Surabaya. Saat di Surabaya lah Jerome bersama kakaknya, Jehian Panangian bersekolah di Sekolah Intan Permata Hati di Surabaya dengan beasiswa. Pada tahun 2013, sekolah SMA Jerome di SMA Negeri 5 Surabaya.

    Awalnya Jerome mengikuti progeram beasiswa ke Universitas Teknologi Nanyang Singapura di Jakarta. Namun, dua bulan setelah mengikuti tes, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa Jerome lulus seleksi tetapi hanya mendapatkan setengah beasiswa.Karena begitu Jerome ia tidak mengambil beasiswa tersebut.

    Sampai akhirnya Jehian menyarankan agar ia mengikuti beasiswa dari sebuah perusahaan jepang, Mitsui Bussan. Hingga pada akhirnya dinyatakan lulus dan berkuliah di Universitas Waseda, Shinjuku, Tokyo, Jepang. Pada 26 Maret 2022, ia lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Teknik.

    Awal Karir Hingga Kesuksesannya

    Pada tahun 2017 bulan Desember Jerome memulai membuat akun YouTube bersama Kevin Sendouw, temannya, yang bernama Nihongo Mantappu. Awalnya isi konten channel mereka membahas tentang pelajaran bahsa jepang, hingga kevin memutuskan untuk keluar dan digantikan Waseda Boys. Waseda Boys beranggotakan tiga orang, Ryoma Otsuka, Tomohiro Yamashita dan Yusuke Sakazaki. Hingga pada tahun 2024 Waseda Boys resmi berpisah dengan Jerome.

    Hingga tahun 206 jerome mempunyai akun YouTube sendiri bernama Mantappu Academy. Isi konten pertama YouTube Jerome tentang ia pergi ke Dufan Ancol, Jakarta Utara.

    Ekspansi Bisnis dan Entrepreneurship

    Setelah Jerome mantap mengembangkan YouTubenya, ia mulai membuka bisnis minuman yang bernama Menantea. Namun, tak hanya minuman, Menantea juga menjual makanan ringan seperti naget ayam dan kentang goreng bumbu.

    Pada Agustus 2024 Jerome mulai mengembangkan tempat bimbingan belajar matematika yang bernama Mantappu Academy di Jakarta Barat. Mantappu Academy resmi buka pada 13 Januari 2025 dan resmi dibuka pada 8 Februari 2025.

    Tantangan dan Tekanan dalam Kariernya

    Di balik kesuksesan Jerome Polin sebagai YouTuber edukatif dan figur publik, terdapat berbagai tantangan besar yang ia hadapi sepanjang perjalanan kariernya. Tantangan pertama datang ketika ia memutuskan untuk kuliah di Jepang. Kendala bahasa, adaptasi budaya, serta tekanan akademik di Universitas Waseda menjadi ujian tersendiri. Jerome mengalami kesulitan memahami materi kuliah berbahasa Jepang, apalagi ia memilih jurusan Matematika Terapan yang terkenal sangat berat.

    Selain tantangan akademik, Jerome juga menghadapi tekanan sebagai konten kreator. Membuat konten secara konsisten di tengah jadwal kuliah yang padat bukanlah hal mudah. Ia harus pintar membagi waktu antara belajar, membuat video, mengedit, hingga membangun komunitas online yang aktif. Banyak malam yang ia lewati tanpa tidur demi menyelesaikan video agar tetap tayang sesuai jadwal.

    Di sisi lain, Jerome juga harus menghadapi komentar negatif dan ekspektasi publik yang tinggi. Sebagai sosok publik, setiap gerak-geriknya mendapat sorotan. Ia pernah mengalami masa di mana kritik dari netizen sempat memengaruhi kesehatan mentalnya. Namun, ia memilih tetap fokus pada tujuan utama: memberikan konten edukatif yang berdampak.

    Tantangan-tantangan tersebut justru membentuk karakter Jerome menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, dan rendah hati. Ia berhasil membuktikan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, tetapi melalui proses panjang yang penuh perjuangan.

    Kesimpulan

    Inspirasi dari Perjalanan Hidup Jerome Polin

    Perjalanan hidup Jerome Polin adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa tercapai melalui kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk melawan keterbatasan. Jerome Polin memulai perjalanannya sebagai pelajar asal Surabaya dan berhasil tumbuh menjadi figur publik yang disegani serta YouTuber edukatif Indonesia yang menjadikan belajar terasa menyenangkan.

    Tantangan yang ia hadapi—mulai dari adaptasi budaya di Jepang, tekanan akademik, hingga tuntutan sebagai kreator digital—tidak membuatnya menyerah. Sebaliknya, ia menjadikannya batu loncatan untuk terus berkembang. Sikap positif, konsistensi, serta dukungan keluarga menjadikan Jerome sebagai sosok yang tidak hanya sukses secara profesional, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat luas.

  • Perjalanan Kreatif Gina S. Noer, Perempuan di Balik Skenario Film Indonesia

    Perjalanan Kreatif Gina S. Noer, Perempuan di Balik Skenario Film Indonesia

    MANUNGSA— Gina S. Noer tumbuh menjadi salah satu penulis dan sutradara yang disegani di industri film Indonesia. Bukan sekadar menulis, ia membawa isu-isu sosial ke tengah percakapan publik melalui film. Siapa sangka, kegemarannya menonton film di masa remaja akan membawanya ke panggung-panggung festival bergengsi.

    Dari Hobi hingga Karir

    Lahir di Balikpapan pada 24 Agustus 1985, Ratna Ginatri S. Noer atau lebih dikenal sebagai Gina S. Noer, memulai perjalanannya di dunia perfilman daari kecintaannya terhadap menonton film. Ketertarikannya ini membawanya membentuk klub film dan memproduksi film pendek. Kemudian, ia memperlihatkannya kepada penulis skenario senior, Salman Aristo, yang kini menjadi suaminya. Melalui interaksi ini, Gina mulai terlibat dalam komunitas penulis skenario dan memenangkan lomba penulisan skenario pada 2004, yang kemudian membuka jalan baginya ke industri film Indonesia.

    Gina memulai karirnya sebagai penulis skenario dengan karya pertamanya untuk film “Foto, Kotak, dan Jendela” pada tahun 2006. Sejak saat itu, ia telah menulis skenario untuk berbagai film populer seperti “Ayat-Ayat Cinta” (2008), “Perempuan Berkalung Sorban” (2009), “Habibie & Ainun” (2012), dan “Keluarga Cemara” (2019). Pada 2019, Gina melakukan debut penyutradaraannya melalui film “Dua Garis Biru”, yang mendapat sambutan hangat dari penonton.

    Penghargaan Karya Gina S. Noer

    Karya-karya Gina tidak hanya sukses secara komersil tetapi juga mendapat pengakuan di berbagai ajang penghargaan. Pada Festival Film Indonesia 2019, ia mencentak sejarah dengan memenangkan dua Piala Citra. Penulis Skenario Asli Terbaik untuk “Dua Garis Biru” dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik untuk “Keluarga Cemara”. Prestasi ini menjadikannya sebagai orang pertama yang meraih dua penghargaan dalam satu tahun yang sama.

    Isu Sosial dan Ekosistem yang Dibangun

    Gina menyutradarai film “Like & Share” (2022) yang mengangkat tema kekerasan seksual dan pornografi di kalangan remaja, serta pentingnya pendidikan seks yang tepat. Sebagai sineas, ia peka terhadap isu-isu sosial, khususnya yang berkaitan dengan remaja dan perempuan. Tidak hanya memutar filmnya di bioskop Indonesia, Gina juga menayangkannya di berbagai festival film internasional, termasuk International Film Festival Rotterdam dan Osaka Asian Film Festival. Di mana film ini memenangkan Grand Prix.

    Bersama suaminya, Gina mendirikan Wahana Kreator Nusantara. Sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan konten kreatif dan pelatihan bagi para penulis dan sineas muda. Melalui Wahana Kreator, Gina telah membantu melahirkan berbagai karya orisinil dan memberikan pelatihan kepada lebih dari seribu peserta, memperkuat ekosistem perfilman Indonesia.

    Perjalanan Gina S. Noer dari seorang penikmat film menjadi salah satu sineas terkemuka di Indonesia menunjukkan dedikasi dan komitmennya terhadap dunia perfilman. Dengan karya-karya yang menggugah dan kepeduliannya terhadap isu sosial, Gina terus memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk wajah perfilman Indonesia yang lebih inklusif dan sadar akan realitas sosial.

    Baca juga: Menyelami Dunia Sastra dan Jurnalisme Leila S. Chudori

    Referensi:

    • Kincir. 2022. Profil Gina S. Noer, Penulis dan Sutradara Like & Share
    • IDN Times. 2021. IWF 2021: Cerita Gina S. Noer Jadi Penulis Skenario Film
    • Kompas. 2019. Film “Dua Garis Biru” Jadi Debut Gina S Noer sebagai Sutradara
  • Pelari Nepal Sangé Sherpa Juara Kategori 162 Km Rinjani 100 Ultra, Tuntaskan Lomba dalam 41 Jam

    Pelari Nepal Sangé Sherpa Juara Kategori 162 Km Rinjani 100 Ultra, Tuntaskan Lomba dalam 41 Jam

    Sembalun, Lombok – Pelari Asal Nepal, Sangé Sherpa, berhasil menjadi pelari pertama yang sampai di garis finis dalam kategori 162 kilometer Rinjani 100 Ultra 2024. Ia menuntaskan medan ekstrem itu dengan catatan waktu yang mengesankan, yaitu 41 jam tanpa henti. 

    Ajang Rinjani 100 adalah salah satu kompetisi ultra trail yang paling menantang di Asia Tenggara. Rute perlombaan melewati trek-trek curam dan terjal di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, dengan total elevasi melebihi 13.000 meter. Lomba ini tidak hanya menguji kemampuan fisik, tetapi juga kekuatan mental peserta dari berbagai negara. 

    Sangé Sherpa, yang tersohor dalam dunia ultra trail global sebagai pelari kuat dari dataran tinggi Himalaya, menunjukkan performa luar biasa di jalur Rinjani. Dengan menggunakan headlamp dan pakaian bertuliskan FUGA, ia menyelesaikan lomba dengan semangat tinggi hingga mencapai garis finish. Dengan mengangkat tangannya ke langit dalam tanda kemenangan yang penuh emosi, seakan menjadi lambang bahwa usaha dan ketekunan tak pernah mengkhianati hasil. 

    Berdasarkan data dari situs resmi Rinjani 100 dan postingan Instagram @ussfeeds, Sangé mencatat Pelari Nepal Sangé Sherpa Juara Kategori 162 Km Rinjani 100 Ultra 2024 dalam maktu 41 jam. Ini bukan hanya berkenaan dengan kecepatan, tetapi juga tentang ketahanan menghadapi malam yang panjang, medan berbatu, dan suhu yang ekstrem. 

    Kemenangan ini menarik bukan hanya karena Sangé menjadi yang tercepat, tetapi karena ia berhasil membuktikan bahwa ketahanan dan semangat juangnya mampu melampaui batas kemampuan manusia. Dalam wawancara sebelumnya dengan media trail running, Sangé menyatakan bahwa ia selalu berlari dengan sepenuh perasaan sambil membawa aspirasi dari komunitas pegunungan tempat asalnya Nepal.

    Pencapaian ini juga menjadi motivasi bagi banyak pelari di Indonesia dan Asia Tenggara. Sangé menunjukkan bahwa dengan komitmen dan semangat yang tinggi, rintangan seberat apa pun dapat diatasi. Banyak pelari lokal yang mengaku terdorong untuk tetap berlatih setelah menyaksikan prestasinya. 

    Baca Juga: YouTuber “Outdoor Boys” Pilih Jeda Demi Keluarga

  • Menyelami Dunia Sastra dan Jurnalisme Leila S. Chudori

    Menyelami Dunia Sastra dan Jurnalisme Leila S. Chudori

    MANUNGSA— Leila S. Chudori dikenal sebagai salah satu penulis dan jurnalis paling berpengaruh di Indonesia. Melalui karya-karyanya, ia tak hanya merekam sejarah dan realitas sosial-politik, tetapi juga menginspirasi generasi penulis muda dengan keberaniannya mengangkat isu-isu penting.

    Pendidikan Leila S. Chudori

    Leila Salikha Chudori lahir di Jakarta pada 12 Desember 1962. Sejak muda, bakat menulisnya telah terlihat jelas. Cerpen pertamanya berjudul “Pesan Sebatang Pohon Pisang”, dimuat di majalah anak-anak Si Kuncung ketika ia berumur 11 tahun. Selain itu, Leila mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Lester B. Pearson College of the Pacific di Kanada, kemudian menempuh studi Ilmu Politik dan Studi Pembangunan Perbandingan di Universitas Trent. Setelah lulus pada 1988, ia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan majalah Tempo sebagai wartawan.

    Karir dan Karya

    Leila secara berani mengangkat tema-tema sensitif dalam karya-karyanya, mulai dari politik hingga dinamika sosial Indonesia. Tidak hanya menerjemahkan kumpulan cerpen “Malam Terakhir” (1989) ke dalam bahasa Jerman (Die Letzte Nacht), ia juga meraih kesuksesan dengan novel pertamanya, “Pulang” (2012). Novel ini menceritakan pengalaman pengasingan politik di Paris dan berhasil memenangkan Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2013.

    Selain itu, “Laut Bercerita” (2017), karya terbarunya, mendapatkan penghargaan S.E.A. Write Award pada tahun 2020. Keberhasilan ini menandai posisi Laila sebagai penulis yang tidak hanya diapresiasi di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional.

    Leila S. Chudori dalam Dunia Jurnalistik dan Perfilman

    Di dunia jurnalistik, Leila telah mewawancarai tokoh-tokoh penting dunia, seperti Nelson Mandela, Yasser Arafat, dan Cory Aquino. Berkat pengalaman tersebut, perspektifnya kian kaya, yang kemudian tercermin dalam karya-karyanya, baik jurnalistik maupun fiksi.

    Selain menulis, Leila juga aktif dalam dunia perfilman dan televisi. Ia menulis naskah drama televisi “Dunia Tanpa Koma” (2006), yang memenangkan penghargaan serial Televisi Terbaik di Bandung Film Festival 2007. Naskah film pendek Drupadi (2009), yang merupakan interpretasi epik Mahabharata, juga menjadi bagian dari karya-karya kreatifnya.

    Leila S. Chudori merupakan ibu dari penulis Rain Chudori. Bersama putrinya, ia mendirikan Peron House, sebuah penerbit yang berfokus pada karya sastra Indonesia dan internasional. Melalui penerbitan ini, mereka berupaya memperluas jangkauan karya-karya sastra Indonesia ke dunia internasional, sekaligus memupuk talenta penulis baru.

    Melalui perjalanan dan dedikasinya, Leila S. Chudori telah membuktikan bahwa sastra dan jurnalistik dapat menjadi media kuat untuk merekam dan memahami kompleksitas kehidupan sosial-politik Indonesia.

    Baca juga: Menjadi Rory Gilmore, Gigih Belajar ditengah Banyaknya Distraksi

    Referensi:

    • Telkomsel. 2024. Mengenal Laila S. Chudori: Biodata dan Buku-Bukunya.
    • Badan Bahasa Kemendikbud. 2022. Laila S. Chudori
    • Goodreads. 2017. Leila S. Chudori (Author of Laut Bercerita)