Kategori: Selasar

  • 63 Hari Tayang, ‘Jumbo’ Geser Rekor dan Jadi Film Terlaris

    63 Hari Tayang, ‘Jumbo’ Geser Rekor dan Jadi Film Terlaris

    Film Jumbo

    MANUNGSA – Film ‘Jumbo’ terlaris di Indonesia resmi mencatat sejarah baru di dunia perfilman Indonesia. Setelah 63 hari tayang di bioskop, Jumbo berhasil menggeser rekor KKN di Desa Penari dan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

    Sejak dirilis, Jumbo terus menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Antusiasme luar biasa terlihat dari antrean panjang di bioskop dan ramainya diskusi di media sosial. Cerita yang kuat, akting yang memikat, serta sentuhan emosional membuat film ini begitu melekat di hati penonton.

    Lebih dari 10 juta penonton menyaksikan Jumbo dalam 63 hari pertama penayangannya. Angka ini tidak hanya mencetak rekor baru, tapi juga menunjukkan bahwa penonton Indonesia sangat menghargai film dengan kualitas cerita dan produksi yang baik.

    Sutradara Jumbo mengungkapkan kebanggaan dan rasa syukurnya atas keberhasilan film tersebut. Ia menyebut bahwa kesuksesan film ini adalah hasil kerja keras tim dan dukungan luar biasa dari penonton. 

    Pencapaian Jumbo

    Selain meraih kesuksesan dari jumlah penonton, Jumbo juga menuai pujian dari kritikus film. Banyak yang mengapresiasi cara film ini menyampaikan pesan kemanusiaan dan keluarga tanpa terasa menggurui. Musik latar yang mendukung emosi, sinematografi yang apik, dan alur yang menyentuh menjadi kekuatan utama film ini.

    Kesuksesan Jumbo membuka harapan baru bagi industri perfilman nasional. Di tengah tantangan dunia hiburan yang semakin kompetitif, pencapaian ini membuktikan bahwa film Indonesia mampu bersaing dan meraih tempat di hati penonton lokal.

    Kini, Jumbo tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga simbol keberhasilan film Indonesia. Pencapaian ini menjadi dorongan besar bagi para pembuat film untuk terus berkarya dan mengangkat cerita-cerita yang dekat dengan kehidupan masyarakat.

    Melalui rekor ini, Jumbo membuktikan bahwa film Indonesia mampu bersinar jika dibuat dengan ketulusan dan keseriusan.

    Pengingat Lewat Film

    Film ‘Jumbo’ mengajarkan bahwa kekuatan sejati tidak selalu terlihat dari fisik, tapi dari hati yang tulus dan keberanian untuk mencintai. Dalam setiap tantangan, selalu ada harapan jika kita berani percaya pada diri sendiri dan orang lain.

    Cerita Jumbo mengingatkan kita pentingnya keluarga, persahabatan, dan menerima perbedaan. Kadang, yang dianggap lemah justru memiliki kekuatan terbesar untuk mengubah dunia. Melalui kisah yang hangat dan emosional, film ini menginspirasi kita untuk tetap berbuat baik, meski dunia tak selalu ramah. Karena cinta dan keberanian selalu menemukan jalannya.

    Baca juga: Taylor Swift Resmi Kuasai Enam Album Awal

  • Festival Sinema Australia Indonesia Rayakan 10 Tahun

    Festival Sinema Australia Indonesia Rayakan 10 Tahun

    Festival Sinema Australia

    Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali digelar untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-10. Acara ini berlangsung mulai 15 Mei hingga 14 Juni 2025. Menampilkan deretan film terbaik dari Australia dan Indonesia. Kepada para penonton di sepuluh kota besar di Indonesia, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Semarang, Denpasar, Mataram, Manado, Makassar.


    Memperkuat Hubungan Budaya Melalui Film


    Sejak diluncurkan pada 2016, FSAI terus memperkuat hubungan budaya dan memperkenalkan sinema kedua negara. Festival ini menggunakan bahasa universal film sebagai jembatan yang menyatukan penonton dari beragam latar belakang.

    Kilas Balik Festival ke-10: Film Unggulan dan Karya Alumni


    Pada tahun ke-10 ini, FSAI menghadirkan lima film unggulan dari Australia. Dua film Indonesia yang menampilkan alumni Australia, serta sejumlah film pendek karya sineas Indonesia. Australia Awards mengadakan kursus singkat produksi film pada awal 2025 yang menghasilkan karya ini.

    Dukungan dari Duta Besar Australia untuk Indonesia


    Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, menyampaikan festival ini merupakan wadah yang kuat untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia melalui seni dan kreativitas industri film. “Festival Sinema Australia Indonesia 2025 menampilkan keahlian dan kreativitas industri film Australia dan Indonesia kepada penonton di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Film Unggulan: The Dry dan Heartbreak Motel


    Salah satu film yang menarik perhatian dalam festival tahun ini adalah The Dry. Film thriller drama misteri asal Australia ini akan tayang perdana di Indonesia. Film ini mengangkat cerita tentang penyelidikan tragedi di sebuah kota pedalaman yang menguak rahasia gelap masyarakat setempat. Selain itu, festival juga menayangkan Heartbreak Motel, film yang mengangkat tema cinta, kehilangan, dan penebusan. Film ini merupakan adaptasi dari novel laris karya Ika Natassa, penulis Indonesia sekaligus alumnus Australia.

    Masterclass Interaktif oleh Pakar Film Australia


    Selain pemutaran film, FSAI 2025 juga menyediakan masterclass interaktif yang dipandu oleh para pakar film Australia. Masterclass ini membahas berbagai topik menarik seperti penulisan naskah, penyutradaraan, dan cara menciptakan pengalaman layar yang imersif bagi penonton.

    Festival Sinema Australia Indonesia: Hiburan dan Edukasi


    Festival Sinema Australia Indonesia tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, melainkan juga berperan sebagai wadah edukasi yang sangat penting. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana pertukaran budaya yang kaya dan bermakna. Dengan demikian, melalui dunia perfilman, festival ini berhasil memperkuat ikatan kedua negara. Lebih dari itu, Festival Sinema Australia Indonesia memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami budaya masing-masing, sehingga hubungan antara kedua negara semakin erat dan berkelanjutan.


    Baca Juga: Talkshow Literasi Tengah Kota Bersama Henry Manampiring

  • Pameran Fotografi “AKASA 2025” Tema Minimalisme, Hadirkan Ruang Cerita dari Kesederhanaan

    Pameran Fotografi “AKASA 2025” Tema Minimalisme, Hadirkan Ruang Cerita dari Kesederhanaan

    AKASA 2025Malang, 30 Mei 2025 — Pameran fotografi bertajuk AKASA EXHIBITION 2025 resmi digelar di Art Center DKM (Dewan Kesenian Malang) mulai 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Mengangkat tema “Less is More: Minimalisme Dalam Lensa, Cerita Lewat Kesederhanaan”, acara ini menjadi ajang eksplorasi visual yang menyoroti kekuatan ruang kosong dan makna di balik hal-hal sederhana.

    Daniel Raka Putra Leofranz selaku ketua umum sekaligus pengawas pameran menjelaskan bahwa “Akasa” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “sedikit ruang dalam banyaknya arti”. Tema minimalisme dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap konsep negative space dalam fotografi di mana ruang kosong justru memperkuat fokus dan cerita dari sebuah objek.

    “Kenapa kami selenggarakan pameran ini? Karena sebelumnya kami sempat mengadakan pendidikan dan pelatihan staf ahli seputar materi-materi fotografi, terutama soal komposisi. Untuk memaksimalkan hasil dari pelatihan tersebut, kami gelar pameran ini, yang sepenuhnya dikelola oleh staf-staf ahli,” ujar Daniel.

    Rangkaian acara AKASA 2025 tidak hanya menampilkan karya fotografi, tetapi juga mencakup workshop dan sarasehan. Workshop bertajuk “Light Chaser: Mengenal dan Menguasai Cahaya” akan dipandu oleh Alaudin Nadzmi Muhtar pada 31 Mei 2025. Sementara itu, sesi sarasehan akan dilangsungkan pada 1 Juni sebagai ruang diskusi dan berbagi cerita bersama para fotografer.

    Daniel juga menyampaikan harapannya terhadap gelaran ini. “Kami berharap pengunjung tertarik dengan cerita-cerita yang kami tampilkan, baik melalui karya maupun caption. Selain itu, ini juga jadi ajang latihan bagi staf ahli agar mereka bisa menjelaskan dan bertanggung jawab atas karya yang mereka kurasi.”

    Pameran ini terbuka untuk umum mulai pukul 10.00 hingga 19.00 setiap harinya, dan diharapkan dapat menjadi ruang apresiasi sekaligus edukasi tentang seni visual dalam bingkai minimalisme.

  • Meningkatkan Self-Love Lewat Olahraga

    Meningkatkan Self-Love Lewat Olahraga

    MANUNGSA— Kadang kita mikir self-love itu cukup dengan bilang “aku nerima diriku apa adanya.” Namun, kadang kita masih merasa insecure, bandingin diri sama orang lain, atau malah merasa ingin nyerah. Padahal, merawat tubuh juga bisa jadi cara kita buat nunjukin rasa sayang ke diri sendiri. Salah satu cara simpel tapi powerful buat nunjukin itu adalah olahraga.

    Olahraga sebagai Bentuk Self-Love

    Menurut ScienceDaily, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science menunjukkan bahwa orang yang mencintai dirinya sendiri cenderung terdorong untuk melakukan hal-hal positif. Salah satunya adalah menjaga kesehatan tubuh. Ketika seseorang merasa layak untuk dirawat, ia akan lebih mudah mengambil keputusan yang baik untuk dirinya sendiri termasuk rutin olahraga.

    Olahraga bukan cuma soal fisik. Saat tubuh aktif bergerak, otak ikut merespons dengan melepaskan hormon endorfin yang bisa bantu memperbaiki suasana hati. Dari situ, muncul perasaan tenang, bahagia, dan puas dengan diri sendiri.

    Berikan hadiah terbaik untuk tubuhmu. Tubuhmu layak mendapat yang terbaik. Coba mulai dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi seimbang, perbanyak minum air putih, dan cukup istirahat. Untuk menjaga tubuh tetap sehat, hindari juga rokok dan minuman beralkohol.

    Nggak Harus Berat, Mulai dari yang Ringan

    Masih banyak yang berfikir olahraga itu harus ribet dan berat. Padahal, olahraga ringan dan konsisten jauh lebih berguna daripada olahraga ekstrem yang cuma sesekali.

    Yoga group classes inside the gym

    Beberapa contoh olahraga ringan yang bisa kamu mulai dari sekarang:

    • Jalan kaki santai 15–30 menit tiap pagi atau sore. Bisa sambil mendengarkan musik, ajak teman, atau sekedar nikmati udara luar.
    • Stretching setelah bangun tidur atau sebelum tidur. Gerakan sederhana ini bisa bikin tubuh lebih rileks dan segar.
    • Yoga pemula, cocok buat kamu yang pengin gabungin gerakan fisik dan ketenangan pikiran. Bisa cari tutorial gratis di YouTube.
    • Zumba atau dance cardio buat yang suka gerak aktif. Selain sehat, olahraga ini bisa bantu kamu naik mood seharian.
    • Naik turun tangga, kalau nggak sempat keluar rumah. Lakukan 5–10 menit setiap hari.
    • Bersepeda santai, kalau ingin olahraga sambil menikmati suasana sekitar.

    Kuncinya bukan seberapa berat kamu olahraga, tapi seberapa rutin kamu melakukannya. Dengan olahraga, kamu nunjukin ke tubuhmu bahwa kamu peduli. Kamu ingin tubuhmu tetap kuat, sehat, dan bisa kamu andalkan. Dan itu adalah bentuk self-love yang paling nyata.

    Kamu nggak harus ikut standar siapa pun, cukup dengerin tubuh sendiri dan ajak untuk bergerak. Jadi, mulai sekarang, jangan tunggu mood atau motivasi datang. Ajak tubuhmu gerak, walau hanya sebentar. Karena kamu layak dicintai termasuk dengan dirimu sendiri.

    Baca Juga : Seni Berkata “Tidak” Untuk Seorang People Pleaser

  • Seni Berkata “Tidak” Untuk Seorang People Pleaser

    Seni Berkata “Tidak” Untuk Seorang People Pleaser

    MANUNGSA— Seni berkata “tidak” bukan sekedar kemampuan menolak. Tetapi perjuangan panjang bagi mereka yang terbiasa menyenangkan orang lain. Dari trauma masa kecil hingga takut akan penolakan. Para people pleaser perlahan belajar menetapkan batasan, memilih diri sendiri, dan memahami bahwa menolak bukan berarti egois.

    People pleaser adalah sebutan bagi orang yang mempunyai dorongan untuk menyenangkan orang lain, bahkan sampai rela mengorbankan dirinya sendiri. Mereka cenderung sulit berkata “tidak” dan menolak permintaan orang lain. Selalu berusaha untuk memenuhi ekspektasi orang lain, dan seringkali merasa tidak enak atau bersalah jika ada orang yang tidak senang.  Kebiasaan ini bukan sekadar sifat baik hati, melainkan pola perilaku yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental.

    Sikap people pleaser punya dampak negatif pada diri sendiri dan orang lain. Bagi diri sendiri, sikap ini bisa menyebabkan stres, cemas, dan depresi. Seorang people pleaser juga sering merasa tidak berharga dan tidak dicintai.

    People pleaser punya 1 wajah dalam hampir semua emosinya. source : pinterest

    Berani Berkata “Tidak”

    Berani berkata “tidak” adalah langkah awal yang paling penting untuk mengatasi sikap people pleaser. Penolakan adalah hal yg wajar dalam hidup. Kamu harus berani menolak permintaan orang lain jika kamu tidak bisa atau tidak mau memenuhinya. Mungkin awalnya akan sulit dan berat untuk kamu lakukan. Namun, harus terus berlatih agar kamu bisa mengatakan “tidak” dengan tegas dan percaya diri.

    Selanjutnya, kamu harus set boundaries atau membuat batasan. Ingat seberapa jauh kita bisa mencampuri hidup orang lain. Tidak perlu harus menyelesaikan semuanya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri. Berinteraksi dgn orang lain adalah hal yg normal asal sesuai batas kemampuan.

    Fokus pada diri sendiri dan percaya diri, beri ruang untuk dirimu dan lakukan hal yang kamu suka. Ketika kamu fokus pada diri sendiri, kamu akan lebih mudah untuk menghargai diri sendiri dan tidak akan merasa perlu untuk menyenangkan orang lain.

    Berkata “tidak” bukan tanda bahwa kita egois. Justru, itu bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. Ketika seseorang tahu batasannya, ia bisa hadir sepenuhnya saat benar-benar siap membantu.

    Baca Juga : Menggugat Budaya Sibuk Melalui Self-Care

  • FamilyMart Indonesia Luncurkan Program “Satu Kopi, Satu Aksi”

    FamilyMart Indonesia Luncurkan Program “Satu Kopi, Satu Aksi”

    Gerai-gerai FamilyMart di seluruh Indonesia memulai sebuah gerakan sederhana namun revolusioner. Ketika pelanggan menikmati secangkir Kopi Susu Keluarga kesukaan mereka, secara tak langsung mereka turut berkontribusi dalam aksi pembersihan sungai yang tercemar sampah plastik. PT Fajar Mitra Indah (FamilyMart Indonesia) FamilyMart Indonesia luncurkan program “Satu Kopi, Satu Aksi” sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi 2025.

    Kolaborasi Strategis dengan Pandawara Group

    Program inovatif ini tidak berjalan dalam ruang hampa. FamilyMart menggandeng Pandawara Group, komunitas anak muda yang dikenal konsisten dalam gerakan pembersihan sungai. Kolaborasi ini bukan sekadar event sesaat, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan dampak lingkungan yang berkelanjutan.

    Puncak kegiatan yang berlangsung pada 30 April 2025 di wilayah Jabodetabek membuahkan hasil yang mencengangkan. Dalam satu hari aksi bersih-bersih sungai, tim gabungan berhasil mengangkat total 8 ton sampah dari aliran sungai yang tercemar. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi nyata dari krisis sampah plastik yang mengancam ekosistem perairan Indonesia.

    “Kami ingin mengambil langkah nyata dalam pelestarian sungai dan lingkungan sekitar. Namun, kami menyadari tidak bisa berjalan sendiri. “Kami memerlukan kerja sama dari berbagai pihak—masyarakat, komunitas, dan pelanggan,” ungkap CEO FamilyMart Indonesia, Wirry Tjandra.

    Revolusi Circular Economy dalam Retail

    FamilyMart Indonesia luncurkan program berbeda dari gerakan lingkungan konvensional karena menerapkan pendekatan circular economy. FamilyMart tidak membiarkan sampah yang berhasil dikumpulkan berakhir di tempat pembuangan akhir seperti biasa. Sebaliknya, FamilyMart bekerja sama dengan mitra pengelola sampah khusus untuk memilah dan mendaur ulang setiap ton sampah sesuai standar ketat.

    Tahap selanjutnya merupakan inovasi yang paling menarik. Sampah plastik yang telah melalui proses pengolahan dikirimkan ke Robries, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam teknologi upcycling. Di sini, limbah plastik bertransformasi menjadi produk-produk fungsional seperti meja dan kursi ramah lingkungan dengan desain yang menarik.

    Produk-produk hasil upcycling ini kemudian dipajang di berbagai gerai FamilyMart sebagai living museum yang mendidik pelanggan tentang potensi transformasi sampah. Setiap furnitur yang terpajang menceritakan kisah perjalanan sampah dari sungai yang tercemar hingga menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

    Edukasi Melalui Experience Economy

    Strategi FamilyMart tidak berhenti pada aspek pengumpulan dan pengolahan sampah. Perusahaan ini memahami bahwa perubahan perilaku masyarakat membutuhkan pendekatan experience economy yang dapat menyentuh emosi dan membangun kesadaran.

    Dengan memajang produk upcycling di gerai-gerai mereka, FamilyMart menciptakan touchpoint edukatif yang alami. Pelanggan tidak hanya melihat hasil akhir dari program lingkungan, tetapi juga dapat merasakan langsung kualitas dan estetika produk ramah lingkungan. Pengalaman ini jauh lebih powerful daripada kampanye konvensional yang hanya mengandalkan poster atau brosur.

    Dampak Jangka Panjang dan Replikasi Model

    Program “Satu Kopi, Satu Aksi” mencerminkan evolusi tanggung jawab sosial perusahaan dari model charity tradisional menuju sustainable business model. Wirry Tjandra menegaskan bahwa tanggung jawab perusahaan tidak hanya terletak pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan.

    Model bisnis ini memiliki potensi besar untuk direplikasi oleh retailer lain di Indonesia. Konsep mengintegrasikan aksi lingkungan dengan aktivitas konsumsi sehari-hari terbukti dapat menggerakkan partisipasi massal tanpa membebankan konsumen secara finansial.

    Keberhasilan mengumpulkan 8 ton sampah dalam satu hari menunjukkan efektivitas pendekatan kolaboratif antara korporasi, komunitas, dan konsumen. Jika model ini diadopsi secara luas, dampak terhadap kebersihan sungai dan pengurangan sampah plastik di Indonesia bisa sangat signifikan.

    Visi Generasi Mendatang

    “Kami berharap, melalui langkah ini, generasi mendatang masih bisa menikmati keindahan dan manfaat sungai yang lestari,” harap Wirry Tjandra. Pernyataan ini menggarisbawahi visi jangka panjang program yang tidak hanya fokus pada solusi pragmatis, tetapi juga pada legacy untuk masa depan.

    FamilyMart percaya bahwa kolaborasi berkelanjutan antara perusahaan, komunitas, dan pelanggan dapat menciptakan perubahan sistemik. Program ini menjadi komitmen awal dalam perjalanan panjang menuju ekosistem retail yang benar-benar berkelanjutan, di mana setiap transaksi komersial berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.

  • Tips Solo Travelling Ala Lorian Backpacker

    Tips Solo Travelling Ala Lorian Backpacker

    MANUNGSA— Solo traveling jadi pilihan banyak orang yang ingin menjelajah dunia dengan cara bebas dan mandiri. Ini juga yang dilakukan oleh Lorian Backpacker, Solo traveler Indonesia yang pernah berkeliling 5 negara Asia selama 40 hari sendirian.

    Indah Suci Lorian, perempuan asal Lampung ini memang punya hobi jalan jalan sendiri. Sejak remaja ia bermimpi untuk bisa keliling dunia. Segala hal ia upayakan mulai dari jualan ceker, membuat konten hidup hemat demi mengumpulkan uang untuk bekalnya travelling. Sampai pada akhirnya satu satu wishlistnya terwujud untuk solo travelling ke berbagai tempat mulai dari Indonesia sampai mancanegara. Benua Asia sampai Eropa dan banyak lagi. Setiap negara yang ia kunjungi memberi banyak pengalaman dan membuka sudut pandang baru.

    “Menjadi perempuan bukan suatu halangan untuk melihat luasnya dunia. Solo travelling bukan cuma perjalanan untuk melihat tempat baru. Tetapi juga pembelajaran untuk lebih paham diri sendiri” Ungkap Lorian.

    Tips Solo Travelling Ala Lorian

    1. Reserach
    Sebelum dateng ke suatu negara/kota pastikan untuk melakukan riset. Cari tahu apa yang lagi happening di negara tersebut. Apakah ada bencana alam, demo, kriminalitas dll.

    2. Cari tempat tinggal central/tempat ramai
    Kebanyakan hostel ada di pusat kota, jadi sebaiknya jika punya badget lebih tetep pilih di pusat kota meski hostel. Daripada tinggal di hotel tapi jauh dari kota, selain kurang aman juga bikin boros ongkos transport.

    3. Jangan Flexing atau nunjukin barang mahal
    Kadang penampilan kita terlihat seperti bukan orang local, alias foreigner. Jika kalian pakai hp atau camera mahal, pakai perhiasan yang terlihat mewah pastikan berhati hati. Karena, semakin terlihat ‘orang punya’ semakin jadi target empuk para jambret.

    4. Belajar Bahasa Inggris

    Bahasa Inggris jadi kunci komunikasi saat traveling ke luar negeri. Setidaknya, kuasai percakapan dasar agar nggak gampang kena tipu atau kesulitan saat butuh bantuan. Banyak kasus scam terjadi hanya karena wisatawan nggak paham bahasa inggris.

    5. Gak perlu selalu ramah
    Karna kamu sendiri, bakal banyak yang ngajak ngobrol kamu. Mulai dari pedagang, cowo-cowo sampe pengemis yg kalo dikasih sekali bakal ngajak rombongannya buat nyerbu kamu. Jangan sungkan untuk bersikap cuek atau bahkan tegas. Karena kadang menjadi galak atau rude itu yang nyelamatin kamu dari bahaya.

    Solo traveling bukan sekadar tentang berani pergi sendirian, tapi juga soal keberanian mengenal diri sendiri lebih dalam. Kalau kamu punya mimpi untuk solo travelling, tips dari Lorian ini bisa jadi bekal awal untuk kamu terapin.

    Baca Juga : Menemani Anak Bertumbuh di Era Digital Lewat Tayangan Edukatif

  • Menemani Anak Bertumbuh di Era Digital Lewat Tayangan Edukatif

    Menemani Anak Bertumbuh di Era Digital Lewat Tayangan Edukatif

    MANUNGSA— Laju perkembangan teknologi yang pesat membuat anak-anak akrab dengan internet dan perangkat digital sejak usia dini. Meski sering jadi kekhawatiran, kehadiran teknologi tidak selalu berdampak negatif. Dengan pengawasan dan pendampingan, anak justru bisa belajar banyak hal dari konten yang ada, termasuk dari beberapa channel YouTube edukatif.

    YouTube kini menjadi salah satu sumber hiburan utama bagi anak-anak. Tidak sedikit orang tua yang khawatir dengan konten random yang berseliweran saat anak menonton Youtube. Meski begitu, sebagian justru melihat peluang bahwa YouTube bisa bisa menjadi media belajar yang menyenangkan, asalkan orang tua aktif memilih dan mendampingi saat menonton. Bukan hanya video hiburan, YouTube juga menyediakan berbagai tayangan edukatif tentang pembelajaran dasar. Seperti berhitung, membaca, hingga memahami nilai-nilai kehidupan. Selain itu, banyak tayangan muncul dengan gaya visual yang menarik dan mudah dipahami anak.

    Rekomendasi Channel YouTube Edukatif untuk Anak

    Berikut beberapa rekomendasi channel YouTube yang dapat dijadikan alternatif tontonan edukatif untuk anak-anak. Channel-channel ini banyak dipilih orang tua karena menyajikan konten yang aman, mendidik, dan sesuai dengan usia anak.

    1. BaLiTa – Baba Lili Tata
    Channel YouTube Edukatif untuk Anak – BaLiTa

    Lagu Anak Indonesia BaLiTa menyajikan animasi lagu anak Indonesia yang lucu, video belajar membaca alfabet, berhitung dan menyanyi bersama trio Baba Lili Tata. Video-videonya bertujuan untuk menstimulus kecerdasan anak supaya lebih bisa mengenali benda-benda sederhana di kehidupan sehari-hari, dan juga mengembangkan imajinasinya.

    2. Kinderflix – Video Belajar Untuk Balita

    Channel YouTube Edukatif untuk Anak – Kinderflix

    Kinderflix merupakan sebuah channel edukasi untuk anak usia dini yang didedikasikan untuk membantu anak-anak mencapai tonggak penting tahapan perkembangan otak dan keterampilan pada usia prasekolah. Selanjutnya, dapat memberikan pengalaman screen time yang interaktif dan bermanfaat untuk anak balita dengan menggunakan pendekatan yang ramah dan sesuai daya tangkap anak anak balita. Melalui kontennnya kinderflix ingin mengajak anak-anak untuk melafalkan kata sehari hari, bergerak melalui lagu anak-anak dan belajar dengan cara yang menyenangkan.

    3. BeaBeo Lagu Anak Indonesia

      Channel YouTube Edukatif untuk Anak – Beabeo

      Beabeo adalah channel lagu anak yang menghadirkan berbagai cerita dan lagu edukatif khusus untuk anak-anak. Melalui konten interaktif dan menyenangkan, membantu anak-anak belajar sambil bermain. Memperkenalkan konsep-konsep dasar seperti angka, huruf, warna, dan nilai-nilai moral.Lalu, Lagu-lagunya terkemas dengan musik yang ceria dan animasi yang menarik, memudahkan anak-anak untuk memahami dan mengingat pelajaran. Dengan pendekatan kreatif, Beabeo menjadi teman belajar yang menyenangkan, mendukung perkembangan kognitif dan sosial anak secara positif.

      4. CilukPa

      Channel YouTube Edukatif untuk Anak – Cilukpa

      Cilukpa adalah channel khusus untuk anak-anak agar dapat belajar sambil bernyanyi. Berisi video-video sederhanan namun eyecatching agar mudah tercerna oleh anak-anak. Cilukpa merilis video baru setiap bulan agar anak-anak dapat terus belajar hal baru.

      5. NussaOfficial

      Channel YouTube Edukatif untuk Anak – Nussaofficial

      Channel ini menyuguhkan animasi yang kaya pesan moral dan nilai religi. Melalui dua karakter utama, Nussa dan Rarra, mengajak anak untuk memahami kebaikan, persahabatan, serta ajaran Islam secara sederhana dan menyenangkan.

        Pendampingan Saat Mengakses YouTube

        YouTube dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif jika menggunakannya dengan bijak. Daripada melarang sepenuhnya, mengajak anak menonton bersama dan memilih tayangan yang sesuai bisa menjadi langkah lebih realistis. Dengan cara ini, anak tetap bisa menikmati dunia digital, sekaligus mendapatkan manfaat dari konten yang mereka tonton.

        Baca juga : Introvert atau Ekstrovert? Ternyata Kamu Bisa Jadi Keduanya

      1. Monthly Check-In Strategi Tim Unggul dengan Evaluasi Bulanan

        Monthly Check-In Strategi Tim Unggul dengan Evaluasi Bulanan

        Perusahaan mengadakan rapat evaluasi bulanan sebagai instrumen penting dalam manajemen modern yang harus dijalankan secara konsisten. Praktik ini meningkatkan kinerja tim dan mendorong kesuksesan organisasi secara menyeluruh.

        Evaluasi bulanan memungkinkan manajemen untuk memantau progres secara rutin, memastikan bahwa setiap proyek atau inisiatif berjalan sesuai rencana.

        Dengan mengadakan pertemuan bulanan, manajemen mengidentifikasi hambatan sejak dini dan mengambil tindakan korektif sebelum situasi memburuk. Langkah ini mencegah pemborosan waktu, sumber daya, dan anggaran3 yang tidak perlu.

        Rapat evaluasi membuka ruang dialog di mana setiap anggota tim menyampaikan pandangan, kendala, dan ide-ide inovatif. Komunikasi dua arah ini membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan serta meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan menghargai masukan karyawan, motivasi kerja mereka meningkat secara signifikan.

        Dalam dunia bisnis yang dinamis, manajemen menyesuaikan strategi dan prioritas melalui evaluasi bulanan. Rapat ini memberi ruang untuk beradaptasi dengan perubahan pasar atau kondisi internal. Dengan demikian, perusahaan mempertahankan daya saing di tengah persaingan yang ketat.

        Melalui evaluasi rutin, manajemen mengidentifikasi kebutuhan peningkatan keterampilan atau pelatihan tambahan. Perusahaan kemudian menyusun program pengembangan yang tepat sasaran, sehingga investasi dalam human capital menjadi lebih efektif dan terukur.

        Rapat evaluasi mencegah konflik antar departemen atau individu dengan membahas isu-isu potensial secara terbuka dan konstruktif. Pendekatan ini menghindarkan organisasi dari gangguan produktivitas akibat miskomunikasi.

        Rapat evaluasi bulanan menanamkan budaya perbaikan berkelanjutan dalam organisasi. Karyawan secara aktif mencari cara yang lebih baik, efisien, dan inovatif dalam menjalankan tugas mereka.

        Dengan mengimplementasikan rapat evaluasi bulanan secara konsisten, perusahaan tidak hanya meningkatkan kinerja tim dalam jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

        Melalui evaluasi bulanan, manajemen mengumpulkan data konkret tentang return on investment dari berbagai inisiatif. Dengan data tersebut, mereka mengukur efektivitas program dan mengambil keputusan berbasis bukti untuk periode selanjutnya.

        Baca juga : Kitabisa.com: Platform Crowdfunding Sosial Terbesar di Indonesia

      2. Tren Tiktok “gapapa kan?”

        Tren Tiktok “gapapa kan?”

        Fenomena “Gapapa Kan” di TikTok kini menjadi salah satu tren yang menarik di media sosial. Para pembuat konten umumnya menampilkan perilaku atau situasi yang mungkin kontroversial, lalu menutupnya dengan pernyataan retoris “gapapa kan?” sebagai cara meminta validasi atau meredam kritik.

        Dari perspektif psikologi sosial, tren ini menunjukkan kebutuhan kuat akan validasi di era digital. Ketika mereka mengucapkan “gapapa kan?”, para kreator sebenarnya meminta persetujuan dari audiens, meskipun dengan gaya santai.

        Hal ini memperlihatkan bagaimana pengguna media sosial makin bergantung pada validitas eksternal. TikTok pun berperan dalam membentuk lanskap baru dalam hal persetujuan sosial.

        Dari Berbagai Sudat Pandang

        Secara sosiologis, tren ini mencerminkan pergeseran norma sosial. Dulu, masyarakat menganggap perilaku tertentu tabu atau tidak pantas, tetapi kini banyak pengguna menunjukkan hal tersebut secara terbuka dengan dalih “gapapa kan?”.

        Dari sudut pandang ekonomi atensi, tren ini semakin menarik. Dalam persaingan ketat di TikTok untuk menarik perhatian, para kreator menggunakan frasa “gapapa kan?” untuk mendorong keterlibatan audiens. Pernyataan ini memancing penonton agar memberi reaksi, baik berupa persetujuan maupun penolakan, sehingga algoritma TikTok akan semakin menyebarkan konten mereka.

        Dengan menyisipkan frasa “gapapa kan?”, para kreator menerapkan bentuk soft power secara halus. Dari segi budaya, tren ini mencerminkan masyarakat yang semakin permisif.

        Tren ini juga menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab platform. Dengan algoritma yang cenderung mempromosikan konten kontroversial demi engagement, TikTok secara tidak langsung turut mendorong penyebaran tren-tren yang kadang berisiko atau problematik.

        Dalam era ketika batas antara ruang pribadi dan publik semakin kabur, tren ini memperlihatkan ketidaknyamanan kolektif terhadap ambiguitas moral dan etika di media sosial. Dengan mencari validasi lewat frasa sederhana ini, para pembuat konten justru mengakui keraguan mereka sendiri terhadap perilaku yang mereka tampilkan.

        Tren “gapapa kan?” di TikTok bukanlah sekadar hiburan remeh. Fenomena ini mencerminkan perubahan besar dalam dinamika sosial, psikologis kolektif, dan budaya digital. Media sosial kini bukan hanya tempat berbagi konten, tetapi juga arena untuk menegosiasikan norma-norma baru dalam masyarakat masa kini.

        Baca juga : Introvert atau Ekstrovert? Ternyata Kamu Bisa Jadi Keduanya