Penulis: Affan Giffari
-
Stranger Things: Perjalanan Serial Ikonik Netflix
MANUNGSA – Stranger Things serial ikonik Netflix telah memikat jutaan penonton sejak debutnya pada 2016, memadukan horor, fiksi ilmiah, dan nostalgia 80-an.
Saudara kembar Matt dan Ross Duffer menciptakan serial ini dan berhasil menggabungkan unsur horor, fiksi ilmiah, drama remaja, serta nostalgia era 1980-an dalam kisah yang memikat jutaan penonton di seluruh dunia.
Kini, tim produksi tengah menyiapkan musim kelima sebagai penutup dan menjadwalkannya tayang pada akhir tahun 2025, sembari menghadapi tantangan besar dan mencatat berbagai prestasi sepanjang prosesnya.
Latar Belakang dan Konsep Unik yang Memikat
Stranger Things berlatar di kota kecil fiktif Hawkins, Indiana, pada tahun 1983. Kehilangan seorang anak bernama Will Byers memulai cerita dan membuka pintu ke dunia lain, The Upside Down—sebuah dimensi gelap dan berbahaya. Kehilangan seorang anak bernama Will Byers memulai cerita dan membuka pintu ke dunia lain, The Upside Down—sebuah dimensi gelap dan berbahaya. Serial ini tidak hanya mengusung elemen misteri dan horor, tetapi juga menampilkan kisah persahabatan, keluarga, dan pertumbuhan anak-anak dan remaja yang relatable.
Kekuatan utama Stranger Things adalah cara Matt dan Ross Duffer memanfaatkan budaya pop tahun 1980-an sebagai fondasi cerita. Mereka memasukkan referensi film, musik, dan gaya hidup pada era tersebut, menciptakan sensasi nostalgia yang kuat sekaligus menarik generasi muda yang sebelumnya tidak mengalami langsung zaman itu. Para kreator berhasil menciptakan kombinasi yang memberi serial ini daya tarik lintas usia yang jarang ditemukan.
Kesuksesan yang Melesat Sejak Musim Pertama
Musim pertama Stranger Things mendapat sambutan luar biasa. Dalam waktu singkat, serial ini menjadi fenomena global dan mendapat pujian kritis atas plot yang segar, atmosfer yang mencekam, dan akting para pemain muda yang memukau seperti Millie Bobby Brown (Eleven) dan Finn Wolfhard (Mike Wheeler).
Menurut data Netflix, pada tahun 2016, musim pertama berhasil menarik puluhan juta penonton di seluruh dunia dalam beberapa minggu pertama penayangannya. Keberhasilan ini membuat Netflix langsung menyetujui produksi musim kedua, yang tayang pada tahun 2017.
Musim kedua dan ketiga kemudian terus memperluas dunia Hawkins dengan memperkenalkan tokoh-tokoh baru dan memperdalam konflik, terutama dengan kemunculan ancaman dari The Upside Down yang semakin nyata dan berbahaya. Popularitas serial ini juga berdampak pada pertumbuhan merchandise, video game, dan berbagai kolaborasi dengan brand ternama.
Tantangan dalam Produksi dan Ekspektasi yang Meningkat
Seiring dengan meningkatnya popularitas, tantangan produksi juga semakin besar. Tim kreatif harus menyeimbangkan ekspektasi penonton yang tinggi dengan kualitas cerita yang tetap orisinal dan menarik. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara unsur horor dan drama, tanpa kehilangan daya tarik bagi penonton muda dan keluarga.
Sebagai Stranger Things serial ikonik Netflix, seri ini melampaui ekspektasi dan menciptakan tren budaya global, mulai dari musik hingga fashion.
Tim produksi merilis musim keempat secara bertahap pada tahun 2022 dan menjadikannya titik krusial dalam perjalanan Stranger Things. Proses produksi musim ini tertunda selama hampir dua tahun akibat pandemi COVID-19. Tim produksi mengambil gambar di lokasi baru yang lebih kompleks, termasuk set di luar negeri dan penggunaan efek visual yang lebih rumit. Musim ini memperkenalkan antagonis baru, Vecna, yang mendapat pujian kritis sebagai salah satu villain terbaik dalam sejarah serial ini.
Sebagian penonton mengkritik musim keempat karena durasi episodenya yang panjang dan alur ceritanya yang terasa lambat. Meski demikian, angka penonton tetap melonjak, membuktikan daya tarik serial yang tak tergoyahkan.
Musim Kelima: Akhir dari Sebuah Era
Tim kreatif mempersiapkan musim kelima sebagai klimaks besar dan penutup saga Stranger Things. Mereka menjadwalkan tiga volume tayang secara terpisah, mulai 26 November 2025 dan berakhir pada 31 Desember 2025. Musim ini bertujuan menyelesaikan banyak misteri yang tersisa dan memberikan resolusi bagi para karakter.
Menurut wawancara dengan para kreator, musim kelima akan mengambil latar musim gugur 1987, sekitar 18 bulan setelah peristiwa musim keempat. Para pemain utama kembali, termasuk Winona Ryder, David Harbour, Millie Bobby Brown, dan lainnya. Kehadiran Linda Hamilton, bintang Terminator, menambah daya tarik kuat pada musim penutup ini.
Tim produksi menghadapi tantangan besar untuk memberikan akhir yang memuaskan bagi jutaan penggemar yang telah mengikuti perjalanan ini selama hampir satu dekade. Dengan ekspektasi yang sangat tinggi, mereka harus memastikan cerita tetap kohesif dan emosional tanpa kehilangan elemen kejutan dan ketegangan.
Dampak Budaya dan Warisan Stranger Things
Lebih dari sekadar serial TV, Stranger Things telah menjadi fenomena budaya global. Serial ini mempopulerkan kembali berbagai elemen budaya 80-an, seperti fashion, musik synthwave, dan bahkan mainan dan permainan klasik. Soundtrack-nya yang menampilkan lagu-lagu dari era tersebut juga mendapat perhatian khusus dan memicu lonjakan popularitas lagu-lagu lama.
Karakter seperti Eleven menjadi ikon dan mempengaruhi tren kecantikan serta perilaku di kalangan remaja dan dewasa muda. Serial ini juga mendorong munculnya genre baru yang menggabungkan nostalgia dan fiksi ilmiah dengan sentuhan horor dan drama remaja, membuka jalan bagi banyak karya baru.
Secara komersial, Stranger Things membantu Netflix mempertahankan dominasi sebagai platform streaming terbesar dunia, dengan ribuan jam tayang dan jutaan pelanggan baru yang tertarik berlangganan karena serial ini.
Seri yang Menghubungkan Generasi
Stranger Things bukan hanya sebuah tontonan, melainkan jembatan antar-generasi yang menghadirkan nostalgia bagi yang pernah hidup di era 80-an dan kisah yang segar bagi generasi baru. Serial ini memulai perjalanannya dari awal yang sederhana dan berkembang menjadi salah satu produksi terbesar Netflix, melewati berbagai tantangan dan meraih banyak keberhasilan dengan gemilang.
Dengan musim kelima yang akan menjadi penutup, para penggemar di seluruh dunia menantikan bab terakhir dari kisah penuh misteri dan persahabatan ini. Stranger Things telah membuktikan bahwa cerita yang kuat, karakter yang hidup, dan sentuhan budaya yang tepat bisa menciptakan karya yang abadi dan berkesan.
Jumlah Penonton Stranger Things per Musim
Musim Tahun Rilis Estimasi Penonton (jumlah jam tayang dalam 28 hari pertama) Musim 1 2016 18 juta jam tayang Musim 2 2017 18,2 juta jam tayang Musim 3 2019 582 juta jam tayang Musim 4 (Volume 1) 2022 287 juta jam tayang Musim 4 (Volume 2) 2022 161 juta jam tayang Penjelasan Data:
a. Musim 1 dan 2: Musim awal Stranger Things masih membangun basis penggemar dan mendapat angka jam tayang yang relatif kecil karena belum sebesar sekarang.
b. Musim 3: mencatat lonjakan besar dengan total lebih dari 582 juta jam tayang dalam 28 hari pertama, menjadikannya salah satu musim Netflix dengan pertumbuhan tercepat dan jumlah penonton terbanyak.
c. Musim 4: Netflix merilisnya dalam dua volume; volume pertama mencatat 287 juta jam tayang, dan volume kedua mencetak 161 juta jam tayang. Total keduanya mencapai hampir 450 juta jam, sedikit di bawah musim ketiga, namun tetap sangat impresif mengingat durasi panjang episode dan jeda rilis.
Penonton dan kritikus tak meragukan bahwa Stranger Things serial ikonik Netflix akan dikenang sebagai salah satu karya televisi paling berpengaruh dalam sejarah platform streaming.
Baca juga: Reza Rahadian: Perjalanan Hidup dan Karier
-
Dewa United Tundukkan Kesatria 86-84
Dewa United Banten berhasil meraih kemenangan sengit dengan skor 86-84 atas Kesatria Bengawan Solo dalam pertandingan kandang yang berlangsung ketat. Laga ini berlangsung penuh tensi, terutama pada kuarter keempat, di mana kedua tim saling mengejar poin hingga menit-menit terakhir.
Awal Dominan, Kesatria Bangkit di Tengah Pertandingan
Dewa United sempat memimpin sejak awal pertandingan, namun Kesatria Bengawan Solo berhasil membalikkan keadaan dan unggul di pertengahan gim. Ketegangan mencapai puncaknya pada kuarter terakhir saat Kesatria memangkas jarak menjadi dua poin, 85-83, menjelang menit akhir pertandingan.
Momen Krusial di Akhir Laga
Pada situasi krusial tersebut, Dewa United berhasil menahan tekanan dengan memanfaatkan satu tembakan bebas dari Hardianus Lakudu. Kesatria pun mendapat kesempatan melalui dua tembakan bebas akibat pelanggaran yang dilakukan oleh Jordan Adams. Namun, Travin Thibodeaux yang mendapat giliran melempar tembakan hanya berhasil memasukkan satu dari dua percobaan tersebut. Upayanya mendapatkan poin tambahan lewat offensive rebound sayangnya gagal, sehingga skor akhir tetap mengunggulkan Dewa United.
Statistik Menunjukkan Keunggulan Dewa United
Dari segi akurasi tembakan, Dewa United unggul dengan persentase keberhasilan mencapai 41 persen. Lima pemain dari tim ini mampu mencetak poin dengan dua digit, memperlihatkan distribusi poin yang merata dan efektif.
Jordan Adams dan Ibara Jadi Andalan
Jordan Adams menjadi pemain kunci dengan kontribusi 23 poin dan 8 rebound dari 7 dari 16 tembakan yang dilepaskannya. Joshua Ibara tampil impresif dengan mencatat dobel-dobel, yakni 14 poin, 12 rebound, dan 5 assist selama 27 menit bermain. Sementara itu, Gelvis Solano menyumbang 13 poin, dan Rio Disi melanjutkan performa positifnya dengan tambahan 12 poin.
Kontribusi Merata dan Konsistensi Tim
Hardianus Lakudu juga turut memberi kontribusi penting dengan 11 poin, 4 rebound, dan 5 assist. Kombinasi permainan tim Dewa United yang solid membuat mereka semakin kokoh di puncak klasemen dengan rekor 19 kemenangan dan 4 kekalahan.
Kemenangan ini semakin membuka jarak mereka dari pesaing terdekat, yakni Rans yang memiliki catatan 17 kemenangan dan 5 kekalahan, serta Hangtuah yang meraih 15 kemenangan dan 9 kekalahan. Di sisi lain, Kesatria Bengawan Solo sementara naik ke posisi lima besar klasemen dengan rekor 15-7, menggusur Pelita Jaya yang memiliki catatan 17-3.
Dengan hasil ini, Dewa United Banten semakin menegaskan dominasi mereka di kompetisi dan terus menjadi tim yang harus diwaspadai oleh para pesaing dalam perebutan gelar musim ini.
-
Modric Sang Maestro yang Mengukir Sejarah di Real Madrid
Luka Modric Sang Maestro resmi mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Real Madrid setelah 13 tahun membela klub ibu kota Spanyol tersebut. Keputusan ini menutup babak panjang karier Modric di Santiago Bernabeu, di mana ia mengukir banyak prestasi dan kenangan tak terlupakan.
Bergabung dan Menciptakan Era Keemasan
Modric bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2012 dan sejak itu menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Los Blancos. Selama masa baktinya, Modric telah membantu klub meraih 28 trofi, termasuk empat gelar Liga Champions dan dua gelar La Liga.
Visi dan Kecerdasan Bermain yang Menginspirasi
Pemain asal Kroasia ini dikenal karena visi bermain, kemampuan mengatur tempo pertandingan, dan kontribusi besar dalam kesuksesan tim. Selain prestasi kolektif, Modric juga meraih penghargaan individu bergengsi, termasuk Ballon d’Or pada tahun 2018.
Ucapan Perpisahan Penuh Emosi
Dalam pernyataannya, Modric menyatakan rasa terima kasih yang mendalam kepada klub, rekan setim, pelatih, dan fans yang telah mendukungnya selama bertahun-tahun. Ia mengungkapkan bahwa Real Madrid akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya.
“Real Madrid adalah rumah saya selama 13 tahun terakhir. Saya bangga dan berterima kasih atas segala pengalaman dan kesuksesan yang kami raih bersama. Namun, sudah waktunya bagi saya untuk melangkah ke babak baru dalam karier saya,” ujar Modric.
Penghormatan Modric Sang Maestro untuk Para Suporter
Modric juga mengucapkan terima kasih khusus kepada para suporter yang selalu setia mendukungnya di setiap pertandingan. Ia berharap para fans terus mendukung Real Madrid dan pemain-pemain baru yang akan datang.
Kepergian Modric menjadi momen emosional bagi klub dan penggemar Real Madrid. Banyak pihak yang mengenang jasa dan dedikasi pemain berusia 38 tahun ini selama memperkuat Los Blancos.
Selama 13 tahun bersama Real Madrid, Modric bermain dalam lebih dari 400 pertandingan di berbagai kompetisi. Peran sentralnya dalam skuat Madrid menjadikannya salah satu legenda klub.
Kini, Modric sang Maestro siap melanjutkan kariernya di klub baru yang belum diumumkan secara resmi. Rumor beredar bahwa pemain ini akan melanjutkan petualangannya di Amerika Serikat atau Turki.
Kepergian Modric sang Maestro menandai akhir era penting di Real Madrid. Klub pun mulai merencanakan regenerasi skuat demi mempertahankan prestasi di masa depan.
-
Copenhagen Juara Piala Denmark, Kevin Diks Raih Gelar Ganda
Kopenhagen berhasil mengunci gelar juara Piala Denmark musim 2024/2025 setelah mengalahkan Aalborg BK dengan skor tipis 1-0 pada laga final yang digelar di Stadion Parken, Kopenhagen, Minggu (1/6/2025) malam waktu setempat. Kemenangan ini menjadi pencapaian besar bagi klub asal Denmark tersebut, sekaligus menutup musim dengan prestasi gemilang.
Striker andalan Kopenhagen mencetak gol tunggal pada menit ke-67 yang memastikan kemenangan tim dan mengakhiri penantian panjang para pendukung untuk meraih gelar juara Piala Denmark.
Selain meraih gelar Piala Denmark, Kopenhagen juga berhasil menjadi juara Liga Denmark musim ini. Dengan demikian, klub ini sukses meraih double winner atau gelar ganda dalam satu musim, prestasi yang membanggakan dan jarang terjadi di dunia sepak bola Denmark.
Salah satu pemain kunci dalam keberhasilan ini adalah Kevin Diks, bek asal Indonesia yang turut memberikan kontribusi besar sepanjang musim. Kevin Diks tampil konsisten baik di lini pertahanan maupun membantu serangan timnya. Perannya sangat vital dalam menjaga soliditas pertahanan Kopenhagen dan memberikan assist penting dalam beberapa pertandingan.
Kevin Diks kini menjadi salah satu pemain yang diperhitungkan di kancah sepak bola Denmark. Penampilannya yang stabil dan kemampuannya dalam mengatur lini belakang membuatnya mendapat pujian dari pelatih dan fans. Raihan double winner ini semakin mengukuhkan posisi Diks sebagai pemain penting bagi klub.
Apresiasi Tinggi
Pelatih Kopenhagen memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pemain, termasuk Kevin Diks, atas kerja keras dan dedikasi mereka sepanjang musim. Menurutnya, kerja sama tim dan semangat juang yang tinggi menjadi kunci keberhasilan meraih dua gelar sekaligus.
Gelar juara Piala Denmark ini menjadi tambahan trofi penting bagi Kopenhagen yang sudah lama berusaha merebutnya kembali. Klub ini terakhir kali memenangkan Piala Denmark beberapa tahun lalu dan kini kembali menunjukkan dominasinya di kompetisi domestik.
Dengan keberhasilan ini, Kopenhagen berpeluang tampil lebih percaya diri di kompetisi Eropa musim depan. Mereka akan membawa semangat juang dan kekompakan yang telah teruji untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.
Sementara itu, Kevin Diks berpotensi menarik perhatian klub-klub besar Eropa dengan performa gemilangnya. Banyak pengamat yang menilai, musim ini menjadi titik balik karier Diks yang mulai menunjukkan kualitasnya di level tertinggi.
Baca jaga: Bahkan Voli 2 Tim Musisi vs Komika: Siapa Menang?
-
Bahkan Voli 2 Tim Musisi vs Komika: Siapa Menang?
MANUNGSA – Even hiburan Bahkan Voli 2 tim musisi vs komika kembali digelar dengan penuh semangat. Dalam pertandingan ini, tim musisi tampil luar biasa dan berhasil menundukkan tim komika.
Tim Musisi memenangkan pertandingan voli dalam acara “Bahkan Voli 2” yang digelar pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam laga seru tersebut, Tim Musisi mengalahkan Tim Komika dengan skor akhir 3-1.
VINDES Sport melanjutkan seri “Bahkan Voli” melalui pertandingan ini sebagai bagian dari inisiatif mereka yang bertujuan menggabungkan olahraga dengan hiburan. Acara ini dipandu oleh Vincent Rompies dan Desta Mahendra, dua figur terkenal yang juga memberikan warna berbeda pada pertandingan lewat interaksi mereka dengan peserta dan penonton.
Meski tanpa hadiah materi, Bahkan Voli 2 tetap menyita perhatian penonton berkat konsep unik dan hiburannya. Para peserta tak hanya bermain voli, tapi juga menyuguhkan kreativitas dan atraksi lucu, dari aksi kocak komika hingga servis tajam tim musisi.
Skor Voli
Tim Musisi tampil dominan sejak awal pertandingan. Mereka mampu menjaga konsistensi permainan dan mengendalikan jalannya laga dengan baik. Meskipun Tim Komika memberikan perlawanan sengit, terutama di set kedua, Tim Musisi berhasil mengambil kemenangan dengan skor 3-1.
Selain persaingan di lapangan, acara ini menarik karena para peserta berhasil memadukan olahraga dan hiburan melalui aksi lucu dan interaksi hangat yang menghidupkan suasana.
Kemenangan Tim Musisi di “Bahkan Voli 2” ini juga menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi media yang efektif untuk mempererat hubungan sosial antar komunitas. Dengan cara yang menyenangkan, acara ini berhasil mengajak masyarakat untuk lebih aktif berolahraga tanpa harus menghilangkan unsur hiburan.
Pihak VINDES Sport berencana untuk terus melanjutkan acara ini dengan menghadirkan konsep-konsep baru yang semakin inovatif. Rencana ini diharapkan dapat menarik lebih banyak peserta dan penonton serta memperluas jangkauan olahraga voli di Indonesia.
Acara seperti “Bahkan Voli 2” menjadi contoh bagaimana olahraga dan hiburan bisa berjalan beriringan, memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan kombinasi yang tepat, kegiatan semacam ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga sambil menikmati hiburan yang berkualitas.
Baca juga: Dewa United Tundukkan Kesatria 86-84
-
PSG Raih Liga Champions Pertama dalam Sejarah Klub
PSG Raih Liga Champions
PSG Raih Liga Champions pertama dalam sejarah klub mereka. Kemenangan besar ini mereka dapatkan setelah mengalahkan Inter Milan dengan skor 5-0 dalam laga final yang digelar di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Momen Bersejarah di Final Liga Champions
Pertandingan final ini menjadi momen bersejarah bagi PSG. Mereka menunjukkan dominasi penuh sejak awal hingga akhir pertandingan. Dua gol spektakuler dari bintang muda berusia 19 tahun, Desire Doue, menjadi kunci kemenangan besar ini. Selain itu, Achraf Hakimi, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu juga turut mencetak gol untuk memastikan kemenangan PSG yang sangat meyakinkan.
Keputusan Strategis Luis Enrique
Pelatih PSG, Luis Enrique, mengambil keputusan berani dengan menurunkan Desire Doue sejak menit awal, menggantikan Bradley Barcola. Keputusan ini terbukti sangat tepat. Selain mencetak dua gol, Doue juga memberikan assist untuk gol pembuka yang dicetak oleh Achraf Hakimi pada menit ke-12. Penampilan brilian pemain muda ini membuatnya dinobatkan sebagai Man of The Match.
Statistik Mengagumkan dari Desire Doue
Data statistik menunjukkan bahwa Desire Doue tampil luar biasa dalam pertandingan ini. Ia berhasil melakukan 100 persen dribel sukses dan umpan silang yang akurat. Tidak hanya itu, ia juga mencatat empat tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran, menciptakan tiga peluang, dan menghasilkan dua peluang emas bagi timnya.
Akhir dari Penantian Panjang PSG
Dengan hasil ini, PSG akhirnya mengakhiri penantian panjang mereka untuk meraih trofi Liga Champions. Sebelumnya, PSG selalu gagal di fase-fase krusial kompetisi bergengsi ini. Kemenangan 5-0 atas Inter Milan menjadi bukti bahwa PSG kini siap bersaing dan mendominasi sepak bola Eropa.
Peran Vital Para Pemain Muda
Selain Desire Doue, transformasi PSG juga terlihat dari performa para talenta muda lain seperti Senny Mayulu dan Khvicha Kvaratskhelia. Tim ini menunjukkan kekuatan dan kebersamaan yang membuat mereka layak menjadi juara.
Awal Era Baru Kejayaan Setelah PSG Raih Liga Champions
Kemenangan ini menjadi tonggak baru bagi PSG. Mereka tidak hanya berhasil meraih gelar Liga Champions, tetapi juga menunjukkan bahwa generasi muda bisa membawa klub ke puncak kejayaan. Para pemain muda yang penuh semangat dan bakat kini menjadi harapan masa depan PSG dan sepak bola Eropa.
Langkah Selanjutnya Setelah PSG Raih Liga Champions
PSG akan terus mengembangkan tim mereka dan mempertahankan gelar ini di musim-musim berikutnya. Kemenangan PSG Raih Liga Champions ini menjadi awal dari era baru kejayaan klub asal Paris ini di kancah sepak bola dunia.
Baca juga: Persib Bandung Pastikan Kunci Gelar Juara Liga 1 2024/25
-
Festival Sinema Australia Indonesia Rayakan 10 Tahun
Festival Sinema Australia
Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali digelar untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-10. Acara ini berlangsung mulai 15 Mei hingga 14 Juni 2025. Menampilkan deretan film terbaik dari Australia dan Indonesia. Kepada para penonton di sepuluh kota besar di Indonesia, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Semarang, Denpasar, Mataram, Manado, Makassar.
Memperkuat Hubungan Budaya Melalui Film
Sejak diluncurkan pada 2016, FSAI terus memperkuat hubungan budaya dan memperkenalkan sinema kedua negara. Festival ini menggunakan bahasa universal film sebagai jembatan yang menyatukan penonton dari beragam latar belakang.Kilas Balik Festival ke-10: Film Unggulan dan Karya Alumni
Pada tahun ke-10 ini, FSAI menghadirkan lima film unggulan dari Australia. Dua film Indonesia yang menampilkan alumni Australia, serta sejumlah film pendek karya sineas Indonesia. Australia Awards mengadakan kursus singkat produksi film pada awal 2025 yang menghasilkan karya ini.Dukungan dari Duta Besar Australia untuk Indonesia
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, menyampaikan festival ini merupakan wadah yang kuat untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia melalui seni dan kreativitas industri film. “Festival Sinema Australia Indonesia 2025 menampilkan keahlian dan kreativitas industri film Australia dan Indonesia kepada penonton di seluruh Indonesia,” ujarnya.Film Unggulan: The Dry dan Heartbreak Motel
Salah satu film yang menarik perhatian dalam festival tahun ini adalah The Dry. Film thriller drama misteri asal Australia ini akan tayang perdana di Indonesia. Film ini mengangkat cerita tentang penyelidikan tragedi di sebuah kota pedalaman yang menguak rahasia gelap masyarakat setempat. Selain itu, festival juga menayangkan Heartbreak Motel, film yang mengangkat tema cinta, kehilangan, dan penebusan. Film ini merupakan adaptasi dari novel laris karya Ika Natassa, penulis Indonesia sekaligus alumnus Australia.Masterclass Interaktif oleh Pakar Film Australia
Selain pemutaran film, FSAI 2025 juga menyediakan masterclass interaktif yang dipandu oleh para pakar film Australia. Masterclass ini membahas berbagai topik menarik seperti penulisan naskah, penyutradaraan, dan cara menciptakan pengalaman layar yang imersif bagi penonton.Festival Sinema Australia Indonesia: Hiburan dan Edukasi
Festival Sinema Australia Indonesia tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, melainkan juga berperan sebagai wadah edukasi yang sangat penting. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana pertukaran budaya yang kaya dan bermakna. Dengan demikian, melalui dunia perfilman, festival ini berhasil memperkuat ikatan kedua negara. Lebih dari itu, Festival Sinema Australia Indonesia memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami budaya masing-masing, sehingga hubungan antara kedua negara semakin erat dan berkelanjutan.
Baca Juga: Talkshow Literasi Tengah Kota Bersama Henry Manampiring