Malang, 17 Mei 2025 — Safira Hunar menjadi pembicara dalam Talkshow bertajuk How to Influence: How to Branding Yourself in Digital Era. Acara ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlangsung di Malang Creative Center (MCC). Talkshow ini dihadiri oleh puluhan audiens dari berbagai kampus di Malang.
Safira Hunar dan Perjalanannya Menjadi Konten Kreator
Safira Husna Arrafi mahasiswi Psikologi kelahiran 4 Agustus 2002, mulai terjun ke dunia konten sejak 2020. Awal mula ia merintis menjadi konten kreator adalah dengan membuat video transisi outfit fashion dan sempat viral dengan tiga juta views dalam dua minggu. Namun seiring berjalannya waktu ia merasa kurang cocok di bidang fashion kreator dan beralih ke konten daily life. Dari situ followers-nya naik drastis hingga jutaan, dan mulai datang berbagai tawaran kerja sama. Kini, akun TikTok @safirahunar telah mempunyai 3,1 juta pengikut, dan 104 ribu pengikut instagram.
Safira mengaku mulai serius jadi konten kreator setelah merasa lebih nyaman dan yakin dengan apa yang ia buat. “Yakin bisa jadi konten kreator itu pas udah nemu jati diri, nemu kalau aku cocoknya di daily life dan lagi butuh duit, nah itu saat aku mulai fokusin,” ujarnya. Ia biasa mengambil inspirasi dari hal-hal sederhana yang ia temui setiap hari. “Hal-hal yang aku lihat sehari-hari itu yang aku jadiin konten. Kalau kepikiran ide, langsung aku catat,” tambahnya.
How to Branding Yourself in Digital Era
Personal branding adalah cara orang mengenal dan mengingat kita, bukan menjadi orang lain tapi menjadi versi terbaik diri sendiri. Menurut Safira, personal branding bukan cuma soal tampil di media sosial, tapi juga soal bagaimana seseorang membawa diri di kehidupan sehari-hari.
Safira juga membahas pentingnya personal branding, apalagi di era digital saat ini. Personal branding mampu meningkatkan kepercayaan dan daya ingat seseorang terhadap kita. Bisa membuka peluang kerjasama, endorse, serta kolaborasi. Ia juga membagikan tips bagaimana membangun branding diri sendiri “Kenali diri dan explore keunikan, konsisten dan mulai dari sekarang” Tutupnya.
Maudy Ayunda adalah wujud nyata dari ungkapan beauty, brain, behaviour. Tak hanya terkenal sebagai artis multitalenta, ia juga lulusan dua universitas ternama dunia dan kini aktif mendorong perubahan lewat pendidikan, bisnis berkelanjutan, dan aktivisme sosial.
Maudy Ayunda terkenal sebagai penyanyi dan aktris berbakat Indonesia, tetapi perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar figur publik. Di luar dunia hiburan, Maudy aktif menyuarakan isu pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan generasi muda. Lewat karya, pendidikan, dan bisnis, ia membuktikan bahwa konsistensi nilai dan visi bisa menjadi dasar kuat untuk berkontribusi secara nyata bagi masyarakat.
Siapa Maudy Ayunda?
Maudy Ayunda lahir di Jakarta pada 19 Desember 1994 dengan nama lengkap Ayunda Faza Maudya. Ia dikenal publik sebagai aktris dan penyanyi, namun kiprahnya tak berhenti di dunia hiburan. Kariernya dimulai sejak usia 12 tahun lewat film Untuk Rena (2005), dan namanya semakin terkenal melalui film Perahu Kertas (2012). Selain itu, ia juga menulis buku Dear Tomorrow (2018), yang mengungkap pemikiran tentang pendidikan dan pilihan hidup.
Maudy Ayunda sebagai juru bicara untuk Presidensi G20 Indonesia 2022 (sumber : @maudyayunda)
Pendidikan menjadi aspek penting dalam hidup Maudy. Setelah lulus dari British International School Jakarta, ia melanjutkan kuliah di University of Oxford, Inggris, mengambil jurusan Philosophy, Politics, and Economics (PPE). Usai lulus, ia diterima di dua universitas ternama dunia Harvard dan Stanford. Ia memilih Stanford University dan menyelesaikan dua gelar sekaligus, Master of Business Administration (MBA) dan Master of Arts in Education pada 2021. Maudy juga pernah menjabat sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Serta membentuk Maudy Ayunda Foundation yang fokus pada isu pendidikan dan literasi. Sebagai figur publik, Maudy memadukan kecantikan, kecerdasan, dan integritas. Ia aktif menyuarakan pentingnya pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan keberlanjutan lingkungan. Dalam wawancara dengan The Jakarta Post, Maudy menyatakan, “I want to make an impact, not only through art but also through ideas and initiatives that empower others” (The Jakarta Post, 22 Februari 2022). Menjadikannya panutan inspiratif bagi generasi muda.
Beauty in Action, Merawat Kulit dan Bumi Lewat From This Island
Maudy Ayunda menunjukkan cintanya pada Indonesia melalui brand skincare bernama From This Island. Maudy mendirikan brand ini bersama Patricia Devina pada 2023, dengan visi menjadikan kekayaan alam Indonesia sebagai identitas utama produk kecantikan.
Papua Red Fruit Cream by From This Island (sumber : @maudyayunda)
Produk-produkFrom This Islandmenggunakan bahan alami dari berbagai daerah di Indonesia. Contohnya, Java Black Tea Cleanser yang memanfaatkan teh hitam dari Jawa, dan Papuan Red Fruit Cream dari buah merah khas Papua. Selain itu, ada juga serum kulit manggis dan pelembap dari jambu biji. “Kami ingin From This Island tidak hanya menjadi produk, tapi juga cerita. Cerita tentang akar budaya, tanaman, dan alam Indonesia,” ungkap Maudy dalam wawancara dengan Her World Indonesia. Setiap produk yang rilis membawa filosofi natural, ethical, and rooted in local wisdom. Mereka bekerja sama dengan petani dan komunitas lokal untuk memperoleh bahan baku, serta mendonasikan sebagian keuntungan melalui program sosial bertajuk For This Island, yang mendukung akses pendidikan di wilayah penghasil bahan.
Langkah Maudy ini memperkuat citranya sebagai publik figur yang sadar lingkungan dan punya visi jangka panjang. Ia menggunakan pengaruhnya untuk memperkenalkan Indonesia melalui pendekatan elegan, bukan hanya sebagai tujuan wisata, tapi sebagai sumber inspirasi alami dan budaya yang kaya. Dengan From This Island, Maudy Ayunda tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga menyuarakan narasi tentang kekayaan Nusantara kepada dunia.
Tiga Pilar Maudy, Beauty Brain Behaviour
Maudy Ayunda bukan sekadar representasi dari beauty with brain, tetapi beauty, brain, and behaviour—tiga kualitas yang saling menguatkan. Kecantikannya alami , kecerdasannya teruji secara akademik dan sosial, dan perilakunya konsisten, mencerminkan nilai-nilai yang ia pegang teguh. Dalam salah satu unggahannya di media sosial, Maudy menulis, “Yang paling penting bukan seberapa cepat kita sampai, tapi bagaimana kita melangkah.” Langkah Maudy Ayunda memang tak selalu keras, tapi selalu berarti dan itulah yang menjadikannya inspirasi bagi banyak orang.
Pernah merasa bingung apakah kamu lebih introvert atau ekstrovert? Ternyata, kamu bisa jadi keduanya, loh! Kamu bisa memiliki sifat introvertdan ekstrovertdalam waktu yang berbeda.
Mungkin ada saat-saat di mana kamu merasa lelah setelah berinteraksi dengan banyak orang, tapi ada juga saat-saat ketika kamu justru merasa senang berada di keramaian. Lalu, muncul pertanyaan, “Apakah aku harus memilih salah satu?” Jawabannya, kamu sebenarnya bisa mengalami keduanya, tergantung pada situasi dan waktu.
Introvert vs Ekstrovert, Apakah Harus Pilih Salah Satu?
Mungkin kamu sudah familiar dengan dua istilah ini, introvert dan ekstrovert. Secara umum, introvert cenderung lebih suka menyendiri dan mengisi ulang energi dengan waktu pribadi, sementara ekstrovert merasa lebih terisi energinya setelah berinteraksi dengan banyak orang dan cenderung lebih ekspresif.
Namun, tidak jarang kita merasa bahwa kita tidak sepenuhnya cocok dengan salah satu label tersebut. Kenapa? Karena, sebenarnya, kita bisa memiliki ciri-ciri dari kedua tipe kepribadian ini, tergantung pada situasinya. Banyak orang yang merasa nyaman dengan waktu sendiri setelah berinteraksi dengan banyak orang, namun juga bisa merasa energik dan senang bergaul ketika suasana mendukung.
Ambivert, Kamu Mungkin Termasuk Tipe Ini!
ambivert ada diantara introvert dan extrovert (sumber: pinterest.com)
Ada juga tipe kepribadian yang disebut ambivert, yang memiliki campuran sifat introvert dan ekstrovert. Ambivert bisa merasa nyaman di tengah keramaian, tetapi juga menikmati waktu sendiri tanpa merasa kesepian. Jika kamu merasa nyaman dengan kedua kondisi ini, mungkin kamu adalah seorang ambivert!
Menurut sebuah artikel di Psychology Today, ambivert cenderung lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan situasi sosial, karena mereka bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Jadi, jika kamu merasa bisa menikmati waktu sendiri atau bersosialisasi tergantung suasana, kemungkinan besar kamu adalah seorang ambivert.
Tidak Perlu Memilih, Kamu Bisa Jadi Keduanya!
Tidak perlu merasa terjebak harus memilih antara introvert atau ekstrovert. Kepribadian kita bisa berubah seiring waktu, tergantung pada situasi yang kita hadapi. Misalnya, kamu mungkin lebih introvert saat bekerja, tetapi lebih ekstrovert saat hangout dengan teman-teman. Ini hal yang normal dan menunjukkan fleksibilitas dalam kepribadianmu.
Carl Jung, seorang psikolog terkenal, menjelaskan dalam bukunya Psychological Types (1921), bahwa setiap orang memiliki elemen dari kedua tipe kepribadian ini. Kepribadian tidak selalu kaku, dan bisa berubah sesuai dengan waktu dan kondisi. Jadi, jika kamu merasa canggung di keramaian atau ingin menyendiri setelah berkumpul dengan orang banyak, itu adalah tanda bahwa kamu bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
Ciri-ciri Kamu Mungkin Ambivert:
Mungkin kamu merasa bingung apakah kamu introvert, ekstrovert, atau ambivert. Berikut ini beberapa ciri yang mungkin menunjukkan bahwa kamu adalah seorang ambivert:
Fleksibel dengan Situasi Kadang kamu merasa senang berkumpul dengan teman-teman, tetapi di waktu lain, kamu butuh waktu sendiri untuk recharge.
Mudah Beradaptasi Saat kamu membutuhkan suasana tenang, kamu bisa menikmatinya tanpa merasa kesepian. Tapi, saat butuh hiburan, kamu juga bisa keluar dan bersosialisasil dengan mudah.
Menikmati Dua Dunia Kamu bisa menikmati keramaian, tapi juga merasa nyaman dan damai saat menikmati waktu sendiri.
Mengenali diri tidak harus tentang memilih antara introvert atau ekstrovert. Setiap orang memiliki sisi-sisi kepribadian yang bisa berubah sesuai dengan situasi. Jadi, tidak ada yang salah jika kamu menjadi introvert di satu waktu dan ekstrovert di waktu lainnya. Yang terpenting adalah kamu bisa menghargai diri sendiri dan tahu kapan kamu membutuhkan waktu sendiri dan kapan saatnya bersosialisasi.
Kepribadian bukan soal label, tapi soal bagaimana kamu menjalani hidup dengan versi terbaik dari dirimu.
Jehian Panangian Sijabat, manajer kreator yang kini menjadi CEO Mantappu Corp. Salah satu jaringan influencer internasional terbesar di Indonesia.
Jehian Panangian Sijabat, pria kelahiran Jakarta pada 8 Mei 1996, berhasil membangun kesuksesan banyak kreator konten Indonesia. Sebagai CEO Mantappu Corp dan manajer sejumlah influencer ternama. Jehian menunjukkan bahwa dengan visi jelas dan kerja keras, seseorang dapat membangun ekosistem kreator digital yang berkembang.
Awal Kariernya Menjadi Manajer untuk Sang Adik, Jerome Polin
Jehian Panangian Sijabat memulai kariernya di dunia digital dengan peran yang sederhana, namun sangat penting. Yaitu sebagai sebagai manajer pribadi untuk para kreator pemula. Pada awalnya, ia hanya mengelola jadwal dan aktivitas sehari-hari sang adik, Jerome Polin, yang kini juga menjadi salah satu influencer ternama. Namun, peran ini tidak hanya sekadar membantu seorang kreator untuk mengatur aktivitasnya. Di tangan Jehian, manajemen kreator berkembang menjadi suatu bentuk bisnis yang lebih sistematis dan profesional.
Kesadaran akan pentingnya pengelolaan yang baik dalam dunia kreator digital membawanya untuk membangun Mantappu Corp. Perusahaan ini bukan hanya berfokus pada manajemen influencer, tetapi juga mencakup pengelolaan karier jangka panjang, perencanaan strategis, dan pengembangan jaringan yang luas untuk setiap kreator yang ia kelola.
Mengelola Kreator di Dalam dan Luar Negeri dengan Mantappu Corp
Melalui Mantappu Corp, Jehian mengelola sejumlah kreator konten yang dikenal luas oleh publik Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Jerome Polin (Nihongo Mantappu), Jang Hansol (Korea Reomit), Hitomi,Erika Ebisawa, NA Dehoon, dan Waseda Boys. Di bawah koordinasi perusahaan ini, para kreator telah menjalin lebih dari 80 kerja sama dengan berbagai brand, serta menghasilkan total tayangan yang melampaui angka 1 miliar.
Jehian menyampaikan bahwa fokus utama manajemen Mantappu Corp berada pada para kreator yang tinggal di luar negeri namun tetap menyasar audiens Indonesia. “Talent saya ada yang di Korea, Jepang, AS, Rusia. Mereka bikin konten untuk orang Indonesia,” ujarnya, dikutip dari Liputan6.com.
Berbeda dengan manajer influencer pada umumnya, Jehian dikenal sebagai sosok yang approachable dan aktif berinteraksi dengan penggemar talent-nya. Ia menggunakan media sosial pribadinya sebagai portal informasi seputar kegiatan dan konten para talent yang ia kelola. “Menurut saya seorang manajer harus approachable. Oleh karena itu, saya sering berinteraksi dengan fans, dan menjadikan sosial media saya sebagai portal informasi seputar talent saya,” ungkapnya.
Menurut Jehian, membangun relasi yang baik dengan talent menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan kolaborasi jangka panjang. Ia meyakini bahwa seorang manajer harus mampu memahami karakter, kebutuhan, dan tujuan masing-masing kreator. Dari situ, strategi pengelolaan karier pun bisa dirancang lebih tepat dan berkelanjutan.
Selain itu, Jehian juga aktif memberikan edukasi tentang pentingnya profesionalisme dalam industri kreator. Ia sering membagikan wawasan seputar manajemen waktu, kerja sama dengan brand, serta pentingnya menjaga reputasi di ruang publik digital. Bagi Jehian, seorang kreator yang sukses bukan hanya mereka yang viral, tetapi mereka yang mampu bertahan dan berkembang secara konsisten.
Pengakuan dan Penghargaan sebagai CEO Mantappu Corp
Banyak orang mengenal Jehian awalnya sebagai kakak dari Jerome Polin. Tapi perlahan, identitasnya sebagai pemimpin muda mulai menonjol. Atas kontribusinya dalam industri kreator digital dan kiprahnya sebagai CEO dan manajer kreator membawanya masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia tahun 2021 dan Mereka juga menjadi awardee termuda dalam daftar Fortune Indonesia’s 40 Under 40.
Jehian Panangian Sijabat dan Jerome Polin Fortune Indonesia’s 40 Under 40 tahun 2023 (Sumber: Instagram @fortune.idn)
Tidak Hanya Mengelola, Tapi Juga Berkarya
Di luar perannya sebagai manajer dan CEO, Jehian juga dikenal sebagai seorang kreator konten. Meski tidak seaktif talent yang ia kelola, ia kerap membagikan pemikirannya di media sosial, termasuk soal industri kreatif, manajemen, dan pengalaman pribadinya sebagai bagian dari ekonomi kreator.
Peran ganda ini memberinya perspektif unik. Ia memahami tantangan sebagai kreator sekaligus tanggung jawab sebagai manajer. Hal ini membuat pendekatannya terhadap bisnis kreator menjadi lebih realistis dan relevan. Ia juga menggunakan media sosialnya untuk membangun transparansi dengan pengikut dan komunitas, serta membuka ruang diskusi seputar profesi kreator yang masih tergolong baru di mata masyarakat luas.
Di dunia parenting yang kian berkembang, gaya pengasuhan gentle parenting semakin populer. Salah satu figur publik yang mempraktikkan pendekatan ini adalah Nikita Willy. Nikita tidak hanya menginspirasi melalui kariernya, tetapi juga dalam cara ia mendidik anak.
Penerapan gentle parenting yang ia lakukan pun mendapat perhatian banyak orang. Apa itu gentle parenting, dan bagaimana Nikita Willy menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Apa Itu Gentle Parenting?
Gentle parenting merupakan pendekatan pengasuhan yang berfokus pada menghargai dan memahami perasaan anak, serta menghindari hukuman fisik atau verbal. Metode ini mengutamakan pentingnya mendengarkan anak, memberi mereka ruang untuk mengungkapkan perasaan, serta menciptakan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua yang menerapkan gentle parenting berusaha mendengarkan perasaan anak dan menghargai kebutuhan mereka. Bukan hanya sekadar disiplin, namun juga memberi perhatian penuh pada perkembangan emosional anak.
Konsep ini menekankan pentingnya komunikasi yang baik, pengelolaan emosi, dan penghindaran hukuman fisik atau kata-kata kasar. Dalam gentle parenting, orang tua berperan sebagai pembimbing yang mendukung anak untuk memahami dunia sekitarnya dengan kasih sayang dan penuh kesabaran
Sosok Nikita sebagai Ibu yang Menginspirasi
Potret Keluarga Nikita Willy
Nikita Willy adalah artis Indonesia yang telah memulai kariernya sejak usia belia. Namanya terkenal luas lewat berbagai sinetron populer pada awal 2000-an. Selain sukses di dunia hiburan, Nikita juga aktif sebagai pengusaha dan kini merambah peran baru sebagai ibu muda yang menginspirasi. Sejak menikah dengan Indra Priawan pada tahun 2020, kehidupan Nikita perlahan berubah. Ia kini lebih banyak membagikan konten tentang keluarga, parenting, hingga edukasi seputar dunia ibu dan anak. Sosoknya yang cerdas, anggun, dan punya kepedulian tinggi terhadap tumbuh kembang anak. Hal yang ia tunjukkan melalui gaya pengasuhannya dan konten Momscorner yang rutin ia unggah di kanal YouTube-nya.
Bagi Nikita, menjadi ibu bukan hanya soal memberi aturan atau kontrol, melainkan tentang membangun hubungan yang penuh pengertian dengan sang anak. Ia percaya bahwa setiap anak memiliki perasaan yang perlu dihargai, dan orang tua harus mendengarkan serta mendukung mereka dalam proses belajar dan tumbuh. Gentle parenting, menurut Nikita, memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri dengan cara yang sehat dan penuh empati.
Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bagi Nikita, gentle parenting ala Nikita Willy adalah cara untuk menciptakan komunikasi yang lebih terbuka dengan anak. Ia sering berbicara tentang pentingnya mendengarkan perasaan anak, meskipun mereka masih kecil. Dalam salah satu video YouTube-nya, Nikita menjelaskan bahwa ia berusaha untuk tidak terburu-buru memberi perintah atau larangan. Sebaliknya, ia lebih suka menjelaskan sesuatu dengan cara yang lembut dan penuh kasih, agar anaknya dapat memahami dan merespons dengan baik.
Prinsip kedua yang diterapkan Nikita adalah pengelolaan emosi. Ia mengajarkan anak untuk mengenali dan mengungkapkan perasaan mereka tanpa rasa takut. Jika anak merasa marah atau kecewa, Nikita mencoba untuk mengajak mereka berbicara dan mengekspresikan perasaan tersebut dengan cara yang konstruktif. Ia percaya bahwa dengan memberi contoh yang baik dan memberikan perhatian penuh, anak-anak dapat belajar untuk mengelola emosi mereka sendiri.
Manfaat untuk Perkembangan Anak
Penerapan gentle parenting memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak. Salah satunya adalah membangun rasa percaya diri anak. Dengan mendapatkan dukungan dan pengertian dari orang tua, anak merasa dihargai dan dicintai tanpa syarat. Ini membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan mandiri.
Selain itu, Gentle parenting ala Nikita Willy juga membantu anak untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik. Karena mereka diajarkan untuk menghargai perasaan orang lain dan berkomunikasi dengan cara yang baik, anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan ini cenderung lebih empatik dan mampu berinteraksi secara positif dengan teman-temannya.
Tentu saja, menerapkan gentle parenting bukanlah hal yang mudah. Setiap orang tua pasti menghadapi tantangan, terutama ketika anak bertindak tidak sesuai harapan. Namun, Nikita Willy selalu mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci utama. Ia menyadari bahwa setiap anak memiliki proses yang berbeda dalam belajar dan berkembang. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk tetap tenang dan memberikan perhatian penuh pada anaknya.
Gentle parenting ala Nikita Willy adalah contoh penerapan pendekatan pengasuhan yang mengutamakan kasih sayang, komunikasi, dan empati. Dengan mendengarkan dan memahami perasaan anak, Nikita berharap dapat menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan mendukung perkembangan emosional anak. Meskipun tidak mudah, gentle parenting menawarkan banyak manfaat yang dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang bahagia dan penuh kasih.
Malang, 27 April 2025 — Komunitas seni musik Garuda Putih Percussion turut meramaikan Car Free Day Kota Malang dengan memainkan musik perkusi menggunakan kombinasi alat tradisional dan modern. Grup ini membawakan kombinasi tabuhan dari gamelan bonang, gambang, kendang, snare drum modifikasi, bass drum, bongo, hingga terompet di tengah area keramaian.
Penampilan Garuda Putih Percussion menarik perhatian banyak pengunjung. Dengan penuh semangat, para anggota Garuda Putih Percussion memainkan alat musik tradisional sambil memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara kepada masyarakat luas, terutama generasi muda yang ada di area CFD. Banyak Masyarakat yang berhenti untuk menyaksikan penampilan komunitas ini, bahkan beberapa pengunjung tampak mengabadikan momenn tersebut melalui ponsel mereka.
“Saya senang sekali dan terhibur melihat penampilan mereka. Musik tradisional seperti ini jarang tampil di tempat umum, apalagi bisa dikenalkan ke anak-anak muda,” ujar Ifania, salah satu pengunjung CFD.
Tidak sekadar memainkan alat musik, para anggota Garuda Putih Percussion menganggap aksi mereka sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya sendiri.
“Bagi kami, ini bukan hanya soal tabuhan atau irama, tetapi soal kebanggaan membawa seni tradisional tetap hidup di tengah masyarakat,” Ungkap salah satu anggota Garuda Putih.
Komunitas Garuda Putih Percussion berharap melalui penampilan rutin di ruang-ruang publik seperti Car Free Day, musik tradisional bisa tetap hidup di tengah perubahan zaman. Dengan semangat muda dan kecintaan terhadap budaya, mereka ingin membuktikan bahwa alat musik tradisional tetap relevan dan dapat dinikmati semua kalangan.
Sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia, Malang menjadi rumah bagi ribuan anak muda dari berbagai daerah. Tak hanya sibuk dengan aktivitas perkuliahan, banyak mahasiswa di Malang juga mencari ruang baru untuk berkembang, menyalurkan minat, atau berkontribusi bagi masyarakat.
Rasa jenuh dengan rutinitas kampus memang tak bisa dihindari. Jadwal kuliah yang padat, tugas yang datang silih berganti, hingga aktivitas yang itu-itu saja bisa membuat semangat menurun. Apalagi jika waktu luang tidak dimanfaatkan secara produktif. Bergabung dengan komunitas atau kegiatan relawan bisa menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin memperluas pengalaman, membangun jejaring, dan berkontribusi untuk lingkungan sekitar. Terlibat dalam komunitas sosial tak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dan bahkan karier di masa depan.
Nah, buat kamu yang merasa punya sense of empathy tinggi dan punya semangat untuk mencoba hal baru, berikut ini beberapa rekomendasi komunitas dan kegiatan volunteer di Malang yang bisa kamu ikuti. Semuanya terbuka untuk anak muda, terutama mahasiswa. Yuk simak!
Peduly Malang
Peduly Malang merupakan komunitas dan juga wadah bagi relawan yang juga bagian dari Peduly Indonesia (peduly.id), sebuah platform resmi yang bergerak di bidang penggalangan dana, donasi, dan informasi seputar kegiatan kerelawanan yang terdaftar resmi dalam KEMENKUMHAM. Komunitas ini membuka ruang seluas-luasnya bagi individu yang ingin berbagi kebaikan, membangun kepedulian sosial, dan berperan aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Melalui berbagai program yang dijalankan, relawan Peduly Malang turut membantu masyarakat yang membutuhkan, mulai dari bantuan sosial, serta edukasi publik melalui media sosial, hingga program kemanusiaan lainnya. Peduly Malang juga rutin mengadakan open recruitment bagi siapa saja yang ingin terlibat lebih aktif. Program ini cocok buat kamu yang pengen belajar soal kegiatan sosial, cara berkomunikasi public, dan kerja sama dalam tim. Informasi lebih lanjut mengenai program dan kegiatan yang dijalankan dapat ditemukan melalui akun Instagram resmi @pedulymalang.
2. Volunvibes Malang
source : volunvibesmalang
Volunvibes adalah sebuah keluarga sukarelawan diarea kota Malang & Surabaya yang berkomitmen untuk merayakan dan menyebarkan kebaikan. Volunvibes memiliki tujuan utama: menciptakan gelombang kebaikan yang tak terbatas, khususnya bagi anak-anak panti asuhan di Malang. Beragam kegiatan telah dilakukan Volunvibes, mulai dari menonton film bersama anak yatim, meronce bersama adik-adik disabilitas, hingga menanam sayuran bersama para lansia di panti jompo. Setiap kegiatan dirancang tidak hanya untuk memberikan manfaat langsung kepada sekitar, tetapi juga menjadi momen penuh makna bagi para relawan. Selain berkesempatan berbagi dan belajar, para relawan juga akan mendapatkan e-sertifikat, teman baru, serta pengalaman yang tak terlupakan. Kamu bisa cek instagram mereka di @volunvibesmalang
3. Young On Top Malang
source : youngontop.com
Young On Top (YOT) Malang adalah cabang dari komunitas anak muda terbesar di Indonesia. YOT berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan generasi muda Indonesia melalui kegiatan dan program positif yang mengacu pada enam pilar, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, UKM, Sosial, dan Teknologi. Young on Top (YOT) Malang adalah tempat bagi anak muda yang ingin berkembang, berkolaborasi, dan tentunya bersenang-senang. Di sini, kamu akan bertemu dengan teman-teman baru yang menyenangkan, memperluas jaringan dengan para profesional muda, dan mengikuti berbagai acara seru yang digelar setiap bulan. Selain itu, YOT Malang juga memberikan kesempatan untuk belajar kepemimpinan secara langsung, mengikuti program mentorship, dan bergabung dalam diskusi yang bisa memperluas wawasan. Bagi kamu yang memiliki ide kreatif, YOT Malang menjadi tempat yang mendukung untuk berkolaborasi dan mengembangkan potensi tersebut. Tak ketinggalan, ada berbagai kesempatan untuk menjadi volunteer yang tidak hanya memberikan kepuasan tersendiri, tetapi juga menambah pengalaman yang bermanfaat. Yang tak kalah penting, YOT Malang memiliki sistem dukungan yang kuat di antara anggotanya, sehingga kamu tidak akan merasa sendiri dalam perjalanan ini. Bergabung dengan YOT Malang juga membuka akses ke event-event besar Young on Top lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Instagram mereka di @yotersmalang.
Menjadi bagian dari komunitas bukan hanya soal mencari kesibukan, tapi juga memperluas sudut pandang dan memperkuat empati. Malang sebagai kota pelajar punya banyak ruang buat anak muda berproses dan beraksi. Tinggal kamu yang menentukan langkah pertama. So, tunggu apa lagi? Pilih komunitas yang sesuai minat dan nilai hidupmu. Jangan ragu untuk mencoba, karena Setiap langkah kecil yang kamu ambil bisa jadi pengalaman berharga buat dirimu sendiri dan orang lain.
Masih banyak orang yang memandang penyandang disabilitas dengan tatapan belas kasihan. Seakan-akan mereka hanyalah sosok yang lemah dan tak mampu berjuang. Padahal, di balik setiap individu dengan keterbatasan, ada keluarga yang dengan penuh cinta dan kesabaran berjuang membersamai mereka. Salah satunya adalah Nurul Oktaviani, sosok inspiratif yang mendedikasikan hidupnya untuk mendampingi adiknya, Retno Khusnul Khotimah atau akrab disapa Minul, seorang penyandang disabilitas yang memiliki kecintaan pada seni tari.
Nurul tidak hanya menjadi kakak bagi Minul, tetapi juga mentor yang membimbingnya menuju kemandirian. Sejak kecil, Minul menunjukkan minat besar terhadap tari. Apa pun yang ia lihat di YouTube, ia coba tirukan dengan semangat. Nurul, yang melihat potensi itu, tidak tinggal diam. Ia terus mendorong dan mengarahkan Minul agar bisa berkembang, tidak hanya dalam menari tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya mulai mendidik Minul untuk mandiri sejak kecil. Mulai dari bangun pagi, membersihkan tempat tidur, beres-beres rumah, mandi, dan melakukan aktivitas lainnya secara rutin. Semua harus saya ulangi terus-menerus agar ia terbiasa,” ujar Nurul.
Dedikasi Nurul tidak hanya terbatas pada adiknya. Ia juga berperan besar dalam mendampingi anak-anak disabilitas lainnya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Bermula dari paguyuban disabilitas yang dibentuk oleh Bhakti Luhur, ia dan rekan-rekannya mendapatkan pelatihan selama dua tahun tentang cara menangani anak-anak disabilitas, memahami ragam kondisi mereka, serta pendekatan yang tepat bagi mereka dan orang tua mereka.
“Dulu, banyak orang tua yang menganggap anak disabilitas sebagai aib keluarga. Mereka memilih menyembunyikan anak-anak mereka. Tapi setelah kami rutin melakukan sosialisasi, mereka mulai menyadari bahwa memiliki anak disabilitas bukanlah beban, melainkan anugerah,” ungkap Nurul.
Kini, berkat perjuangan Nurul dan timnya, stigma mulai terkikis. Orang tua yang sebelumnya malu, kini bangga dengan anak-anak mereka. Mereka didorong untuk mengembangkan bakat dan potensi yang ada dalam diri anak-anak istimewa tersebut. Salah satu program yang dijalankan Nurul adalah bina latih yang diadakan dua kali dalam sebulan, berpindah dari desa ke desa. Dengan adanya program ini, pemerintah desa pun mulai memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas, termasuk dalam hal anggaran desa.
“Kalau kita ada pergerakan, pemerintah desa akan lebih aware dan mendukung anak-anak disabilitas. Sekarang, di Kecamatan Pakis, sudah ada 15 desa yang mensupport keberadaan kami. Anak-anak yang dulu disembunyikan, sekarang mulai menunjukkan bakat mereka dan semakin percaya diri,” tuturnya.
Bagi Nurul, keberadaan anak-anak disabilitas bukan untuk dikasihani, melainkan untuk didukung dan diberdayakan. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki keistimewaan dan keunikan masing-masing. Lebih dari itu, ia yakin bahwa doa tulus dari mereka memiliki kekuatan yang luar biasa.
“Satu doa dari mereka tidak akan terpeleset, doa mereka akan diijabah oleh Allah SWT,” ucapnya penuh keyakinan.
Perjuangan Nurul dalam mendampingi Minul dan anak-anak disabilitas lainnya adalah bukti bahwa kasih sayang dan ketulusan dapat mengubah stigma dan membuka lebih banyak kesempatan bagi mereka. Sosoknya adalah cerminan bahwa inklusivitas bukan sekadar wacana, melainkan sebuah harapan yang harus terus diperjuangkan.