Penulis: Ariel Setya

  • Sutradara Andi Rahman ‘Tak Ingin Usai Disini’ di Malam Perdana

    Sutradara Andi Rahman ‘Tak Ingin Usai Disini’ di Malam Perdana

    Cinema XXI Grand Indonesia Jakarta memutar film perdana sutradara muda Andi Rahman “Tak Ingin Usai Disini” untuk pertama kali di hadapan publik dalam acara gala premier, Kamis (30/5) malam, membuat Rahman tidak dapat menahan air mata.

    Sutradara Andi Rahman menunjukkan rasa terharu ketika layar besar menampilkan nama-nama kru film disertai standing ovation dari sekitar 300 undangan yang hadir. “Maaf, saya tidak bisa menahan tangis. Saya sudah memimpikan ini sejak kuliah film 7 tahun lalu,” ujar Rahman sambil menyeka air mata.

    Film drama keluarga berdurasi 105 menit ini mengisahkan perjuangan seorang ayah single parent yang membesarkan anaknya sambil mengejar cita-cita menjadi musisi. Rahman mengaku mengambil inspirasi dari kisah hidupnya sendiri.

    “Selama tim kami melakukan proses syuting 45 hari, kami menghadapi berbagai kendala mulai dari cuaca buruk hingga keterbatasan budget. Tapi semua kru bertahan karena mereka percaya pada cerita ini,” jelasnya.

    Pengalaman Sutradara Andi Rahman

    Andi tidak hanya menyutradarai film ini, tetapi juga turut menulis skenario dan mengarahkan langsung setiap proses produksi. Ia mengerahkan seluruh dedikasi dan perasaannya dalam menciptakan film ini. Bercerita tentang cinta, kehilangan, dan harapan yang tak pernah padam.

    Maka tak heran, ketika karyanya akhirnya tayang di layar lebar dan disaksikan banyak orang untuk pertama kalinya, Andi pun tak mampu membendung emosi.

    Premier tersebut menghadirkan pemeran utama Sarah Wijaya dan veteran aktor Bambang Hermanto, serta produser eksekutif PT Sinema Nusantara. Sarah yang memerankan ibu tunggal dalam film tersebut juga menunjukkan rasa terharu. “Film ini sangat menyentuh hati saya sebagai seorang ibu,” katanya.

    Usai pemutaran, Andi naik ke atas panggung bersama para pemeran utama untuk menyampaikan sambutan. Dengan suara bergetar, ia mengucapkan terima kasih kepada tim produksi, para aktor, keluarga, serta penonton yang telah memberikan dukungan.

    Ia mengaku momen tersebut merupakan salah satu impian terbesarnya yang menjadi kenyataan. Reaksi positif penonton dan tepuk tangan meriah yang mengiringi akhir film semakin memperkuat keyakinan Andi untuk terus berkarya di dunia perfilman Indonesia.

    Festival Film Indonesia 2025 telah meloloskan film ini dalam kategori Film Cerita Terbaik.

    baca juga : Sutradara Hanung Bramantyo Yang Ubah Wajah Film Indonesia

  • Imbauan bagi Pelajar RI Imbas Kebijakan Baru Visa AS

    Imbauan bagi Pelajar RI Imbas Kebijakan Baru Visa AS

    Malang (30/05) Kemendiktisaintek merespons keputusan Amerika Serikat yang menangguhkan sementara proses pengajuan visa pelajar internasional. Pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan khusus kepada pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat untuk kebijakan visa AS.

    Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi, Stella Christie menyampaikan imbauan kepada para pelajar Indonesia yang saat ini berada di Amerika Serikat agar menunda rencana bepergian ke luar wilayah AS hingga ada kepastian lebih lanjut.

    KBRI Washington mengimbau mahasiswa Indonesia pemegang visa F-1 dan J-1 lebih berhati-hati terhadap ketentuan imigrasi. Imbauan tersebut keluar seiring meningkatnya tindakan pencabutan visa pelajar internasional oleh otoritas imigrasi AS.

    Oleh sebabitu KBRI menyarankan pelajar Indonesia di Amerika Serikat menunda rencana bepergian keluar wilayah hingga kepastian kebijakan. Mahasiswa Indonesia direkomendasikan segera menghubungi Designated School Office apabila terjadi perubahan status atau kendala imigrasi.

    Mahasiswa anjurkan berkonsultasi dengan pengacara profesional dan tidak kembali tanpa visa F-1 atau J-1 sah. Kebijakan baru merupakan bagian perketat akses pemerintah AS termasuk pembatasan visa pelajar dan ekspor teknologi.

    Langkah tersebut sebagai respons pemerintah AS terhadap isu keamanan nasional dan teknologi strategis. KBRI meminta mahasiswa Indonesia tetap menjaga komunikasi dengan perwakilan diplomatik Indonesia dan melaporkan kendala.

    Pemerintah Indonesia berkomitmen Kebijakan Baru Visa AS memberikan bantuan dan perlindungan bagi warga negara yang menempuh pendidikan luar negeri. Pelajar himbau memantau perkembangan terbaru melalui situs resmi kedutaan dan konsulat Indonesia di AS.

    Kemendiktisaintek menegaskan telah menyiapkan langkah strategis memastikan keberlanjutan studi penerima beasiswa dan LoA institusi AS. Langkah tersebut tampil sebagai antisipasi dampak kebijakan baru terhadap kelancaran program pendidikan mahasiswa Indonesia.

    Baca juga : Presiden Prancis Emmanuel Macron Tiba di Indonesia

  • Makanan Sebagai Obat Kekuatan Penyembuhan Alami Menurut Dr Tirta

    Makanan Sebagai Obat Kekuatan Penyembuhan Alami Menurut Dr Tirta

    Konsep “makanan sebagai obat” bukanlah hal baru dalam dunia kesehatan. Hippocrates, bapak kedokteran modern, pernah menyatakan “Let food be thy medicine and medicine be thy food.” Pernyataan ini menggambarkan pentingnya peran makanan dalam menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit secara alami.

    Penelitian modern telah membuktikan bahwa berbagai jenis makanan mengandung senyawa bioaktif yang memiliki khasiat terapeutik. Kunyit, misalnya, mengandung kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan kuat. Senyawa ini terbukti efektif dalam mengurangi peradangan pada persendian dan membantu mengatasi kondisi arthritis. Jahe juga memiliki kandungan gingerol yang dapat meredakan mual, meningkatkan pencernaan, dan mengurangi nyeri otot.

    Makanan Sebagai Obat

    Bawang putih merupakan antibiotik alami yang telah digunakan selama ribuan tahun. Kandungan allicin dalam bawang putih memiliki sifat antimikroba yang dapat melawan bakteri, virus, dan jamur. Konsumsi bawang putih secara teratur juga terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah.

    Buah-buahan beri seperti blueberry, strawberry, dan raspberry kaya akan anthocyanin dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan kuat. Senyawa-senyawa ini melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker. Delima juga mengandung punicalagin yang memiliki efek anti-kanker dan dapat meningkatkan kesehatan jantung.

    Sayuran hijau gelap seperti bayam, kale, dan brokoli mengandung sulforaphane dan indole-3-carbinol yang memiliki sifat detoksifikasi alami. Senyawa-senyawa ini membantu tubuh mengeliminasi toksin dan zat-zat berbahaya, sekaligus mendukung fungsi hati yang optimal.

    Ikan berlemak tinggi seperti salmon, mackerel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam mengurangi peradangan sistemik. Omega-3 juga mendukung kesehatan otak, mengurangi risiko depresi, dan menjaga kesehatan kardiovaskular.

    Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung protein nabati, serat, dan berbagai mineral penting. Almond kaya akan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan, sedangkan walnut mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan otak.

    Penerapan konsep makanan sebagai obat memerlukan pemahaman yang holistik tentang nutrisi. Kombinasi berbagai jenis makanan dengan warna-warni yang beragam dapat memberikan spektrum nutrisi yang lengkap. Prinsip “eating the rainbow” menganjurkan konsumsi makanan dengan berbagai warna untuk memastikan asupan fitonutrien yang optimal.

    Namun, penting untuk diingat bahwa makanan sebagai obat bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, terutama untuk kondisi kesehatan yang serius. Pendekatan integratif yang menggabungkan terapi nutrisi dengan pengobatan medis seringkali memberikan hasil yang optimal.

    Kesimpulannya, makanan memiliki kekuatan penyembuhan alami yang telah terbukti secara ilmiah. Dengan memilih makanan yang tepat dan mengonsumsinya secara konsisten, kita dapat memanfaatkan farmasi alami yang tersedia di sekitar kita untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

    Baca juga : Bazar Makanan & Senam Sehat di RT 09 Lowokwaru Malang

  • Gaya Hidup Sehat Ala Andien Aisyah

    Gaya Hidup Sehat Ala Andien Aisyah

    Masyarakat modern semakin memandang gaya hidup sehat sebagai topik yang relevan. Terutama ketika mereka mulai menyadari bahwa kesehatan merupakan aset paling berharga yang mereka miliki.

    Berbeda dengan investasi finansial yang nilai dapat naik turun, investasi dalam kesehatan memberikan return yang berkelanjutan sepanjang hidup.

    Gaya hidup sehat mencakup berbagai aspek yang saling berkaitan. Nutrisi seimbang menjadi fondasi utamanya. Mengonsumsi makanan bergizi dalam porsi yang tepat, seseorang dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

    Pola makan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, protein berkualitas, dan karbohidrat kompleks memberikan energi optimal bagi tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.

    Contoh Hidup Sehat

    Aktivitas fisik rutin merupakan komponen kedua yang tidak kalah penting. Olahraga teratur tidak hanya memperkuat sistem kardiovaskular dan muskuloskeletal, tetapi juga meningkatkan produksi endorfin yang berperan dalam menjaga kesehatan mental.

    Penelitian menunjukkan bahwa individu yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis dan cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik di usia lanjut.

    Banyak orang sering mengabaikan manajemen stres, padahal aspek ini sangat krusial. Stres kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur hingga penurunan sistem imun.

    Setiap orang dapat melakukan sehari-hari melalui teknik relaksasi, meditasi, dan hobi yang menyenangkan.Istirahat yang cukup dan berkualitas juga berperan vital dalam gaya hidup sehat.

    Tidur selama 7-9 jam per malam memungkinkan tubuh melakukan proses regenerasi sel, konsolidasi memori, dan pemulihan energi. Kualitas tidur yang baik meningkatkan produktivitas, memperbaiki mood, dan mengoptimalkan kemampuan kognitif.

    Dari perspektif ekonomi, seseorang dapat menganggap sebagai investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Biaya yang dikeluarkan untuk makanan sehat, keanggotaan gym, atau suplemen berkualitas jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya pengobatan penyakit kronis di masa depan.

    Seseorang yang menerapkan gaya hidup sehat cenderung memiliki produktivitas kerja yang lebih tinggi, mengurangi tingkat absensi, dan memperpanjang career longevity.

    Aspek sosial dari gaya hidup sehat juga memberikan nilai tambah. Individu yang sehat cenderung lebih aktif dalam kegiatan sosial, membangun hubungan interpersonal yang lebih baik, dan dapat menikmati waktu berkualitas bersama keluarga hingga usia lanjut.

    Implementasi gaya hidup sehat memang memerlukan komitmen dan konsistensi. Namun, seseorang dapat mencapai perubahan positif secara bertahap dengan memulai dari langkah-langkah kecil seperti meningkatkan konsumsi air putih, berjalan kaki 30 menit sehari, atau mengurangi konsumsi makanan olahan.

    Pada akhirnya, gaya hidup sehat bukan sekadar tren sesaat, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan yang berkualitas. Keputusan setiap individu untuk hidup sehat hari ini akan menentukan kualitas hidup mereka puluhan tahun mendatang.

    Baca juga : Tren Work-Life Balance 2025

  • Tokoh Inspiratif Kota Malang Djoko Prihatin

    Tokoh Inspiratif Kota Malang Djoko Prihatin

    Djoko Prihatin, pemilik Richdjoe Barbershops, secara resmi menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Malang. Melalui kepemimpinannya, ia mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memberdayakan sektor usaha kecil menengah dan industri kreatif.

    Sebagai entrepreneur muda, Djoko Prihatin menunjukkan bahwa kerja keras dari nol bisa membawa pada kesuksesan nyata. Ia memulai kariernya dari usaha barbershop, lalu mengembangkannya menjadi jaringan bisnis yang lebih luas. Dalam memimpin KADIN, ia menerapkan konsep “GPS Impact” yang menekankan pertumbuhan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan dampak sosial positif bagi Kota Malang.

    Selain Djoko Prihatin, Kota Malang juga melahirkan banyak tokoh inspiratif di berbagai bidang. Heli Suyanto, Wakil Wali Kota Batu, menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengembangkan sektor pariwisata dan agribisnis. Di bawah kepemimpinannya, Kota Batu tumbuh menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Timur dengan pendekatan berbasis alam dan edukasi.

    Tokoh inspiratif ini mencerminkan dinamika positif yang terus berkembang di Malang Raya. Mereka tidak hanya memimpin di bidangnya masing-masing, tetapi juga menggerakkan inovasi dan perubahan. Jejak rekam mereka dalam memajukan sektor ekonomi, pariwisata, dan pembangunan sosial menginspirasi generasi muda untuk ikut berkontribusi.

    Kota Malang memang menjadi ladang subur bagi lahirnya tokoh-tokoh inspiratif. Kekayaan sejarah, potensi ekonomi, serta sumber daya manusia yang berkualitas menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para changemaker. Universitas-universitas ternama di kota ini juga memperkaya khazanah intelektual dan memicu lahirnya gagasan-gagasan inovatif.

    Akhirnya, Djoko Prihatin membuktikan bahwa visi yang jelas, kerja keras, dan komitmen terhadap kemajuan bersama mampu menghasilkan perubahan positif. Mereka menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan sekadar soal jabatan, melainkan tentang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

    Baca juga : Sherly Tjoanda: Dari Ibu Tiga Anak ke Gubernur Maluku Utara

  • Angela Tanoesoedibjo Mendorong Peran Perempuan di Media

    Angela Tanoesoedibjo Mendorong Peran Perempuan di Media

    CEO iNews Media Group, Angela Tanoesoedibjo, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan Indonesia. Sebagai pemimpin media, Angela memahami betul kekuatan media dalam membentuk narasi publik dan menciptakan platform yang mampu mengangkat isu-isu perempuan.

    Komitmen tersebut diwujudkan secara nyata melalui kepemimpinannya di iNews Media Group. Secara aktif memberikan ruang yang layak bagi suara perempuan dalam berbagai pemberitaan dan program yang mereka produksi.

    Salah satu bentuk konkret dari komitmen ini adalah penyelenggaraan Women’s Inspiration Awards (WIA) 2025. Angela tidak hanya menyuarakan dukungan secara verbal, tetapi juga mengimplementasikan visinya.

    Women’s Inspiration Awards (WIA) 2025 platform penting dalam memberikan pengakuan kepada perempuan-perempuan inspiratif Indonesia atas kontribusi mereka di berbagai bidang.

    Lebih jauh lagi, pengalaman Angela mulai dari dunia bisnis hingga pemerintahan. Perspektif uniknya dalam memahami berbagai tantangan yang dihadapi perempuan.

    Perannya sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024. Turut memperkaya pemahamannya terhadap kebijakan publik yang berpihak kesetaraan gender. Sekaligus memperkuat keyakinannya akan pentingnya peran sektor swasta dalam pemberdayaan perempuan.

    Tak hanya berhenti di tingkat kebijakan, Angela juga aktif membangun kolaborasi lintas sektor untuk memperluas dampak program-programnya.

    Kontribusi di Media

    Angela pernah terlibat dalam program SheHacks, yang bertujuan mendorong pemberdayaan perempuan di bidang teknologi. Serta berpartisipasi dalam acara Girls in ICT Day untuk mendukung perempuan muda memasuki sektor teknologi informasi.

    Pengakuan atas kontribusinya datang dari berbagai pihak, termasuk Fortune Indonesia. Dalam edisi 40 Under 40, Fortune menghadirkan tokoh-tokoh muda dari berbagai latar belakang. Mulai dari pebisnis, eksekutif, seniman, olahragawan, penggerak sosial, hingga insan pemerintahan.

    Di antara mereka, Angela terpilih sebagai salah satu tokoh muda inspiratif. Sebuah penghargaan yang menegaskan kredibilitasnya sebagai pemimpin yang memberikan dampak signifikan bagi kemajuan bangsa.

    Lebih dari sekadar program temporer, dukungan Angela terhadap perempuan merupakan bagian dari visi jangka panjang. Terintegrasi dalam setiap aspek kepemimpinannya.

    Melalui iNews Media Group terus mendorong terciptanya konten dan program yang mengusung kesetaraan gender, memberikan inspirasi, dan membuka peluang bagi perempuan untuk berkembang.

    Sebagai pemimpin media yang berpengaruh, Angela memanfaatkan posisinya untuk menciptakan perubahan sistemik. Selain itu, tidak hanya menyediakan platform bagi perempuan yang telah sukses. Tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung perempuan di berbagai tingkatan agar dapat mencapai potensi maksimal mereka.

    Dengan langkah-langkah nyata, inovasi berkelanjutan, dan komitmen yang konsisten, Angela Tanoesoedibjo telah menunjukkan bahwa kepemimpinan media dapat menjadi kekuatan transformatif dalam mendukung kemajuan perempuan dan menciptakan perubahan positif bagi masyarakat Indonesia.

    Baca juga : Stephanie Case: Menaklukkan 100K Ultramarathon Sambil Menyusui

  • Zero Waste Beauty Gerakan Konsumen Sadar Lingkungan

    Zero Waste Beauty Gerakan Konsumen Sadar Lingkungan

    Tahun 2025 menghadirkan transformasi revolusioner dalam industri kecantikan. Gerakan Zero Waste Beauty bangkit dengan kekuatan yang tak terbendung, mengubah cara konsumen memandang produk kecantikan.

    Konsumen modern kini menilai setiap produk berdasarkan dua kriteria utama yaitu efektivitas dan dampak lingkungan. Gerakan ini muncul sebagai respons langsung terhadap krisis sampah plastik global dan jejak karbon industri kosmetik yang mencapai miliaran ton setiap tahunnya.

    Konsumen Mengubah Pola Pembelian Secara Drastis Perubahan mendasar sedang terjadi dalam perilaku konsumen. Mereka aktif memburu produk dengan kemasan refillable dan memprioritaskan brand yang menerapkan sistem kemasan kembali.

    Lebih dari itu, konsumen kini memilih produk dengan formula konsentrat yang secara signifikan mengurangi volume packaging. Generasi Z dan Milenial memimpin revolusi ini dengan melakukan riset mendalam tentang sustainability practices sebelum memutuskan pembelian.

    Mereka tidak lagi bertindak impulsif, melainkan menerapkan strategi “conscious consumption” yang matang. Sebagai dampak langsung dari perubahan mindset ini, konsumen mulai berinvestasi pada produk berkualitas tinggi yang tahan lama.

    Mereka secara sadar menggantikan kebiasaan impulse buying produk murah berkualitas rendah dengan filosofi “lebih baik satu produk premium yang awet daripada beberapa produk disposable.” Industri Merespons dengan Inovasi Kemasan Revolusioner Menghadapi tuntutan konsumen yang semakin vokal, industri kecantikan meluncurkan serangkaian inovasi kemasan yang mengagumkan.

    Para engineer mengembangkan kemasan edible dari bahan alga, menciptakan tube pasta gigi dalam bentuk tablet, dan membangun sistem refill station di toko-toko kosmetik. Sementara itu, brand-brand raksasa seperti Unilever, L’Oréal, dan P&G menginvestasikan miliaran dollar untuk mengembangkan kemasan biodegradable dan sistem sirkuler.

    Mereka berlomba menciptakan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga praktis untuk konsumen. Paralel dengan perkembangan tersebut, konsep “package-free beauty” berkembang dengan pesat.

    Produsen meluncurkan produk berbentuk solid bars untuk shampoo, kondisioner, dan sabun wajah yang sama sekali tidak memerlukan kemasan plastik. Teknologi printing 3D bahkan memungkinkan konsumen mencetak kemasan sendiri di rumah menggunakan bahan ramah lingkungan.

    Dampak Zero Waste Beauty

    Gerakan Menciptakan Dampak Ekonomi dan Sosial yang Luas Transformasi ini menghasilkan ekosistem ekonomi baru yang menguntungkan semua pihak. Startup-startup lokal yang berfokus pada produk ramah lingkungan tumbuh subur, menciptakan ribuan lapangan kerja baru sambil mendorong gelombang inovasi.

    Bersamaan dengan itu, program take-back dari brand besar membangun sistem ekonomi sirkular yang efektif. Program ini tidak hanya mengurangi limbah secara dramatis, tetapi juga memberikan insentif menarik kepada konsumen untuk berpartisipasi aktif.

    Tantangan Menghadang, Namun Masa Depan Cerah Terbentang Meski momentum positif terus menguat, gerakan ini menghadapi beberapa tantangan serius. Harga produk sustainable yang masih relatif tinggi menjadi barrier utama bagi sebagian konsumen.

    Selain itu, keterbatasan akses di daerah-daerah tertentu masih menghambat penyebaran gerakan ini secara merata. Namun demikian, dukungan regulasi pemerintah yang semakin kuat dan kesadaran konsumen yang terus meningkat menciptakan optimisme tinggi.

    Para ahli memproyeksikan Zero Waste Beauty akan menjadi standar wajib industri dalam waktu dekat. Evolusi Nilai yang Mengubah Paradigma Industri Gerakan Zero Waste Beauty 2025 bukan sekadar tren sesaat, melainkan representasi konkret dari evolusi nilai konsumen yang mengutamakan keberlanjutan planet.

    Konsumen kini memahami bahwa pilihan mereka hari ini akan menentukan kondisi bumi untuk generasi mendatang. Akhirnya, gerakan ini menandai era baru yang revolusioner. Era dimana kecantikan dan kepedulian lingkungan tidak lagi berdiri terpisah.

    Melainkan berjalan beriringan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Industri kecantikan sedang menulis ulang definisi “cantik” cantik bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk planet yang kita tinggali.

    Baca juga : Dari Kecantikan Menuju Kebahagiaan: Merawat Diri untuk Jiwa yang Lebih Sehat

  • Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A. Menjadi Magnet Mahasiswa

    Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A. Menjadi Magnet Mahasiswa

    Malang, 27 Mei 2025 – Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A. Malik Fadjar berada di Bazar Wisuda FLSP FESTAPHORIA  2025 yang digelar pada 25 Mei lalu di Helipad Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai ajang memperkenalkan diri.

    Sebagai salah satu unit usaha UMM yang memiliki karakteristik khusus sebagai pusat literasi dan pengembangan intelektual, RBC Institute melihat Bazar FLSP FESTAPHORIA 2025 sebagai momentum yang tepat.

    “Agenda Bazar Kampus dimanfaatkan sebagai sarana memperkenalkan Rumah Baca Cerdas kepada mahasiswa internal universitas,” ujar Manda sebagai penanggung jawab kegiatan.

    Untuk menarik perhatian mahasiswa dan tamu undangan, RBC Institute menghadirkan utama yang menjadi signature dari unit usaha ini. Pertama, pameran mobil terbang yang menunjukkan komitmen RBC terhadap inovasi dan teknologi masa depan. Kedua, Coffee Shop yang menjadi ruang interaksi santai bagi pengunjung sambil menikmati koleksi buku dan suasana literasi yang nyaman.

    Stand bazar RBC berhasil menampilkan koleksi buku dan Coffee Shop yang mengundang mahasiswa untuk berlama-lama dalam aktivitas literasi. Pendekatan ini terbukti efektif dalam memperkenalkan konsep “literasi yang menyenangkan” kepada generasi muda.

    Kehadiran delegasi tamu luar negeri dalam acara wisuda menjadi momentum berharga bagi RBC untuk menunjukkan komitmen UMM terhadap pengembangan literasi dan pendidikan berkualitas internasional. RBC memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan kekhasan dan keunggulan institute sebagai salah satu unit usaha unggulan UMM.

    Dengan respons positif yang diterima selama Bazar Wisuda FLSP 2025, RBC Institute A. Malik Fadjar berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi perkenalan kepada mahasiswa. Keberhasilan Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A. Malik Fadjar  di Bazar Wisuda FLSP FESTAPHORIA  2025 membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang menarik, unit usaha kampus dapat secara efektif memperkenalkan diri dan memperluas jangkauan.

    Baca juga : Menjawab Krisis Intelektual Lewat Literasi,  Kiprah Regeneratif RBC Institute A. Malik Fadjar

  • Tren Work-Life Balance 2025

    Tren Work-Life Balance 2025

    Tahun 2025 membawa perubahan fundamental dalam cara masyarakat memandang hubungan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Generasi baru mulai menjadikan filosofi “Work-Life Balance “ sebagai mantra untuk menolak kultur hustle dan mengutamakan keseimbangan hidup secara holistik.

    Pandemi COVID-19 mempercepat perubahan ini dengan mengubah persepsi terhadap makna bekerja. Para pekerja mulai menyadari bahwa produktivitas tidak selalu sebanding dengan jam kerja yang panjang. Oleh karena itu, mereka kini lebih menerima konsep “working smart, not hard” yang mendorong fokus pada hasil, bukan pada durasi kerja.

    Selanjutnya, Generasi Milenial dan Z mengambil peran utama dalam memimpin transformasi ini. Mereka secara aktif menuntut fleksibilitas kerja dan menolak budaya lembur yang berlebihan. Alih-alih mengejar penumpukan aset, mereka lebih memprioritaskan kualitas hidup, kesehatan mental, dan waktu untuk pengembangan diri.

    Seiring berjalannya waktu, banyak industri mulai menerapkan remote work dan hybrid working model sebagai standar baru. Para pekerja kini memilih tempat dan waktu kerja yang paling sesuai dengan ritme produktivitas mereka. tren work-life balance di tahun 2025

    tren work-life balance di tahun 2025

    Di sisi lain, sejumlah perusahaan global mulai mengadopsi sistem four-day work week. Penelitian membuktikan bahwa pengurangan hari kerja justru meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kepuasan kerja. Para pekerja memanfaatkan waktu libur tambahan untuk recharge, lalu kembali bekerja dengan energi yang lebih segar.

    Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental pun mencapai puncaknya pada tahun 2025. Banyak perusahaan mulai menyediakan program wellness yang lebih komprehensif, termasuk konseling psikologis, sesi yoga, dan praktik mindfulness. Mereka juga mulai menerapkan mental health days sebagai bagian dari kebijakan yang normal dan tidak lagi dianggap tabu.

    Dalam konteks ini, banyak orang mulai menggantikan pendekatan work-life balance yang kaku dengan work-life integration. Mereka tidak lagi memisahkan kehidupan profesional dan personal secara tegas, melainkan mengelola keduanya agar saling melengkapi. Mereka juga menyesuaikan prioritas sesuai fase kehidupan yang sedang dijalani.

    Lebih lanjut, kemajuan teknologi seperti Artificial Intelligence dan otomatisasi memberi peluang besar kepada manusia untuk fokus pada pekerjaan yang bermakna dan kreatif. Kini, pekerja menyerahkan tugas-tugas repetitif dan administratif kepada teknologi, sehingga mereka bisa lebih mengembangkan soft skills dan mengejar passion masing-masing.

    Untuk menjaga keseimbangan digital, banyak orang mulai menggunakan digital wellness tools. Aplikasi yang memblokir notifikasi di luar jam kerja dan alat pelacak kesejahteraan semakin banyak mereka manfaatkan untuk menetapkan batasan antara waktu kerja dan waktu pribadi.

    Meski begitu, perubahan ini tetap menghadirkan tantangan. Perusahaan harus menyesuaikan sistem evaluasi kinerja agar tidak lagi bergantung pada kehadiran fisik. Selain itu, mereka perlu membangun ulang budaya organisasi agar tetap mendukung fleksibilitas tanpa kehilangan semangat kolaborasi dan inovasi.

    Di saat yang sama, individu pun harus meningkatkan kemampuan self-management. Mereka perlu mengembangkan disiplin diri dan menetapkan batasan yang sehat untuk memanfaatkan sistem kerja fleksibel secara maksimal.

    Akhirnya, tren work-life balance di tahun 2025 mencerminkan perubahan nilai masyarakat yang kini lebih menghargai kualitas hidup daripada sekadar kuantitas kerja. Perubahan ini bukan hanya soal waktu, melainkan tentang menciptakan kehidupan yang lebih bermakna, manusiawi, dan berkelanjutan.

    Baca juga : Tren Tiktok “gapapa kan?”

  • Kecanduan Konten Pendek Generasi Krisis Fokus di Era TikTok

    Kecanduan Konten Pendek Generasi Krisis Fokus di Era TikTok

    TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts membentuk cara tumbuh Generasi Z di tengah revolusi digital. Konten berdurasi 15–60 detik mengubah cara mereka mengonsumsi informasi dan hiburan. Namun, di balik kepraktisannya, konten ini menyimpan ancaman serius terhadap kemampuan fokus dan konsentrasi.

    Platform media sosial merancang algoritma yang secara sengaja memanfaatkan sistem reward dopamin di otak. Setiap kali pengguna melakukan scroll, menyukai, atau menemukan konten baru, sistem ini memberikan stimulus kepuasan instan yang mendorong mereka terus mencari lebih banyak. Konten pendek memperkuat pola ini karena menyajikan gratifikasi cepat yang mudah dicerna, sehingga menciptakan siklus konsumsi yang sulit dihentikan.

    Aplikasi-aplikasi ini juga menyematkan fitur autoplay dan infinite scroll untuk mempertahankan perhatian pengguna selama mungkin. Transisi mulus antar konten membuat pengguna kehilangan kesadaran waktu dan terus terjebak dalam pola konsumsi pasif.

    Dampak Konten Pendek

    Konsumsi konten pendek secara berlebihan telah mengakibatkan penurunan attention span yang signifikan pada Generasi Z. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata durasi fokus manusia telah menurun dari 12 detik pada tahun 2000 menjadi hanya 8 detik saat ini. Fenomena ini menciptakan kesulitan dalam mengerjakan tugas yang membutuhkan konsentrasi mendalam.

    Generasi Z mengalami kesulitan membaca teks panjang, menonton film tanpa gangguan, atau mengikuti pembelajaran yang membutuhkan atensi berkelanjutan. Mereka terbiasa dengan stimulasi visual yang cepat dan beragam, sehingga aktivitas yang monoton atau membutuhkan kesabaran menjadi sangat menantang.

    Krisis fokus ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang akademik, siswa mengalami kesulitan memproses informasi kompleks dan mempertahankan konsentrasi selama pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis dan analitis juga terganggu karena terbiasa dengan informasi yang tersaji secara instant dan superficial.

    Di tempat kerja, fenomena ini menciptakan tantangan produktivitas. Generasi Z cenderung mudah terdistraksi dan kesulitan menyelesaikan tugas yang membutuhkan fokus mendalam dalam waktu lama.

    Mengatasi kecanduan konten pendek membutuhkan pendekatan holistik. Digital detox secara berkala, pengaturan waktu screen time, dan menciptakan zona bebas gadget dapat membantu memulihkan kemampuan fokus. Praktik mindfulness dan meditasi juga terbukti efektif melatih konsentrasi.

    Institusi pendidikan perlu mengadaptasi metode pembelajaran yang mengakomodasi karakteristik Generasi Z sambil tetap melatih kemampuan fokus mereka. Integrasi teknologi dalam pembelajaran harus dilakukan secara bijak untuk mendukung, bukan menggantikan, proses berpikir mendalam.

    Kesadaran akan dampak negatif konsumsi konten pendek adalah langkah pertama menuju perubahan. Generasi Z perlu mengembangkan literasi digital yang sehat dan belajar menggunakan teknologi sebagai alat, bukan membiarkan diri dikuasai olehnya.

    baca juga : Akses Pendidikan di Indonesia Masih Jadi Privilege?