
Malang – Suasana Hari Raya Iduladha di Kota Malang terasa lebih hangat dan bermakna pada tahun ini. Salah satu alasannya adalah penyembelihan sapi kurban bantuan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang dilaksanakan pada Minggu (8/6) di Masjid Agung Jami’, pusat kegiatan keagamaan dan sosial kota.
Sapi berjenis limosin seberat lebih dari 1 ton itu tiba sehari sebelumnya dan langsung menarik perhatian warga. Selain karena ukurannya yang besar, kehadiran sapi tersebut menjadi simbol kepedulian pemimpin tertinggi negara terhadap rakyat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Penyembelihan dilakukan secara syariat dan disaksikan langsung oleh tokoh agama, panitia kurban, serta masyarakat setempat. Daging sapi kemudian dibagikan kepada ratusan mustahik dari berbagai kelurahan di sekitar wilayah Alun-alun Tugu Malang.
Ketua Takmir Masjid Agung Jami’,menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian Presiden Prabowo. “Ini bukan hanya soal daging kurban, tetapi bentuk nyata bahwa pemimpin negara hadir untuk rakyat hingga ke daerah. Banyak warga yang tahun-tahun sebelumnya tidak mendapatkan bagian kurban, sekarang bisa merasakan,” ujarnya.
Dampak dari bantuan ini terasa nyata di lapisan bawah masyarakat. Bagi warga seperti, ibu rumah tangga asal Kotalama, menerima daging kurban langsung dari negara merupakan momen yang membahagiakan. “Ini kali pertama saya dapat dari kurban presiden. Rasanya seperti diperhatikan langsung,” ungkapnya haru.
Selain aspek sosial, momen ini juga menumbuhkan semangat gotong royong. Pemuda-pemudi karang taruna terlibat langsung dalam proses distribusi, mempererat hubungan antarwarga. Bantuan ini tidak hanya memberi manfaat secara material, tetapi juga membangun rasa optimisme dan solidaritas di tengah masyarakat.
Pemberian hewan kurban oleh Presiden Prabowo merupakan bagian dari komitmen untuk tetap dekat dengan rakyat, terutama saat momen-momen penting keagamaan. Kehadirannya lewat simbol kurban ini membawa pesan bahwa keadilan sosial dan empati akan tetap menjadi nilai utama dalam pemerintahannya.
Baca juga : Hasan Fiidel: Ojol yang Tak Menunggu Pemerintah
Tinggalkan Balasan