Sutradara Hanung Bramantyo Yang Ubah Wajah Film Indonesia

Hanung Bramantyo bukan sekadar sutradara—ia adalah legenda hidup yang membawa angin segar dalam industri perfilman Indonesia. Keturunan Jawa-Tionghoa ini berhasil menciptakan karya-karya fenomenal yang tak hanya sukses di box office, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kehidupan, agama, dan sosial. 

Dari film romantis religi seperti Ayat-Ayat Cinta hingga biopik inspiratif Habibie & Ainun, namanya telah menjadi simbol kreativitas dan keberanian di dunia sinema. Hanung berhasil mencuri perhatian penikmat film dalam negeri maupun internasional. 

Bagaimana perjalanan seorang pemuda yang awalnya benci film justru menjadi salah satu sutradara paling berpengaruh di negeri ini? 

Awal Karier Hanung Bramantyo 

Setiawan Hanung Bramantyo lahir di Yogyakarta pada 1 Oktober 1975. Ia mengahabiskan waktunya dari kecil hingga SMA di Yogyakarta. Hanung mengaku bahwa ia lemah dalam bidang akademik di sekolah. Ia mengaku bahwa tidak bisa matematika dan fisika, namun tertarik dengan sastra dan filsafat.

Setelah lulus SMA ia sempat melanjutkan kuliahnya di  Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, namun tidak selesai. Lalu, ia mengambil D3 di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IJK). Padahal awalnya ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia perfilman.

Pada awal 2000-an ia sudah mulai bikin film dan sudah bisa dikatakan sutradara muda yang berbakat. Film pertamanya yaitu film pendek berjudul Topeng Kasih yang ditayangkan di Tampere International Film Festival di Finlandia. 

Hingga tahun 2019 ia dinobatkan sebagai sutradara yang paling banyak nominasinya (11 nominasi) di Festival Film Indonesia. Lalu dua filmnya juga menang, yaitu Brownies (2005) dan Get Married (2007).

Kehidupan Pribadi dan Keluarga 

Hanung menikah dengan aktris Zaskia Adya Mecca pada 2009 di Masjid At-Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Awal mereka bertemu saat berada di lokasi syuting film Ayat Ayat Cinta (2008). 

Pada awalnya Zaskia merasa tidak nyaman dengan Hanung seadan para kru film. Dari situlah zaskia akhirnya mendatangi Hanung di hari terakhir syuting, dan mengatakan bahwa ia selama syuting tidak nyaman. Dari situlah kedekatan mereka dimulai. 

Hanung Bramantyo yang mulai jatuh hati enggan menyerah. Selama dua tahun, ia mendekati Zaskia Mecca meskipun tahu perempuan yang ia cintai berpacaran dengan pria lain.

Pasangan ini kerap menjadi sorotan media karena kehidupan rumah tangganya yang harmonis. Mereka membesarkan enam anak dan aktif membagikan momen kebersamaan di media sosial.  

Selain sibuk di dunia film, Hanung juga menulis buku dan aktif di kegiatan sosial. Ia kerap menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan toleransi beragama.  

Fakta Fakta Unik Hanung

  1. Cetak novel dan komik saat sekolah

Pada saat ia SMP, ia lebih tertarik untuk mendengar dan membaca cerita. Entah itu legenda, dongeng atau sejarah. Hanung menulis cerita sendiri karena kegemarannya, lalu mengubahnya menjadi novel dan komik.

“Saya pernah menulis novel yang saya terbitkan sendiri, lalu saya bagi bagikan ke teman teman sekolah saya,” ujarnya.

Hasil karyanya pun dipentaskan saat acara sekolah. Dari situlah terlihat awal ia mempunyai bakat untuk menjadi sutradara. 

  1. Sempat membenci perfilman

Dalam wawancara Hanung bersama Tim Jurnal Imaji dari Fakultas Film IKJ, ia mengaku dulu tak suka dunia perfilman. Karena ia menganggap dunia perfilman Indonesia mempunyai kualitas yang buruk. 

“Awalnya saya benci film. Saat masih SMA, saya beranggapan bahwa film, apalagi film nasional, sebuah karya yang sekedar mengumbar syahwat, majal, dan bodoh. Apalagi sinetron TV, mengumbar kedangkalan dan kemewahan yang jauh dari potret manusia Indonesia sesungguhnya,” ujar Hanung.

Namun itu semua berubah saat ia mengenal sutradara Teguh Karya. Ia mengatakan setelah berkenalan dengan Teguh Karya, pandangannya tentang film berubah. 

Ia juga mengatakan bahwa film bisa menyajikan cerita yang dalam tentang manusia dan kehidupannya. Mulai saat itu ia mengatakan ingin lebih serius dengan dunia perfilman. 

Karya-Karya Fenomenal

Hanung Bramantyo berani mengangkat tema-tema unik dan kontroversial dalam film-filmnya. Beberapa filmnya yang paling terkenal antara lain:  

– Ayat-Ayat Cinta (2008) Film romantis religi ini menjadi box office dan melambungkan nama Fedi Nuril dan Rianti Cartwright.  

– Perempuan Berkalung Sorban (2009) Mengkritik budaya patriarki dalam agama dengan cara yang menggugah.  

– Habibie & Ainun (2012) Kisah cinta mantan presiden BJ Habibie dan istrinya sukses menyentuh hati penonton.  

– Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) Film biopik yang mengisahkan perjuangan pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto.  

Karyanya tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga sering masuk dalam nominasi festival film bergengsi.  

Gaya Penyutradaraan yang Khas

Hanung Bramantyo memiliki ciri khas dalam menyampaikan cerita. Ia menggabungkan unsur drama, religi, dan sosial dengan visual yang memukau. Ia juga kerap berkolaborasi dengan aktor dan aktris ternama, seperti Reza Rahadian, Laudya Cynthia Bella, dan Chelsea Islan.  

Selain film layar lebar, Hanung juga aktif menggarap serial televisi dan dokumenter. Ia tidak takut mengambil resiko dengan mengangkat isu-isu sensitif, seperti radikalisme dalam 99 Cahaya di Langit Eropa (2013) atau konflik sosial dalam Rudy Habibie (2016).  

Pengaruh dan Kontribusi bagi Industri Film Indonesia

Hanung Bramantyo tidak hanya berkarya sebagai sutradara tetapi juga sebagai produser melalui rumah produksinya, Dapur Film. Ia aktif mendukung talenta baru dalam industri perfilman.  

Ia juga sering menjadi pembicara di berbagai seminar dan workshop perfilman. Menurutnya, film harus menjadi media edukasi sekaligus hiburan.  

Kesimpulan: Legenda Hidup Perfilman Indonesia

Hanung Bramantyo telah membuktikan bahwa film bukan sekadar hiburan, melainkan medium untuk menyampaikan kisah manusia dengan segala kompleksitasnya. Dari kegagalan akademis di masa muda hingga menjadi maestro sinema Indonesia, perjalanannya penuh ketekunan dan passion. Ia tidak hanya meninggalkan jejak lewat karya-karya monumental, tetapi juga membuka jalan bagi generasi baru sineas tanah air. Dengan visinya yang tajam dan keberanian mengangkat isu kontroversial, Hanung tetap menjadi sosok yang relevan—tak hanya sebagai sutradara, tapi juga sebagai pendongeng ulung yang mengubah cara kita memandang dunia lewat layar kaca. 

Ingin tahu selengkapnya tentang film karya Hanung Bramantyo : https://www.imdb.com/name/nm2538739/

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *