MANUNGSA— Leila S. Chudori dikenal sebagai salah satu penulis dan jurnalis paling berpengaruh di Indonesia. Melalui karya-karyanya, ia tak hanya merekam sejarah dan realitas sosial-politik, tetapi juga menginspirasi generasi penulis muda dengan keberaniannya mengangkat isu-isu penting.
Pendidikan Leila S. Chudori
Leila Salikha Chudori lahir di Jakarta pada 12 Desember 1962. Sejak muda, bakat menulisnya telah terlihat jelas. Cerpen pertamanya berjudul “Pesan Sebatang Pohon Pisang”, dimuat di majalah anak-anak Si Kuncung ketika ia berumur 11 tahun. Selain itu, Leila mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Lester B. Pearson College of the Pacific di Kanada, kemudian menempuh studi Ilmu Politik dan Studi Pembangunan Perbandingan di Universitas Trent. Setelah lulus pada 1988, ia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan majalah Tempo sebagai wartawan.
Karir dan Karya
Leila secara berani mengangkat tema-tema sensitif dalam karya-karyanya, mulai dari politik hingga dinamika sosial Indonesia. Tidak hanya menerjemahkan kumpulan cerpen “Malam Terakhir” (1989) ke dalam bahasa Jerman (Die Letzte Nacht), ia juga meraih kesuksesan dengan novel pertamanya, “Pulang” (2012). Novel ini menceritakan pengalaman pengasingan politik di Paris dan berhasil memenangkan Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2013.
Selain itu, “Laut Bercerita” (2017), karya terbarunya, mendapatkan penghargaan S.E.A. Write Award pada tahun 2020. Keberhasilan ini menandai posisi Laila sebagai penulis yang tidak hanya diapresiasi di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional.
Leila S. Chudori dalam Dunia Jurnalistik dan Perfilman
Di dunia jurnalistik, Leila telah mewawancarai tokoh-tokoh penting dunia, seperti Nelson Mandela, Yasser Arafat, dan Cory Aquino. Berkat pengalaman tersebut, perspektifnya kian kaya, yang kemudian tercermin dalam karya-karyanya, baik jurnalistik maupun fiksi.
Selain menulis, Leila juga aktif dalam dunia perfilman dan televisi. Ia menulis naskah drama televisi “Dunia Tanpa Koma” (2006), yang memenangkan penghargaan serial Televisi Terbaik di Bandung Film Festival 2007. Naskah film pendek Drupadi (2009), yang merupakan interpretasi epik Mahabharata, juga menjadi bagian dari karya-karya kreatifnya.
Leila S. Chudori merupakan ibu dari penulis Rain Chudori. Bersama putrinya, ia mendirikan Peron House, sebuah penerbit yang berfokus pada karya sastra Indonesia dan internasional. Melalui penerbitan ini, mereka berupaya memperluas jangkauan karya-karya sastra Indonesia ke dunia internasional, sekaligus memupuk talenta penulis baru.
Melalui perjalanan dan dedikasinya, Leila S. Chudori telah membuktikan bahwa sastra dan jurnalistik dapat menjadi media kuat untuk merekam dan memahami kompleksitas kehidupan sosial-politik Indonesia.
Baca juga: Menjadi Rory Gilmore, Gigih Belajar ditengah Banyaknya Distraksi
Referensi:
- Telkomsel. 2024. Mengenal Laila S. Chudori: Biodata dan Buku-Bukunya.
- Badan Bahasa Kemendikbud. 2022. Laila S. Chudori
- Goodreads. 2017. Leila S. Chudori (Author of Laut Bercerita)
Tinggalkan Balasan